icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Siapa Takut Pengkhianat Cinta

Bab 4 Chapter 04

Jumlah Kata:1196    |    Dirilis Pada: 14/03/2023

cewek itu langsung membuka sabuk

yukainya, mencintainya sejak lama. Tapi, kenapa juga Irvan harus menuduhnya yang bukan-bukan, mengira dirinya masih memihak Carvian karena masih mencintai Carvian? Ya, Andini akui, tidak akan semudah

unggu se

ahat dengan tenang di dalam kamarnya. Melupakan semua hal yang sudah membuat suasana hatinya sangat buruk hari ini. Namun, ketika dia masih berada di halaman rumahnya dan belum mencapai pi

nada lelah. Dia berusaha melepaskan cekalan Irvan dari lengannya, tapi cowok itu tidak membiarkan.

n Irvan. Dia berdiri diam, menatap datar ke arah tanaman-tanaman bundanya yang begitu cantik karena selalu dirawat sepenuh

Irvan lebih dari sekadar tahu bahwa Andini sudah melewati hari-hari yang buruk. Belum lagi tadi dia sudah diperlakukan dengan sanga

nggak mau kehilangan lo. Gue juga nggak mau lo disakitin lagi sama Carvian atau dengan bodohnya memberi dia kesempatan kedua." Irvan menarik napas panjang dan mempererat

rasa lelahnya di dalam pelukan hangat dan nyaman milik Irvan. Matanya kembali memanas, tapi dia menahan diri supaya tidak menangis. Tadi, dia sudah kelepasan menangis di depan Irvan dan di sepanjang perjalanan men

gue. Jujur aja, gue butuh dukungan dari lo untuk menghadapi semua ma

ini dengan kedua tangannya dan sedikit membungkuk agar tinggi mereka sejajar. Matanya menatap lembut ke arah mata Andini yang terlihat

u gue. Gue nggak mungkin meninggalkan lo dan nggak mendukung lo. Itu hal yang nggak akan pernah terjadi." Irvan lantas mencium kening Andini, membuat tubuh Andini membeku, tapi buru-buru menorm

," sahut Andini. Dia memegang kedua pergelangan tangan Irvan yang masih menangku

dini dengan gemas. "Nggak apa-apa. Semua ini emang salah gue pada aw

tuk memeluk Irvan kembali, membuat Irvan terkejut, tapi buru-

kat pintu yang baru saja terbuka, Aulia muncul. Cewek itu terlihat rapi dengan ransel di pundaknya. Andini tahu jika hari ini Aulia akan p

impan dendam, apalagi sampai memutus tali persaudaraan mereka. Beliau berkata Andini boleh marah, tetapi jangan sampai melakukan hal-hal yang tercela hanya demi membalas perbuatan keduanya. Karena itu sama saja akan membuat Andini terlihat buruk seperti Aulia dan Carvian. Tentu saja bundanya itu tidak ada niat untuk

ng yang udah menyia-nyiakan gue demi cewek lain. Kalau gue udah ketemu orang yang sangat mencintai gue dan nggak a

g menyembunyikan emosinya. Lalu, dia memutuskan untuk mengalihkan tatapannya ke mobil mewah yang te

dengan nada bersemangat. Dia menatap

cantiknya. Senyuman cowok itu pun terlihat sangat lembut dan menawan, membuat Andini tanpa sadar ikut tersenyum. "Gue pulang dulu, oke? Nanti mala

