Wanita Penakluk Direktur Muda
ri sebe
ik gempar dengan berita murahan. Dia serius berselingkuh dengan wanita itu? keparat!" Raellyn bersumpah hari ini adalah hari yang terburuk baginya. Belum genap satu pekan sejak kekas
ntuk bertatap muka, tapi naasnya dia bahkan tidak bisa bertemu. Semua orang bilang kekasihnya telah
sir dari kantor bahkan sebelum dia mendapatkan kesem
Targetnya berubah dari kekasihnya menjadi ke director di perusahaan tersebut. Mengapa demikian? Sebab Raellyn pernah diberitahu oleh kekasihnya bahwa dia memiliki s
Raellyn memilih opsi menenangkan diri di atap perusahaan agency tersebut sebagai pilihan akhir
satu direksi. Mulanya dia pikir hanya dia hanya sendiri. Tapi setelah melihat ada entitas lain ad
aellyn tidak bisa melihat wajahnya karena pria itu berdiri diantara pohon setinggi tubuhnya dengan minim penerangan. Namun bi
leh saya min
ak merokok karena dulu dia akan di pukul bila ketahuan memakai benda itu sebagai media untuk penenangan.
ena hari ini dia gagal bertemu dengan dia. Pria bermulut manis yang me
perkataan Reallyn sama sekali. Ia masih berada di posisinya seolah tidak peduli bahwa ada manusia lai
a terdengar ada satu langkah maju ke arah sebaliknya. Namun satu detik kemudian Raellyn mendapati lemparan puntung rokoknya ke tanah. Gadis itu menatap kebawah agak lama, sepert
atu kata terlontar kemba
sebut Raellyn menyesap puntung rokok yang dia pungut tadi sambil merogoh celana jeans kebesaran yang dia kenakan. Lalu terlemparlah koin receh ke udara. Benda itu berden
tidak punya urusan gadis itu membalik badan. Dia ingin menikmati rokoknya lagi. Setelah ditemani sebatang rokok, anehn
telinga. Tapi apa yang pria itu utarakan punya konotasi bertentangan yang kontan membuat Raellyn kembali diingatkan pada ken
siap. Salah satu alisnya naik, pria bermulut sampah itulah sebutan yang pantas
nya aku mengatakan padamu un
menginjak pecahan koin tersebut tanpa merasa bersalah, "Harusnya kau memberikanku dua ratus juta untuk
yn mengerutkan keningnya. Jujur saja saat ini dia s
njual. Pertama, kalau kau berani meminta rokokku maka
kaki dan tinggalkan aku sendiri. Bukankah tadi kau mau pergi?" Anehnya pria it
engan para perempuan itu. Hari ini saja aku sudah muak
, jadi bisa dipastikan banyak kesalahpahaman seperti ini terjadi. Gadis itu kemudian menarik napasnya, "Aku rasa kau sudah salah paham Sir. Aku tidak tahu seberapa populernya dirimu atau sepenting apa posisimu ditempat ini. T
tempat ini?" Dia menanya
hanya kebetu
mbuat Raellyn kontan mundur hingga punggungnya menyentuh pemba
k. Kurasa aku akan berikan d
u tertawa Sir. Kenapa ka
rlu sedikit berusaha lagi. Aku sarankan kau gunakan tubuhmu itu ma
n yang pria itu katakan. Hari ini dia sudah terlalu banyak mendapatkan masalah. Dia tentu tidak akan mau diam dan menerima dengan lapang dada perkataan
u. Silahkan pungut itu dan kembal
aka kemarilah. Baru aku akan meng
nyatanya lebih dingin dari pada angin yang bertiup melalui jendela yang terbuka di pagi buta. Dia tidak akan takut, bila tak salah. Raellyn menggertakan giginytidak punya sisa ruang untuk bergerak. Tangan panjang milik pria itu
labui semua orang di kantor ini juga sama palsunya dengan
spontan membangkitkan sesuatu dalam dirinya. Aneh baginya unt
a itu. Tidak akan pernah lagi dia dibuai oleh wajah manis. Meskipun kesan manis sama sekali tidak dimiliki oleh pria yang berdiri dihadapannya sekarang. Pria itu lebih cocok dengan kesan kasar dan maskulin. Dia
. Untung saja Raellyn cepat tersadarkan dan melihat seringag pria itu pegang. Dia mengambil jarak dan kemudian menegakan postur tubuhnya sendiri. "Aku Raellyn. Aku datang kemari untuk sebua
yang ka
rec
enjebak Raellyn dengan pagar pembatas dan juga sebelah tangan yang mencengkram
nnya kembali dan bahkan meremas bibirnya seolah dia gemas. Senyumannya yang menawan tidak bisa membu
Kurasa cepat atau lambat kita akan bertemu kembali. Aku yakin