Wanita Kedua Tuan Marcello
rlambat sedikit saja sudah dapat dipastikan jika
amu. Kalau kau mengakhiri hidup, maka aku adalah orang yang pali
Tubuhnya bergetar di
n terasa, mendengar tangis pi
ta maaf meski pria itu tahu bahwa berjuta kata maaf pun tidak akan mamp
li terdengar, menumpuk rasa bersa
i pelukannya, memutar t
itu. Mengabaikan tatapan membunuh yang sar
pada wajah wanita itu, yang tengah menahan sesak di dada. Tanga
empatan untuk menjelaskan semuanya," liri
Marcel membabi buta dengan kedua tangannya. Wani
Menerima dengan ikhlas setiap pukulan, tampa
a, wanita itu menjatuh
nita itu, Marcel memberanikan diri melihat wajah pucat dan putus asa ya
tanya. Terlihat kebencian yang amat sangat di wajah
u ingin m
geming, seakan menul
anmu, lakukanlah." Marcel meraih tangan wanita itu, memban
nita itu terb
k percaya melihat bendal, seolah sudah menyerahka
gannya yang masih mengarah ke tubuh M
i seperti semula? Masa depanku yang telah kau ren
itu justru tidak sengajao
sebuah peluru menyasar bahu kirinya, sed
mata te
r. Tidak berani melihatet." Suara Marcel
nya, perlahan memutar k
emetar. Wanita itu segera menjatuhkan pistol di tangannya s
Apa yang
ung berteriak panik melihat bahu ki
ngkit tanpa ada ekspresi sakit sama sekali di wajahnya. Padaha
r yang baru muncul tidak kalah t
nnya ke udara. Ia tidak ingin
kah perlahan mendekati wanita
rcel, berusaha merai
r
uk ke bawah, sebelum dapat mer
rce
ua
**
terkejut menemukan l
dak ingin lukamu kembali mengelu
ukan gadis itu berada di ranjang yang tak jauh darinya.
arus aku selesaikan," ucap Marcel dengan hati-hati. Dia
ke arahnya, lalu kembali as
era kembali,"
nita itu, tanpa meng
at, Marcel meningg
ita di atas ranjang,
patan tinggi meninggalkan halaman klinik. Mereka pun
au terlamb
ngan sebuah pertanyaan. Namun, raut bahagia
ah, maaf," jawab Marcel
n bahu kiri Marcel. "Tidak masal
amar, menahan rasa
sih, Ayah,
ari jauh, seorang wanita cantik menyambut keda
wanita cantik yang selama i
wanita lain melintas di benaknya, m
ku sangat cemas," kata Cel
el. Diraihnya tangan wanita itu lalu menggenggamnya deng
**
segera di mulai. Dan itulah yang di h
alah kepada Celina. Namun, ia juga tidak
uat Marcel seperti terta
pun selesai. Kini mereka berla
, Marcel menikmati h
yang masuk ke dalam mulutnya. Pesan dari Dok
pikiranmu, sayang?" tanya Celin
Marcel langsung tersenyum. Ia meraih t
dengan pertunangan in
m. Perasaan bahagia t
am ini, kau
t penting. Aku akan segera kembali," poton
akan datan
ih bisa mendengar apa
h. Dia pikir, Marcel akan kembali dan menemui dirinya. N