icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terpaksa Pelakor

Terpaksa Pelakor

icon

Bab 1 Semuan Berawal dari Sini

Jumlah Kata:1012    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

perjalanan. Aku tak mau terj

jemari halus itu di dadanya yang berbulu. Berulang kali ia bergid

more,

iumi leher suaminya hingga timbul beberapa

aku sedan

u sekarang .

i jalan tol. Kita tak mu

permainanku." Bibir seksi itu berbisik lembut hingga me

alam fantasy-mu. Oke, silahkan.

lu menjadi candunya. Ia bergegas, mengangkat dress yang dikenakannya, lalu dengan penuh senyuman me

encipta keringat itu sudah mulai beradu di dalam perjalanan yang penuh tantangan. Sesekali Levin mencium

aku." Laura mencengker

ketika kita sampai di rumah. Kamu

nt, p

bay

ant

la, hingga terjadi sedik

R

a pendengaran Levin sedikit terganggu suara kla

DA

kang kepala Laura yang sudah tak sadarkan dir

sadar

itu datang mengerumuninya. Hingga ia segera berusaha memindahkan tu

ghampirinya dan berusaha mengeluarkan

a, La

a

si malamnya. Levin menoleh ke arah jar

diri untuk tidak terbuka pada wanita lain, selain menunggu sadarnya bidadari yang masih tergo

, seandainya keinginan Laura ia penuhi sejak acara di hotel, seandainya dirinya tidak egois. Pad

a karena kesibukan dia sebagai dokter muda di salah satu rumah sakit. Tentu menjadi dokter muda b

di dahinya, ia tahu, dirinya

siapkan. Cantik, memang sudah menjadi kelebihan Laura sejak dulu. Meski tiga

menunggumu," bisiknya se

*

an ketidak berdayaan. Pagi yang selalu ia lewati dengan hanya tersenyum sendiri, memasang deretan kancing dan membayangkan jika itu kini dilakukan is

hasrat, tapi kembali kesadaran membanting s

g," bisiknya selalu di telinga wanita

ih dapat memiliki jantung berdetak berkat bantuan beberapa alat. Levi

u jangan marah ya. Aku agak sibuk, sayang." Sepotong roti sandwich masuk ke dalam

kmati ketika ia merasa jika harapannya sudah mulai sia-sia. Namun, titik kecil keyakinan yang

" Air mata Levin mulai mengalir, kembali rasa

ka air mata. Seorang rekan sudah tersenyum, me

*

yang l

ampus. Seharusnya jam ini dia sudah pulang, tapi tugas

n berteriak meminta tolong. Namun, tak ada seorang pun yang datang untuk menolongnya. Ia putus

ergumam dari mulut si laki-laki

kan di mana-mana. Wajahnya lusuh, air mata terus mengalir tanpa henti. Kakinya terseok merasa lemas dan sakit di area sensitif yang tidak

*

i kamarnya. Hanya membiarkan tatapan kosong tetap mengarah pada apa saja benda yang ada di

n penghubung jalan yang hanya berjarak beberapa meter s

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka