icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Penakluk Direktur Muda

Bab 3 Flashback

Jumlah Kata:1675    |    Dirilis Pada: 27/03/2023

ri sebe

ik gempar dengan berita murahan. Dia serius berselingkuh dengan wanita itu? keparat!" Raellyn bersumpah hari ini adalah hari yang terburuk baginya. Belum genap satu pekan sejak kekas

ntuk bertatap muka, tapi naasnya dia bahkan tidak bisa bertemu. Semua orang bilang kekasihnya telah

sir dari kantor bahkan sebelum dia mendapatkan kesem

Targetnya berubah dari kekasihnya menjadi ke director di perusahaan tersebut. Mengapa demikian? Sebab Raellyn pernah diberitahu oleh kekasihnya bahwa dia memiliki s

Raellyn memilih opsi menenangkan diri di atap perusahaan agency tersebut sebagai pilihan akhir

satu direksi. Mulanya dia pikir hanya dia hanya sendiri. Tapi setelah melihat ada entitas lain ad

aellyn tidak bisa melihat wajahnya karena pria itu berdiri diantara pohon setinggi tubuhnya dengan minim penerangan. Namun bi

leh saya min

ak merokok karena dulu dia akan di pukul bila ketahuan memakai benda itu sebagai media untuk penenangan.

ena hari ini dia gagal bertemu dengan dia. Pria bermulut manis yang me

perkataan Reallyn sama sekali. Ia masih berada di posisinya seolah tidak peduli bahwa ada manusia lai

a terdengar ada satu langkah maju ke arah sebaliknya. Namun satu detik kemudian Raellyn mendapati lemparan puntung rokoknya ke tanah. Gadis itu menatap kebawah agak lama, sepert

atu kata terlontar kemba

sebut Raellyn menyesap puntung rokok yang dia pungut tadi sambil merogoh celana jeans kebesaran yang dia kenakan. Lalu terlemparlah koin receh ke udara. Benda itu berden

tidak punya urusan gadis itu membalik badan. Dia ingin menikmati rokoknya lagi. Setelah ditemani sebatang rokok, anehn

telinga. Tapi apa yang pria itu utarakan punya konotasi bertentangan yang kontan membuat Raellyn kembali diingatkan pada ken

siap. Salah satu alisnya naik, pria bermulut sampah itulah sebutan yang pantas

nya aku mengatakan padamu un

menginjak pecahan koin tersebut tanpa merasa bersalah, "Harusnya kau memberikanku dua ratus juta untuk

yn mengerutkan keningnya. Jujur saja saat ini dia s

njual. Pertama, kalau kau berani meminta rokokku maka

kaki dan tinggalkan aku sendiri. Bukankah tadi kau mau pergi?" Anehnya pria it

engan para perempuan itu. Hari ini saja aku sudah muak

, jadi bisa dipastikan banyak kesalahpahaman seperti ini terjadi. Gadis itu kemudian menarik napasnya, "Aku rasa kau sudah salah paham Sir. Aku tidak tahu seberapa populernya dirimu atau sepenting apa posisimu ditempat ini. T

tempat ini?" Dia menanya

hanya kebetu

mbuat Raellyn kontan mundur hingga punggungnya menyentuh pemba

k. Kurasa aku akan berikan d

u tertawa Sir. Kenapa ka

rlu sedikit berusaha lagi. Aku sarankan kau gunakan tubuhmu itu ma

n yang pria itu katakan. Hari ini dia sudah terlalu banyak mendapatkan masalah. Dia tentu tidak akan mau diam dan menerima dengan lapang dada perkataan

u. Silahkan pungut itu dan kembal

aka kemarilah. Baru aku akan meng

nyatanya lebih dingin dari pada angin yang bertiup melalui jendela yang terbuka di pagi buta. Dia tidak akan takut, bila tak salah. Raellyn menggertakan giginy

tidak punya sisa ruang untuk bergerak. Tangan panjang milik pria itu

labui semua orang di kantor ini juga sama palsunya dengan

spontan membangkitkan sesuatu dalam dirinya. Aneh baginya unt

a itu. Tidak akan pernah lagi dia dibuai oleh wajah manis. Meskipun kesan manis sama sekali tidak dimiliki oleh pria yang berdiri dihadapannya sekarang. Pria itu lebih cocok dengan kesan kasar dan maskulin. Dia

