Wanita Kedua Tuan Marcello
ali melangkah kel
unggu dengan wajah kuyu d
gan Celina, tapi hari ini dia melihat luka
s aku lakukan?
an.
natap wajah sang asisten prib
ya Marcel tida
berapa jam lagi. Sebaiknya, Tuan segera
t mendongak ke atas sembari menghela n
ruskah sekarang?" Marcel seolah
seperti itu, Tuan." Peter
ggung jawab. Tidak mungkin ia akan membiarkan w
annya dengan Celina demi wanita lain, i
h dahulu. Sekarang yang penting adalah Tuan harus segera bersiap, karena tuan be
yakin," g
termasuk nona Celina sudah sangat menantikan
nafas kasar dan bangkit m
aya yang terlelap di at
sekali, wanita itu masih
tanggung jawab," lirih Mar
sihan di hatinya, Marcel perlahan membungkuk, mencium keni
*
Peter begitu melihat Mar
h enggan membuka suara. Bahkan
s panjang, melihat sang tuan y
ai melajukan mobilnya dengan kecepata
bertanya dengan raut wajah kuatir, lalu
ggalkan wanita itu, tapi perasaan wa
ion di depannya. Melihat gurat kecemasan di wajah Marcel membuat Pe
" senta
ati tatapan tajam Marcel dari balik kaca sp
an diri sampai sekarang." Peter menjawab dengan cepat
r kembali dibuat terkejut dengan
ia
egitu Peter memeriksa pan
ahan di kerongkongan, Peter hanya mampu m
hnya ke depan lalu tangannya teru
le
nghilang!" Terdengar suara panik
a-tiba menggelap.
lagi kita akan sampai
utar arah!" b
mengerikan. Begitu tegangnya, sehingga ura
rannya saat ini selain wanita
bertunangan Tuan." Peter k
atau kau tur
egitu sang tuan menodongkan senja
aik T
ten itu pun mengubah arah tujuan a
**
t, Marcel langsung keluar dari
lena memanggil. Wajah Dokter muda i
r Helena, dengan wajah penuh hara
ng cepat. "Gadis itu t
sudah mencar
"Mengapa tidak terpikirkan ol
tu yang mengarah langsung ke la
saat ini, Marcel dapat melihat
an cemas Marcel kembali menapak
panjangnya berkibar tertiup angin, kedua matanya terpejam rapat merentangkan kedua tangan ke
nti
berlari dengan cepat mencoba menggapai tu
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis