/0/26469/coverorgin.jpg?v=fc1ceb5883144d608f870aadd772a8c4&imageMogr2/format/webp)
"Laras bangun, kita harus pergi dari sini."
Samar-samar aku mendengar suara temanku Yuni yang berusaha membangunkan kesadaranku saat ini.
" Hemm, ada apa?"
Kita harus pergi sekarang atau kita yang akan jadi tumbal."
Aku tercekat dengan apa yang dikatakan Yuni, apa ?Tumbal?
Aku berusaha bangun dan mengembalikan kesadaranku sesaat aku terbuai dari mimpi indahku.
“ Kau bicara omong kosong apa? Kita disini lagi KKN. Siapa yang akan menjadikan kita tumbal?”
“ Kepala Desa disini.” Jawab Yuni dengan wajah panik.
Seketika aku terlonjak kaget, Ibu Ratih sang Kepala Desa? Aku segera menepuk pipinya dan aku ketakkan ounggung tanganku ke dahinya.
“ Kau tak percaya? Kita ke sana sekarang!” ajaknya dengan menarik tanganku
Segera aku ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, lalu segera aku memakai jaket dan sandal ku lalu mengikuti Yuni yang sudah tak sabar mengajakku ke suatu tempat.
Saat tiba dengan tempat yang dimaksud yuni, segera aku melangkah hati-hati bersama Yuni untuk mengintip dibalik gubuk Rumah yang masih layak untuk di huni.
Aku dan Yuni sedang mengintip pada lobang yang ada di Gubug itu, aku dan Yuni terkejut saat melihat sang Kepala Desa sedang berdiri di depan tubuh Rani yang sudah terikat di ranjang itu.
“ Wahai Raja Iblis, aku persembahkan Tumbal perawan untukmu, jadikanlah aku Wanita yang paling cantik dan tak menua karena umur, Jadikanlah aku Ratu Pemikat Pria tampan yang akan menjadi Pemuas birahiku.”
Deg..deg..deg..
Jantungku terasa copot saat melihat Bu Ratih sudah menel*nj*ngi temanku Rani, sungguh aku tak kuasa melihat Rani yang meronta meminta tolong dengan mulut disumpal dan juga tangan dan kedua kaki terikat kanan dan kiri.
Ingin aku menolongnya, namun aku takut nanti kami yang akan dijadikan tumbal olehnya. Aku melihat Bu Ratih mengguyur tubuh Rani dengan gayung yang berisikan bunga tujuh rupa, ia guyur mulai dari kepala sampai kaki.
Tidak hanya itu saja, dia bahkan meraba-raba Payud*ra Rani dan bagian sensitif Rani. Aku sudah tak bisa melihat itu lagi, segera aku menutup wajahku dengan air mata yang sudah membasahi pipiku. Lama-lama aku mendengar suara aneh saat Bu Ratih mulai membacakan mantranya, aku terkejut saat tiba-tiba ada sosok Makhluk Ghaib yang siap untuk membawah Rani sebagai tumbalnya.
Dengan cepat, ada asap putih sudah memenuhi tubuh Rani, dengan sekejab Rani pun sudah tak terlihat. Hanya sosok Tua yang kini tengah berbating diatas Ranjang. Segera Bu Ratih menutupi tubuh polos wanita yang sudah tua itu dengan jarik yang sudah tersedia.
Dan herannya saat ini wajah Bu Ratih terlihat begitu Cantik dan awet muda kembali, kini aku mengerti diusianya yang ke 45 tahun dia masih terlihat masih berumur 25 tahunan sungguh Luar biasa bagiku. Apalagi teman-teman cowokku banyak yang tertarik dengan pesona Bu Ratih sebagai Kepala Desa disini.
Kini aku tau dibalik itu semua, dia memang banyak menjadikan tumbal para perawan yang bukan dari Desa nya. Sebelum kesini aku sempat membaca beberapa mahasiswi yang pernah KKN disini pernah hilang tanpa jejak, mungkin saat itu mereka dijadikan tumbal seperti Rani.
Aku dan Yuni berjalan sempoyongan setelah melihat kejadian itu, entah kenapa saat itu kakiku tiba-tiba berat untuk melangkah, ditambah Yuni yang sudah tak sabar untuk segera pulang ke balai penginapan kami.
“ Kenapa kau lama sekali Laras, nanti Bu Ratih keburu kesini.” Ucap Rani dengan sedikit memarahiku
“ Iya, aku sudah mencoba berjalan cepat tapi kaki ku tiba-tiba lemas Yun, aku harus bagaimana.” Ucapku dengan sedikit menangis
Yuni terlihat panik saat melihatku yang sudah tak bisa berjalan lagi, ia lalu membantuku berjalan menuju sebuah pondok yang tak jauh dari Gubug tadi. Ia lalu menyembunyikan diriku didalam Pondok tersebut. Aku sangat ketakutan saat dirinya akan segera meninggalkan ku sendiri untuk mencari bantuan.
/0/12727/coverorgin.jpg?v=97e93b6b986cc5d646326551a3935f26&imageMogr2/format/webp)
/0/17459/coverorgin.jpg?v=24227066797bd7a5f8e815ae828f2ed3&imageMogr2/format/webp)
/0/6032/coverorgin.jpg?v=2263c7469afa25cfb2758512dc946d57&imageMogr2/format/webp)
/0/9494/coverorgin.jpg?v=48cdc5de9d819ace80dffe49a68b52ae&imageMogr2/format/webp)
/0/13500/coverorgin.jpg?v=9fb612d78b76a5f3f6e0127825d86ded&imageMogr2/format/webp)
/0/17345/coverorgin.jpg?v=9169bfb21233e800c546f4975ec22ff8&imageMogr2/format/webp)