ngguk untuk mengiyakan ajakan Irvan barusan. Tinggallah Aulia yang mena

h. Gue nggak akan biarin lo

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Chapter 012 Bab 2 Chapter 023 Bab 3 Chapter 034 Bab 4 Chapter 045 Bab 5 Chapter 056 Bab 6 Chapter 067 Bab 7 Chapter 078 Bab 8 Chapter 089 Bab 9 Chapter 0910 Bab 10 Chapter 1011 Bab 11 Chapter 11-Rencana Busuk12 Bab 12 Chapter 12-Austine Dan Isi Hatinya13 Bab 13 Chapter 13-Ikatan Si Kembar Dan Serangan Aulia14 Bab 14 Chapter 14-Kemarahan Irvan Dan Austine15 Bab 15 Chapter 15-Kencan Di Rumah Sakit16 Bab 16 Chapter 16-Lo Berani Menyakiti Sahabat Gue 17 Bab 17 Chapter 17-Aku Masih Cinta Sama Kamu!18 Bab 18 Chapter 18-Bucin Tingkat Dewa19 Bab 19 Chapter 19-Si Muka Dua20 Bab 20 Chapter 20-Usaha Lo Nggak Akan Berhasil!21 Bab 21 Chapter 21-Haruskah Kita Menjodohkan Dida Dan Austine 22 Bab 22 Chapter 22-Video Yang Beredar23 Bab 23 Chapter 23-Serangan Pertama Carvian!24 Bab 24 Chapter 24-Lepasin Tangan Kotor Lo Dari Calon Istri Gue!25 Bab 25 Chapter 25-Cara Irvan Menghibur Andini26 Bab 26 Chapter 26-Amarah dan Ancaman Austine Untuk Carvian dan Aulia!27 Bab 27 Chapter 27-Lamaran28 Bab 28 Chapter 28-Persiapan Pernikahan29 Bab 29 Chapter 29-Lo Cowok Apa Bukan 30 Bab 30 Chapter 30-Apa Perlu Gue Belikan Kaca 31 Bab 31 Chapter 31-Aku Nggak Akan Tergoda32 Bab 32 Chapter 32-Sah!33 Bab 33 Chapter 33-Bulan Madu Yang Terganggu34 Bab 34 Chapter 34-Malam Yang Dinanti (21+)35 Bab 35 Chapter 35-Penguntit Dida Dan Kepanikan Andini36 Bab 36 Chapter 36-Pasangan Berbahaya Ada Di Sekitar Mereka37 Bab 37 Chapter 37-Pertemuan Tak Disengaja38 Bab 38 Chapter 38-Ancaman Dan Persekutuan39 Bab 39 Chapter 39-Persahabatan Tulus Andini Dan Dida40 Bab 40 40-Lo Memang Menyebalkan, Tapi Lo Penting Buat Gue41 Bab 41 Chapter 41-Kecemburuan Andini Untuk Pertama Kali42 Bab 42 Chapter 42-Tidak Tahu Malu dan Ciuman43 Bab 43 Chapter 43-Khilaf Kok Keterusan !44 Bab 44 Chapter 44-Rencana Andini dan Irvan Untuk Menyatukan Austine dan Dida45 Bab 45 Chapter 45-Perdamaian Austine-Dida Dan Mimpi Liar Carvian (21+)46 Bab 46 Chapter 46-Lo Benar-Benar Menjijikkan47 Bab 47 Chapter 47-Siapa Itu Arman dan Selvi (17+)48 Bab 48 Chapter 48-Malam Panas Andini dan Irvan (21+)49 Bab 49 Chapter 49-Apakah Ini Saat Yang Tepat Seks Pertama Mereka (21+)50 Bab 50 Chapter 50-Provokasi Aulia Pada Andini (17+)51 Bab 51 Chapter 51-Kerapuhan Andini, Kekhawatiran Irvan52 Bab 52 Chapter 52-Hubungan Yang Ekstrem, Munculnya Adrian Mananta (21+)53 Bab 53 Chapter 53-Urus Cewek Lo Atau Gue Akan Membunuhnya!54 Bab 54 Chapter 54-Kehamilan Andini, Kemarahan Carvian55 Bab 55 Chapter 55-Ketika Dida dan Selvi Bertemu56 Bab 56 Chapter 56-Gugurin Bayi Lo!57 Bab 57 Chapter 57-Arman, Calon Pebinor Bermulut Manis!58 Bab 58 Chapter 58-Hati-Hati59 Bab 59 Chapter 59-Carvian Semakin Menggila