Wanita Kedua Tuan Marcello
kali. Rasa sakit di sekujur tubuhnya memb
?" Raya berguma
wanita itu berusaha untuk bangkit. Den
akin meringis kesakitan, begitu mera
yang te
ita itu kembali terlempar pada
anya mimpi!
a mencoba memeriksa keadaaingin langsung membasahi tubuh, manakala mendapati dirinya tidak men
. Berusaha menampik ingatan kelam yang membayang di mata
Namun wanita itu justru berteriak histeris, begitu melihat so
rgh
, memaksa Marcel untuk ban
ing, masih dengan mata terpejam, belum sep
erdengar suar
idak kalah terkejut ketika mendapati dir
usia biadab! M
l reflek menoleh. Kini dirinya yang ganti mengumpat, begitu tatapan matany
a ada di kamar ini?" ta
kutan seraya memeluk kedua lututnya. Tubuhtidur. Pria itu memungut pakaiannya yang terce
di atas sprei memaksanya mengingat dengan cepat peristi
kan matanya sambil menengadah--menyesali semua perbuatannya kepada gadis itu. N
tau apa yang harus di lakukannya pada ga
itu semakin dirun
iri untuk menghampiri per
as selimut yang membungkus tubuhnya dengan sangat
h itu terlihtimu. Kau bisa mempercayai ucapanku, ja
itu dapat mempercayai ucapannya? Sedang diri
apanku! Pergi!" teriak
kali dalam hidupnya, seorang perempuan dapat membuatnya merasa b
saja buntu--tidak menemukan cara untuk menena
tu, Marcel justru akhirnya mengu
ia itu seperti terce
anting piring makanan di atas meja yang
nmu bajingan! Aku tidak
iring tersebut, lalu mengarahkannya kepada
at! Atau aku akan membunuhmu!"
isa membicarakan masalah ini baik-baik. Aku janji, aku akan mengabulkan apa pun yang kau
Apa kau bisa mengab
eperti ingin mencabik-cabik, tubuh pri
Marcel mengindari
ria itu justru khawatir jika wanita yang sedang
pedul
empatan Marcel berhasil menangkap tangannya, serta den
cel bahkan membawa tubuh
tidak akan menyakitimu," lirih Marcel. Tangannya
ajingan!
kuat tenaga, berulang kali. Bahkan gadis itu n
ri kokoh. Tidak bergeser
lembut. Tidak henti mengusap punggung wanita itu. Entah apa yang terjadi pada diriny
epanku sudah hilang. Mengapa
itu sudah tidak mengamuk lagi. Tub
gadis itu. Dia membiarkan segala emosi
tidak akan pernah mem
i lemas sebelum dapat
rkejut. Dicobanya untuk membang
sengaja menyentuh dahi Raya. Tubuh gadis itu t