icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Siapa Takut Pengkhianat Cinta

Siapa Takut Pengkhianat Cinta

Penulis: Ciputri26
icon

Bab 1 Chapter 01

Jumlah Kata:2514    |    Dirilis Pada: 14/03/2023

lo. Gue mau lo

. Irvan sendiri tidak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Dia sudah memerhatikan cewek ini sejak tahun pertama mereka bersekolah, dan sampai sekarang,

k untuk jadi cewek lo kare

aspal di bawahnya. Sesekali, peluh itu mengalir di pelipis menuju rahangnya. Dadanya bergemuruh. Ralat, sejak awal dada

ia

g guy, he's a smart guy, he's a popular guy! There's nothing wrong with him. It should be... her! Yang salah adalah... cewek

lshit! This

van sendiri tidak berusaha mencegah. Rahang cowok itu mengeras dan kepalan tangannya semakin menguat hingga buku-buku tangan

in punggung cewek yang sudah menolaknya barusan. Cewek itu kini terlihat berbicara

aan cintanya barusan adalah kesalahan terbesar. Irvan akan membuktikan pada cewek itu bahwa dia sudah kehi

ret this, yo

#

ent,

e berapa

itu mengibaskan sebelah tangan d

lima dalam s

n ngeri dan menggelen

ue, kok. Mereka yang dekatin gue, nyatain cinta

ve some condit

angguk mantap. "Jelas! Lo pikir,

r tulus sayang sama lo, Van," sahut C

na gue ini berduit. Intinya, buat dipamerin. Terus, kalau gue lengah, mereka bakal bikin kecelakaan.

lipisnya. Cowok itu hanya tersenyum simp

kan cewek matre. Jadi, lo nggak punya hak dan alasan untuk judge semua cewek di luar sana hanya menginginkan cowok yang tampan

ah nolak gue itu, bahwa dia udah bikin kesalahan besar dengan menolak pernyataan cinta gue! Bahwa gue ini bisa mendapatkan cewek mana pun yang gue mau d

gambil ponsel dan membaca entah apa. Kemudian, senyumnya merekah. Dia m

Wh

main nanti sepul

oleh. Cewek lo suka ngambekkan kalau nggak diikuti

a menanggapin

#

eneran sama

h kentang goreng, mengolesinya dengan saus sambal, lalu menyuapi kentang goreng itu ke m

acam apaan, tuh? Apa

oreng yang baru saja disuapi oleh Andini. "Siapa tau gitu,

an menopang dagu dengan sebelah tangan. "Kenapa? Lo mikir

sanggup membuat Andini berdecak bete d

arah Irvan menjadi seorang playboy dari Carvian, sang pacar. Carvian dan Irvan sudah saling mengenal sejak tahun pertama kuliah dan bersahab

Bahkan menurut pengakuan Carvian dan Irvan sendiri, Andini adalah satu-satunya teman cewek Irvan yang sangat dijaga oleh cowok itu. Irvan tidak akan membiarka

r saat Carvian kembali membawakan es krim vanilla kesukaannya. Carvian mengusap kepala Andini lembut dan

ibanding gue! Juga, karena cowok itu naik motor sport, makanya tuh cewek le

rambut Irvan, hingga cowok itu mengaduh dan

n yang tersembunyi, loh." Andini menyuapi Carvian dan Irvan dengan es krim miliknya.

Ha

e udara dan sambil mengunyah, dia berkata,

k yang nolak lo itu tipe pemalu. Dia hanya bisa menyukai lo dari jauh, cerita ke si cewek yang nolak lo

habatnya. Terserah gue mau jadian sama siapa. Seandainya asumsi lo benar, seharusnya s

orang lain ketimbang dirinya sendiri," sahut Carvian kalem. "By the way, gue bahka

dan Andini mengangguk sebagai jawab

Ha

ap dan membiarkan sendok es krimnya mengudara tanpa sempat dia masukkan ke dalam mul

pa lo,

ya tadi? Auli

k, sementara And

gajakin lo berdua makan bareng saat ini adalah, untuk memperkenalkan salah satu sepupu gue yang

benaknya. Baru saja dia ingin menanyakan maksud ucapan Andini barusan, sebuah suara yang ma

ul di sampingnya. Keduanya saling tatap. Jantung Irvan semakin berdetak tidak karuan. Kenangan demi k

k di halaman samping sekolah.

