icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Antara Kau, Aku & Papimu

Bab 5 Dalam Pikiran Herlambang & Erlangga

Jumlah Kata:1641    |    Dirilis Pada: 20/01/2023

g yang telah mampu mengendalikan dirinya saat melihat mereka be

merasa kasihan pada Herlambang karena harus me

a," genggam Erlangga pa

enggenggam jemari tangannya dengan tidak bosan mengecupnya, membuat hatinya begitu menderita,

lihat putrinya telah kembali dari rumah sakit dan kin

ihat ke arah Herlambang. Dan tatapan netra manik hitam Herlambang seolah mampu

.," ujarnya seraya menelan salivanya dan terlihat perlahan

ra-gara Elena semua jadi pada sibuk. Silakan duduk dulu Pak," sapa dan sam

ng. Mereka berdua duduk saling berhadapan satu dan lai

dulu yaa.., mau istirahat,"

in pada Erlangga, "Er..,

dan berjalan ke arah kekasih hatinya yang ma

nta Herlambang tegas seraya menatap tajam pada iris netra Erlangga d

s sama Elena..," Erlangga agak me

ngga masuk ke ruang keluarga itu. Karena Herlambang tahu

melarang dirinya, dalam hal apa pun. Kini melarangnya denga

isa menerima penolakan Herlambang saat ia ak

Erlangga yang beberapa kali melihat Herlambang mengusap waja

a Herlambang dengan

h sama Elena sampai dia harus istirahat

dia nggak angkat panggilan telepon. Makanya Er, mau ngobrol.. Pii..," keluh E

bicara apa pun di depan mamanya Elena. Karena dia belum tau sama sekali," pin

.. Pi

kup

elnya, sampai akhirnya Herlina membawa baki ke ruang tamu itu dengan

. Ayoo.., Erlangga ini tante buatkan pisang goreng y

kuran 70 dengan luas tanah 150meter persegi, dimana pada saat akan masuk ke dalam k

lama 24 jam dan dijaga oleh tiga orang sekuriti dengan sistem rolling pada

s perumahan itu, akan dimintakan KTP jika

kmati minuman yang disuguhkan Herlina

ong pisang goreng Herl

dulu. Biarkan Elena beristirahat

t duduknya, Herlambang dengan tegas berkata pada putranya,

arna silver jadi teringat atas apa ya

koper habis dari luar kota atau akan pergi keluar kota, Pak..?" tanya Herlina se

di pagi dengar kabar Elena sakit, jadi saya putuskan dari

lakukan transit di Bandara Ngurah Rai dan sampai di Jakarta dalam keadaan jetlag d

dulu..," pamit Herlangg

depan rumah Elena kembali masuk ke dalam rumah itu u

man Elena dengan perasaan kesal pada Herlambang. Dan untuk kali pertamanya

an yang melayang jauh. Ia teringat saat pertama kali mengantar ke rumah Elena usai pengar

jam Kebersamaan E

g mendera gadis itu membuat hatinya meradang. Ditambah lagi Herlina

kap-cakap pada Herlina untuk memberikan alibi atas tidak jad

ncetak paspor Elena. Tadi cukup lama Elena di rumah. Karena sampai sore juga nggak ada ka

sti paspornya jadi, hehehehe..," sahut Herlina tertawa kecil sembari

tanya Herlambang mengamati kondisi di bawah rat

. Lama-lama Almarhum suami saya bisa beli rumah ini," ujar Herlin

ita seperti Herlina dengan bangga menempati rumah yang sebenarnya tidak layak disebut rumah dan dalam

anyak yang pusing kepalanya. Erlangga juga waktu pertama kali ke rumah ini pusing yaa.., Lena..," tuturn

sakannya rumah semi permanen dibangun pada daerah kumuh itu, Herlambang pun berpamitan pada He

ik dulu.., semoga besok Om b

us berjalan keluar dari gang menuju mobilnya, telah meme

a Om nggak usah jalan lagi. Apalagi hari uda

memandang tajam wajah gadis cantik

yang keluar dari rumah, untuk membelikan air min

dan sangat sederhana, bila dibandingkan dengan kandang kucing Tiara yang terkes

ak dan semua itu karena Om sudah anggap kamu seperti anak Om sendiri," ujar Her

arus pulang ke rumah dulu dan secepatnya mencari dan membelikan rumah berikut perabotnya

kut menyuguhkan teh pada Herlambang. Karena ia pikir pasti tidak akan bisa

al kemasan itu untuk Om Her. Biar nanti minum di mobil," s

numannya, biar nanti bisa diminum

motor ojek yang telah berada di halaman kecil rumah itu seray

mbelajaran dan kenangan yang tak bisa dilupakan oleh Herlambang atas sikap r

m seperti Elena.., kalau saja aku bisa kembali muda..., Aakh.. Lena, besok Om akan membaw

