My Moonlight
n oleh ibunya sendiri. Seolah kejadian semalam bukan apa-apa,
ulu, Cassie,"
l hanya melirik se
las bertemu teman-teman barunya tapi dia harus datang setidaknya untuk mendapatkan nilai akademis, sepe
mentega. Segelas susu Bi Minah suguhkan untuknya dengan selembut mungkin agar tak menyinggung. Dalam pengam
padanya. Dalam daftarnya, sang ibu adalah pengecualian. Ayahnya terlanjur mendoktrin Cassie tenta
nyenangkan?" tanya Siska menc
lebih menyebalkan
lah, ini tidak akan lama," ujar Siska sebisa mun
Siska akhirnya memutuskan untuk diam, melanjutkan sa
uskan untuk menahannya demi sang putri untuk berada disisi
akan berangkat dengan seorang teman," u
apa?" tan
jangan pernah menyertakan aku ketika bertemu pria itu!" tegasnya tanpa me
nerimaku, baiklah," lirih Siska
ssie masih santai berjalan menuju gerbang rumahnya. Dia mendapati Gio bersama motor hita
angan, Nona
ng Gio, menerima helm dari cowok itu lalu memberitahu kalau
anan yang lengang di kompleks itu membuat Gio leluasa menambah kecepatan motor. Cassie juga tak menegurnya
a dengan enggan turun dari motor Gio tapi dia masih tetap santai meski
emput lagi, ya," pin
nomor gue, Ca
itu tapi tetap dengan langkah angkuhnya tak peduli sekalipun gerbang ditutup. A
mehkan hukuman yang akan dia terima. Dari mereka yang berpengalaman itu, terdengar
ang. Cassie yang sempat berpikir untuk membolos saja
ana. Kalian akan mendapat hu
akin keras tapi mereka pasra
g cerewetnya ampun," ujar salah satu siswi yang berbando pink,
endengarnya t
bih sadis daripada emak
bawah tiang bendera sampai satu pelajaran berlalu. Masih mending hukuman guru BK di lapangan ketimbang m
luhan mereka. Dia berdiri di ujung barisan se
Tapi sebelum jauh, pria dengan seragam
erjalan meninggalkan para siswa itu untuk ke markasnya. Cassie yang
Barulah ketika sepasang sepatu hitam bertali berhenti di hadapannya, dia mengangkat
ya lempeng tanpa ekspresi. "Karena guru BK terlambat datan
ah
nkah sudah ditegaskan jauh hari tapi kalian tak kapok sek
menurut?" timpal siswi sa
lah kakak kelas mereka yang terkenal dengan mulut pedas dan hukuman sadisnya. Tidak ada
tegas dagu lancip serta bibir tebal yang sedikit merah itu menjadi perhatian Cassie. Walau tanpa senyuman, aura dingin yang dipancarkannya cukup membuat ora
, semua orang yang berbaris di sana mena
ersirobok dengan tatapan Cassie. Tapi itu hanya beberapa saat lalu tak ped
s," puji Cassie
n Cassie, apalagi dua orang yang datang bersama Zein tadi. Bagaimana tak jadi kejutan bila baru
secara langsung dengan cowok itu. Siswa yang tak sengaja dia pergoki melihat kemarahanny