Wanita Kedua Tuan Marcello
bangun
nkan Raya dengan menepu
spon sama sekali. Ia masih
rcel mencoba un
eadaan Raya yang ta
ngin, pria itu pun perlahan membuka sak lebar saat mendapati banyak bercak merah dan bekas
s!" desis Marcel memejamkan mata dan me
betapa gadis di depannya itu
ubuh Raya keluar dari kamar. Dia tidak ingin membuat
et
tangga, Marcel berteriak m
langsung datang de
g tuan membopong tubuh seorang gadis
siapkan
elesat keluar dan menyiapkan mobil untuk
awa ke ma
bur
endiri. Suasana horor tiba-tiba
Ke mana lagi?!" teriak Mar
t kacau di pagi buta begini, salah sedikit saja
ta bawa saja ke rumah sakit milik H
bertanya macam-macam. Yang jelas, Marcel tidak ingin menjadi pembunuh saat in
pun membetulkan selimut
*
, Marcel langsung menendang pintu
alu bergeg
a masuk ke dalam rumah sakit yang langsung d
ien di sini, Tuan," uc
h berdiri kokoh di tempatnya, tanpa m
ua
aninya," kekeh Marcel, tanpa mau men
na sedang mengunjungi pa
el dengan cepat. Tak lupa, ia men
rce
ng menoleh k
baringkan tubuh Raya ke atas brankar, b
tangani
Helena, tanpa mengalihkan fokus
Lidahnya begitu terasa kelu u
a, Dokter Helena lantas mendorong tu
iknya kel
k itu menutup pintu untuk
**
ju kursi tunggu pasien lalu menjatuhka
ghampiri tuannya dan ik
g terjadi?" Peter bertany
. Pria itu masih setia memejamkan m
an
begitu mendengar suara keributan d
anpa berpikir untuk menge
epannya, tubuh Marcel la
ra Marcel serak. Ia tidak ma
kepadamu!" sentak Dokter Helen
ku!" Raya menjerit histeris. Kedua matanya bergerak
sangat tajam. Perempuan itu seolah siap mengara
k Dokter Helena begitu Ma
mbali berteriak dengan tat
dak akan menyakitimu, jan
mendekat. Hanya sebuah pisau bedah, bahkan b
arah Marcel. Aura kebencian dan amarah begit
ekat! Atau aku akan me
lu, jika ingin membunuhku,
lang! Jangan mendekat!"
itu mengayunkan pisau bedah
a
a. Lalu, dengan cepat, pria itu merebut pisau
Raya ke dalam pelukann
askan aku biadab!" Raya terus
ar bahkan mengg
melihat pemandangan itu.
a. "Ssstt, tenanglah. Jangan takut, aku
ya terdiam. Tubuhnya sudah terla
menyuntikkan obat penenang
ali membaringkan tubuh lem
ya, membuat hati Marcel seolah hancur berkeping-kepi
membuat Marcel lantas menoleh ke wanita itu, "Tapi, sekarang