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Test Pack Positif Elena2 Bab 2 Kehadiran Herlambang 3 Bab 3 Telepon masuk Erlangga4 Bab 4 Pertemuan Yang menyesakkan Hati5 Bab 5 Dalam Pikiran Herlambang & Erlangga6 Bab 6 Cerita dibalik Rumah baru Elena 7 Bab 7 Berbohong sama Mama8 Bab 8 Mengulang Kejadian kemarin 9 Bab 9 Penolakan Halus10 Bab 10 Ketakutan Elena11 Bab 11 Kenakalan Herlambang 12 Bab 12 Herlambang & Elena Ketahuan.. 13 Bab 13 Kenikmatan dari Lantai 1414 Bab 14 Rasa & Perasaan 15 Bab 15 Saingan Herlambang 16 Bab 16 Diantara Dua Lelaki17 Bab 17 Permainan Terakhir 18 Bab 18 Bantuan Jamila19 Bab 19 Kerinduan Erlangga20 Bab 20 Dua pilihan dalam kepiluan Hati21 Bab 21 Menanti Jawaban Elena22 Bab 22 Keinginan Yang Sama23 Bab 23 NEKAT24 Bab 24 Kelicikan Tiara25 Bab 25 Malam Penuh Gairah26 Bab 26 Terjebak Dalam Kamar27 Bab 27 Kunci Rahasia Herlambang28 Bab 28 Ditolak Herlambang Diterima Alex29 Bab 29 Rencana Nikah 30 Bab 30 Melankolis 31 Bab 31 Emosi Herlambang & Tiara32 Bab 32 Menunggu Keputusan Elena33 Bab 33 Canduku Kecanduan34 Bab 34 Nikah35 Bab 35 Desahan Elena36 Bab 36 Kejadian pertama di meja makan 37 Bab 37 Menghapus Jejak38 Bab 38 Kerinduan Elena pada sosok Her39 Bab 39 Bercinta & Nikmatnya Rasa Takut40 Bab 40 Herlambang On & Erlangga Mabok41 Bab 41 Her yang Bikin , Er yang Ngaku42 Bab 42 Bertemu Papi di Lobby43 Bab 43 Wajah Puas Elena44 Bab 44 Erlangga... 45 Bab 45 Elena Kamu Dimana 46 Bab 46 Serangan Erlangga WOW47 Bab 47 Kehadiran Tiara48 Bab 48 Kenikmatan di dua Tempat Berbeda49 Bab 49 Dilanjutkan Elena50 Bab 50 Cemburu & Amarah51 Bab 51 Hasrat di pinggir jalan 52 Bab 52 Akibat HOT53 Bab 53 Elena istri.. 54 Bab 54 Awal Sebuah Masalah 55 Bab 55 Buket Bunga Ungu56 Bab 56 Hitam Putih Jamila di mata Alex57 Bab 57 Rahasia Elena di bibir Jamila58 Bab 58 Tiara tahu pengirim buket bunga ungu59 Bab 59 Sandiwara Tiara & Eva60 Bab 60 Pertemuan 3 Wanita61 Bab 61 Cairan Herlambang di seprei Erlangga 62 Bab 62 Herlambang takluk sama Tiara 63 Bab 63 Tamparan Erlangga jamila64 Bab 64 Selalu ada jalan untuk Bercinta 65 Bab 65 Nafkah Batin untuk Elena 66 Bab 66 Hasil Test DNA 67 Bab 67 Jatah Erlangga & Herlambang68 Bab 68 Perpisahan Yang Manis69 Bab 69 Hasrat Herlambang di siang hari70 Bab 70 Dua hari sebelum ke Perth 71 Bab 71 Cemburu & Rindu Elena 72 Bab 72 Serasa Honey Moon73 Bab 73 Tipa Tipu Jamila74 Bab 74 Nasihat Om Her75 Bab 75 Pertemuan Kedua 3 Wanita76 Bab 76 Pertemuan Elena & Jamila 77 Bab 77 Terpaksa Lahir78 Bab 78 Kata Maaf Om Her79 Bab 79 Tiara Mengamuk80 Bab 80 Erlangga ke RSJ 81 Bab 81 Ingin Om Her & Pinta Er82 Bab 82 Sikap Elena 83 Bab 83 Sakti di tangan Tiara84 Bab 84 Kepergian Jamila85 Bab 85 Bahagianya Erlangga86 Bab 86 Penolakan Elena vs Ancaman Om Her87 Bab 87 Bukti DNA Sakti di Erlangga 88 Bab 88 Sikap Erlangga89 Bab 89 Erlangga Bongkar siapa Sakti90 Bab 90 Pilihan Tersulit Elena