Serenity. Ma

#

mendadak

an Irvan. Carvian sendiri duduk di samping Aulia, atas permintaan Irvan. Cowok itu menolak duduk berdampingan dengan Aulia dan Carvian tahu, saat ini

ling mengenal," kata An

k itu tersenyum tipis dan menunjuk Irvan. Yang

man SMP

n Irvan, hingga cowok itu bergeser ke arahnya. Andini memeluk lengan Irvan, mendekatkan wa

juga bakalan bersikap kayak gue, seandainya lo ketemu l

rhatikan Aulia yang kini mengobrol dengan Carvian. Aulia nampak santai dan sesekali tertawa dengan topik yan

Cewek itu mengerutkan kening dan berdeham pelan. Entah kenapa, pe

yang masih membayanginya selama sepuluh tahun terakhir ini, meskipun dia senang berg

atinya, hanya saja Irvan tidak ingin membiarkan nama cewek itu terlalu men

an sedang sibuk mengamati ponselnya dengan sebelah tangan yang bebas. Kemudian, bibir cewek itu mengembang, membentuk seulas senyum

Irvan tidak akan pernah mengatakan hal itu pada Andini. Di samping mereka bersahabat

, apa yang akan lo lakuin? Lo akan maju dan meme

itu mengusap tengkuknya dan menelan ludah susah payah. Jantungnya berde

ahabat. Lagian, gue masih suka sama Aulia kalau

cuma menganggap Andini sebagai sahabat? Ka

a! Bahkan saat gue pacarin mantan-mantan gu

atau hanya

DI

ya serempak menoleh ke arah Irvan. Cowok itu berdeham dan menatap sekeliling. Dia memaki dalam hati ka

hat,

er bete sambil mengusap dadanya berulang kali. Irvan sadar, efek dari seruan dan gebrakan me

... gue ngg

mudian melirik Carvian dan Aulia yang kembali berbincang samb

Cowok itu mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, hingga buku tang

an, atau karena lo nggak suka ngeliat Andini sedi

ersedekap. Dia bahkan tersenyum tipis, tapi Irvan yakin itu bukanlah senyuman tulus. Irvan terlalu mengen

tuk ukuran orang yang baru sa

berbaur menjadi satu. Di sisi lain, Carvian hanya tertawa dan berkata bahwa Aulia adalah pribadi yang asyik dan supel. Mendengar it

bat dengan gue bikin lo berada da

sementara Aulia hanya menatap datar cowok itu. Kemudian

lia bingung. Andini mengangkat wa

a-napa," jawa

" timpal Carvian. "Kebanyakan makan es krim, Di

rinya sekarang. Cewek itu menatap Carvian yang kini berdiri. Pacarnya tersebut mengulurkan tangan kana

