icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terpaksa Pelakor

Bab 2 Tentang Keraguan

Jumlah Kata:1151    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

selamanya menunggu Laura sadar dari koma, Mama tak te

bil tersenyum menanggapi setiap cecaran it

seperti orang normal lainnya. Mau sampai kapan kamu

ita itu, baru kali ini ia melontarkan sebuah kalimat

rumah sakit." Tanpa menoleh lagi, ia segera meraih jasnya yang sejak tadi tersamp

tak dapat tergantikan dalam hati Levin.. Bahkan kecela

ng suami sekaligus dokter, tentu harusnya dapat

ebelum ia menunaikan tugas sebagai seorang dokter. Mata itu masi

hingga ia menghukum Levin sa

marinya menaut dan mengecup lembut sam

jadi teman kesunyiannya di ruangan itu. Tiga tahun sudah ia menung

ndorong troli berisi nampan yang memba

evin menyeka

ktunya ga

aya saj

u dan mempersilahkan

tugas malam pun, tetap harus dirinya yang

dicabut saja, karena sudah tidak memungkinkan bagi istrinya untuk hidup. Namun, Levin bersikukuh untuk tetap mempertahank

teramat indah yang ent

l kamar yang ditempati Laura. Sesaat levin menyelesaikan pekerjaannya dan merasa

dengan tergeletak seorang gadis di atasnya. Nampaknya ia baru saja dipindahkan ke ruang rawat.

asi jadi tidak bisa menangani pasien lebih lanjut.

ru saja masuk ke kamar di sebelah ruangan Laura diraw

ikl

asien dengan orang tua yang histeris itu berada. Seorang gadis dengan

tu. "Saya Levin yang sementara ini menggantikan Dokter Adam untuk menangani putri

ya tanpa menoleh dan masih fo

ok," jawab wanita itu s

utkan dahinya. "Jem

percobaan bunuh diri,"

tersedia di ruangan itu. Ia melihat sekilas jika istrinya mencubit si

a untuk menenangkan tanpa menunjukan ekspresi mengejek sedikitpun.

gan itu menuju ke kantin mengingat jika perutnya belum term

l tersenyum dan mereguk sereal sebagai sarapan pagi. Namun, mendengar ucapan men

t hi

an kata-kata itu terhadap istri yang sa

, erat sekali. Entahlah, rasa pahit pada kopi tanpa gula itu b

eh aku dudu

pi entah kenapa hingga usia yang hampir menginjak kepala tiga t

n kan?" jawab Levi

emang kesukaan gadis itu. Eneg sebenarnya jika harus turut mer

n sih musti makan bubur deng

gnya tak dapat merenggut hati si k

ang Anandita menyatakan perasaannya semenjak Levin belum bertemu dengan Laura. Namun, entah apa pula yang membuat ia tak mampu meneri

Hingga Anandita kembali memberanikan diri untuk

nandita melahap bubur yan

erti kemarin." Pandangan matanya melayang ke arah

rus kuat." Anandita tersenyum pahit

i kapan juga. Hukuman yang

ampai sekarang dia masi

rtahan un

t bibir bawahnya. "Apaan sih?' Tiba-tiba gadis itu menonjok

sorry No

ndengar julukan yang sungguh

an sih,

itu cocok

opi Pahit. Imp

*

gan dimana gadis tadi dirawat untuk memeriksa keadaannya saat ini. Wajahnya m

ah terjadi sesuatu di ruangan pasien itu. Pasalnya ini a

di kamar VIP

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka