Siapa Takut Pengkhianat Cinta
cewek itu langsung membuka sabuk
yukainya, mencintainya sejak lama. Tapi, kenapa juga Irvan harus menuduhnya yang bukan-bukan, mengira dirinya masih memihak Carvian karena masih mencintai Carvian? Ya, Andini akui, tidak akan semudah
unggu se
ahat dengan tenang di dalam kamarnya. Melupakan semua hal yang sudah membuat suasana hatinya sangat buruk hari ini. Namun, ketika dia masih berada di halaman rumahnya dan belum mencapai pi
nada lelah. Dia berusaha melepaskan cekalan Irvan dari lengannya, tapi cowok itu tidak membiarkan.
n Irvan. Dia berdiri diam, menatap datar ke arah tanaman-tanaman bundanya yang begitu cantik karena selalu dirawat sepenuh
Irvan lebih dari sekadar tahu bahwa Andini sudah melewati hari-hari yang buruk. Belum lagi tadi dia sudah diperlakukan dengan sanga
nggak mau kehilangan lo. Gue juga nggak mau lo disakitin lagi sama Carvian atau dengan bodohnya memberi dia kesempatan kedua." Irvan menarik napas panjang dan mempererat
rasa lelahnya di dalam pelukan hangat dan nyaman milik Irvan. Matanya kembali memanas, tapi dia menahan diri supaya tidak menangis. Tadi, dia sudah kelepasan menangis di depan Irvan dan di sepanjang perjalanan men
gue. Jujur aja, gue butuh dukungan dari lo untuk menghadapi semua ma
ini dengan kedua tangannya dan sedikit membungkuk agar tinggi mereka sejajar. Matanya menatap lembut ke arah mata Andini yang terlihat
u gue. Gue nggak mungkin meninggalkan lo dan nggak mendukung lo. Itu hal yang nggak akan pernah terjadi." Irvan lantas mencium kening Andini, membuat tubuh Andini membeku, tapi buru-buru menorm
," sahut Andini. Dia memegang kedua pergelangan tangan Irvan yang masih menangku
dini dengan gemas. "Nggak apa-apa. Semua ini emang salah gue pada aw
tuk memeluk Irvan kembali, membuat Irvan terkejut, tapi buru-
kat pintu yang baru saja terbuka, Aulia muncul. Cewek itu terlihat rapi dengan ransel di pundaknya. Andini tahu jika hari ini Aulia akan p
impan dendam, apalagi sampai memutus tali persaudaraan mereka. Beliau berkata Andini boleh marah, tetapi jangan sampai melakukan hal-hal yang tercela hanya demi membalas perbuatan keduanya. Karena itu sama saja akan membuat Andini terlihat buruk seperti Aulia dan Carvian. Tentu saja bundanya itu tidak ada niat untuk
ng yang udah menyia-nyiakan gue demi cewek lain. Kalau gue udah ketemu orang yang sangat mencintai gue dan nggak a
g menyembunyikan emosinya. Lalu, dia memutuskan untuk mengalihkan tatapannya ke mobil mewah yang te
dengan nada bersemangat. Dia menatap
cantiknya. Senyuman cowok itu pun terlihat sangat lembut dan menawan, membuat Andini tanpa sadar ikut tersenyum. "Gue pulang dulu, oke? Nanti mala
ngguk untuk mengiyakan ajakan Irvan barusan. Tinggallah Aulia yang mena
h. Gue nggak akan biarin lo