noleh, membuat senyuman Andini menghilang. Uluran tangan Carvian masih ter

ditepis oleh Irvan yang juga berdiri. Ketiganya ser

apa?" tanya C

gue ada sedikit urusan sama dia. K

an kening, Carvian menatap Irvan dengan tat

ak memanas dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Chapter 012 Bab 2 Chapter 023 Bab 3 Chapter 034 Bab 4 Chapter 045 Bab 5 Chapter 056 Bab 6 Chapter 067 Bab 7 Chapter 078 Bab 8 Chapter 089 Bab 9 Chapter 0910 Bab 10 Chapter 1011 Bab 11 Chapter 11-Rencana Busuk12 Bab 12 Chapter 12-Austine Dan Isi Hatinya13 Bab 13 Chapter 13-Ikatan Si Kembar Dan Serangan Aulia14 Bab 14 Chapter 14-Kemarahan Irvan Dan Austine15 Bab 15 Chapter 15-Kencan Di Rumah Sakit16 Bab 16 Chapter 16-Lo Berani Menyakiti Sahabat Gue 17 Bab 17 Chapter 17-Aku Masih Cinta Sama Kamu!18 Bab 18 Chapter 18-Bucin Tingkat Dewa19 Bab 19 Chapter 19-Si Muka Dua20 Bab 20 Chapter 20-Usaha Lo Nggak Akan Berhasil!21 Bab 21 Chapter 21-Haruskah Kita Menjodohkan Dida Dan Austine 22 Bab 22 Chapter 22-Video Yang Beredar23 Bab 23 Chapter 23-Serangan Pertama Carvian!24 Bab 24 Chapter 24-Lepasin Tangan Kotor Lo Dari Calon Istri Gue!25 Bab 25 Chapter 25-Cara Irvan Menghibur Andini26 Bab 26 Chapter 26-Amarah dan Ancaman Austine Untuk Carvian dan Aulia!27 Bab 27 Chapter 27-Lamaran28 Bab 28 Chapter 28-Persiapan Pernikahan29 Bab 29 Chapter 29-Lo Cowok Apa Bukan 30 Bab 30 Chapter 30-Apa Perlu Gue Belikan Kaca 31 Bab 31 Chapter 31-Aku Nggak Akan Tergoda32 Bab 32 Chapter 32-Sah!33 Bab 33 Chapter 33-Bulan Madu Yang Terganggu34 Bab 34 Chapter 34-Malam Yang Dinanti (21+)35 Bab 35 Chapter 35-Penguntit Dida Dan Kepanikan Andini36 Bab 36 Chapter 36-Pasangan Berbahaya Ada Di Sekitar Mereka37 Bab 37 Chapter 37-Pertemuan Tak Disengaja38 Bab 38 Chapter 38-Ancaman Dan Persekutuan39 Bab 39 Chapter 39-Persahabatan Tulus Andini Dan Dida40 Bab 40 40-Lo Memang Menyebalkan, Tapi Lo Penting Buat Gue41 Bab 41 Chapter 41-Kecemburuan Andini Untuk Pertama Kali42 Bab 42 Chapter 42-Tidak Tahu Malu dan Ciuman43 Bab 43 Chapter 43-Khilaf Kok Keterusan !44 Bab 44 Chapter 44-Rencana Andini dan Irvan Untuk Menyatukan Austine dan Dida45 Bab 45 Chapter 45-Perdamaian Austine-Dida Dan Mimpi Liar Carvian (21+)46 Bab 46 Chapter 46-Lo Benar-Benar Menjijikkan47 Bab 47 Chapter 47-Siapa Itu Arman dan Selvi (17+)48 Bab 48 Chapter 48-Malam Panas Andini dan Irvan (21+)49 Bab 49 Chapter 49-Apakah Ini Saat Yang Tepat Seks Pertama Mereka (21+)50 Bab 50 Chapter 50-Provokasi Aulia Pada Andini (17+)51 Bab 51 Chapter 51-Kerapuhan Andini, Kekhawatiran Irvan52 Bab 52 Chapter 52-Hubungan Yang Ekstrem, Munculnya Adrian Mananta (21+)53 Bab 53 Chapter 53-Urus Cewek Lo Atau Gue Akan Membunuhnya!54 Bab 54 Chapter 54-Kehamilan Andini, Kemarahan Carvian55 Bab 55 Chapter 55-Ketika Dida dan Selvi Bertemu56 Bab 56 Chapter 56-Gugurin Bayi Lo!57 Bab 57 Chapter 57-Arman, Calon Pebinor Bermulut Manis!58 Bab 58 Chapter 58-Hati-Hati59 Bab 59 Chapter 59-Carvian Semakin Menggila