My Moonlight
Chandra menuju. Dia sungguh enggan lagi berkenalan d
gga lutut. Rok abu lima sentimeter di atas lutut. Seragam pu
tidak peduli ke mana masuk, yang pasti perasaannya sedang kesal. Jika
dari arah sebuah kelas yang akan menj
ya tak selevel meskipun sang ibu bilang bahwa sekolah itu masuk jajaran elit. Peduli amat deng
Cassie, masuklah dan perkenalkan dirimu." Pak Chandra mem
k- anak yang ada di sana semula tampak hening m
am begitu Cassie ma
melihat penampilan teman bar
seorang bah
n saling bersahutan melihat penampila
guru yang sedang mengajar. Komentar dan keriuhan di kela
di tengah jajaran bangku. Matanya m
irimu," ujar Chandra setelah m
ut ruangan hingga tatapannya tertuju pada sesetangan yang teran
sie." Cukup si
ritahu dengan tatapan bahwa dia sudah melaks
ngan Cassie. Cassie, kamu bisa duduk di sana
di kelas itu. Bagaimana dia tidak menjadi pusat perhatian bahkan sekaligus gunjingan para siswi penggosip di ujung kelas. Rambut warna w
-anak dan tolong jaga ketertiban kelas," pesan Candra setelah te
yang tampak penuh harap putrinya tetap sekolah di sana. Dia bergidik melihat keangkuhan yang ditunjukan Cassie. Menggelengkan kepalanya lalu pamit pada guru p
ip sebentar
aja tadi jantungnya cukup berdegup kencang seolah meli
ngan padanya tadi. Tatapan para penghuni kelas itu masih tertuju padanya. Bagaimana Cassie tidak menarik perhatian dengan rambut pelangi, tinik ya
tu menyambut ramah seolah dia sudah kenal sejak lama. Cassie duduk di sampingnya
ik perhatian semua murid di kelas itu untuk terarah kembali ke depan kelas, mel
erlangsung, mereka tampak memindai C
tah siapa yang mencetuskan itu. Tapi tampaknya dengan
Devil? Ugh. Ekstrim sekali untuk julukan muri
untuk belajar. Jika ada yang bicara, sila
nggung Pak Arman termasuk salah satu guru yang ditakuti wala
ng duduk di sebelahnya. Dia mencondongkan setelah tubuh
a," bala
k berbisik lagi, "Nanti kita bicara. Kamu ...." Ucapa
ngangkat bahunya cuek. Dia pasti
reka kembali riuh oleh ketakjuban yang terselip hujatan dari setiap sanjunga
terkenal entar," kata s
gue ngeri guys!"
ya tak peduli, bahkan tatapan seta
rang siswa yang cukup terlihat urakan hanya dilihat dari tampila
sana!" usir gadis yang b
tetangga mengintip dari jendela demi melihat bidadar
anaknya, pada urakan," kata seseorang dari luar kelas ikut mengg
t datar itu tampak ikut memusatkan perhatia
baru pelangi," kata
penasaran dengan kelas itu. Dia berjalan meninggalkan temp
asih menjadi pusat per