. Untung saja Raellyn cepat tersadarkan dan melihat seringa

g pria itu pegang. Dia mengambil jarak dan kemudian menegakan postur tubuhnya sendiri. "Aku Raellyn. Aku datang kemari untuk sebua

yang ka

rec

enjebak Raellyn dengan pagar pembatas dan juga sebelah tangan yang mencengkram

nnya kembali dan bahkan meremas bibirnya seolah dia gemas. Senyumannya yang menawan tidak bisa membu

Kurasa cepat atau lambat kita akan bertemu kembali. Aku yakin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tuntutan2 Bab 2 Kedok yang Terbuka3 Bab 3 Flashback4 Bab 4 Perspektivisme5 Bab 5 Kesepakatan 6 Bab 6 Preparation7 Bab 7 Hari Pernikahan8 Bab 8 Pria Tamak9 Bab 9 Reuni Keluarga10 Bab 10 Uncle11 Bab 11 Empat Mata12 Bab 12 Reputasi Buruk Arnav13 Bab 13 Nyonya Rumah Baru14 Bab 14 Godaan Malam Pertama15 Bab 15 Sudut Pandang Pengantin Wanita16 Bab 16 Sudut Pandang Pengantin Pria17 Bab 17 Malam yang Panas18 Bab 18 Sentuh Aku, Istriku. Jangan Malu-malu19 Bab 19 Show Me, Your Love20 Bab 20 New Vision21 Bab 21 Pagi Usai Malam Pertama22 Bab 22 Api Cemburu23 Bab 23 Retak24 Bab 24 Keluarga Internal25 Bab 25 Not Bad26 Bab 26 Obrolan Makan Malam27 Bab 27 Satu Jam Perhari28 Bab 28 Ajakan Kencan29 Bab 29 Misteri Arnav30 Bab 30 Menggoda Raellyn31 Bab 31 Kencan Tak Lazim32 Bab 32 Semenjana33 Bab 33 Playful Kiss34 Bab 34 Bertikai35 Bab 35 Makin Parah36 Bab 36 Gundah37 Bab 37 Bekerja 38 Bab 38 Reuni Kecil39 Bab 39 Arsene40 Bab 40 Sedikit Perubahan41 Bab 41 Waktu Bersama42 Bab 42 No Respon43 Bab 43 Sibling's Conversation44 Bab 44 Rasa Penasaran Arnav45 Bab 45 Akhir Konversasi46 Bab 46 Better47 Bab 47 Jurnal sang Ibu48 Bab 48 Bertikai 49 Bab 49 Raellyn vs Arsene50 Bab 50 Jawaban Arsene51 Bab 51 Akhir Kisah Mereka52 Bab 52 Nyonya Chyntia53 Bab 53 Puncak Emosi54 Bab 54 Luapan Kemarahan55 Bab 55 Persetan Soal Cinta56 Bab 56 Konklusi57 Bab 57 Pergerakan sang Bunda58 Bab 58 Bertemu Muka59 Bab 59 Penengah60 Bab 60 What Next 61 Bab 61 Suami Nakal62 Bab 62 Sampai Lemas63 Bab 63 Paradigma64 Bab 64 Kabar Tak Terduga65 Bab 65 Sweet Dream Honey66 Bab 66 Afeksi 67 Bab 67 Arnav yang Manis68 Bab 68 Sarapan atau Kencan 69 Bab 69 34+3570 Bab 70 Intervensi 71 Bab 71 How it goes72 Bab 72 Istriku yang Nakal73 Bab 73 Saling Menaklukan74 Bab 74 Ranjang yang Panas75 Bab 75 Praduga Semata76 Bab 76 Apa lagi Kali ini 77 Bab 77 Flashback78 Bab 78 Kecurigaan Raellyn79 Bab 79 Terselesaikan Tanpa Drama80 Bab 80 Belanja Bareng81 Bab 81 Terpukul82 Bab 82 Memojokan Arsene83 Bab 83 Fakta baru84 Bab 84 Jeda85 Bab 85 Tamu86 Bab 86 Nostalgia87 Bab 87 Dimanjakan Suami88 Bab 88 Kelahiran Anak Pertama89 Bab 89 Perkara Memberi Nama90 Bab 90 Moment Berharga91 Bab 91 Obrolan Meja Makan92 Bab 92 Penyelesaian Luka93 Bab 93 My Happy Ending