Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tumbal Mahasiswa KKN

Tumbal Mahasiswa KKN

Rose_Roshella

5.0
Komentar
428
Penayangan
76
Bab

Apa jadinya saat Laras dan teman-temannya melakukan KKN di Desa yang dikepalai oleh Pengagung Iblis demi menjadi Wanita yang tak pernah menua dengan kecantikan yang membuat para lelaki terpesona diusia yang tak lagi muda demi untuk memuaskan hasrat birahinya. ditengah kegiatan KKN mereka, satu persatu teman laras yang masih perawan dijadikan tumbal olehnya. keburukan Sang Kades saat itu telah diketahui oleh Sang Pemuda Tampan yang bernama Arjanta, ia adalah pemuda misterius yang tiba-tiba datang saat Laras dan kawan-kawannya KKN di Desa itu. saat itulah kisah awal Laras dan Arjanta mulai bertemu, Arjanta yang saat itu jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Laras selalu melindunginya dari sang Kepala Desa yang menginginkannya sebagai Tumbal saat bulan Purnama. Laras selalu mengacuhkan kehadiran Arjanta karena dianggap telah masuk dalam hubungannya dengan Fabian kekasihnya. keduanya selalu berselisih tegang, hingga pada Akhirnya Laras harus kehilangan keperawanannya oleh Arjanta, karena tak rela Fabian merusak dirinya dan untuk melindungi Laras yang akan segera dijadikan tumbal saat bulan Purnama oleh Kepala Desa. bagaimana kisah selanjutnya? yuk langsung baca kisah mereka sekarang!

Bab 1 Dijadikan Tumbal

"Laras bangun, kita harus pergi dari sini."

Samar-samar aku mendengar suara temanku Yuni yang berusaha membangunkan kesadaranku saat ini.

" Hemm, ada apa?"

Kita harus pergi sekarang atau kita yang akan jadi tumbal."

Aku tercekat dengan apa yang dikatakan Yuni, apa ?Tumbal?

Aku berusaha bangun dan mengembalikan kesadaranku sesaat aku terbuai dari mimpi indahku.

" Kau bicara omong kosong apa? Kita disini lagi KKN. Siapa yang akan menjadikan kita tumbal?"

" Kepala Desa disini." Jawab Yuni dengan wajah panik.

Seketika aku terlonjak kaget, Ibu Ratih sang Kepala Desa? Aku segera menepuk pipinya dan aku ketakkan ounggung tanganku ke dahinya.

" Kau tak percaya? Kita ke sana sekarang!" ajaknya dengan menarik tanganku

Segera aku ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, lalu segera aku memakai jaket dan sandal ku lalu mengikuti Yuni yang sudah tak sabar mengajakku ke suatu tempat.

Saat tiba dengan tempat yang dimaksud yuni, segera aku melangkah hati-hati bersama Yuni untuk mengintip dibalik gubuk Rumah yang masih layak untuk di huni.

Aku dan Yuni sedang mengintip pada lobang yang ada di Gubug itu, aku dan Yuni terkejut saat melihat sang Kepala Desa sedang berdiri di depan tubuh Rani yang sudah terikat di ranjang itu.

" Wahai Raja Iblis, aku persembahkan Tumbal perawan untukmu, jadikanlah aku Wanita yang paling cantik dan tak menua karena umur, Jadikanlah aku Ratu Pemikat Pria tampan yang akan menjadi Pemuas birahiku."

Deg..deg..deg..

Jantungku terasa copot saat melihat Bu Ratih sudah menel*nj*ngi temanku Rani, sungguh aku tak kuasa melihat Rani yang meronta meminta tolong dengan mulut disumpal dan juga tangan dan kedua kaki terikat kanan dan kiri.

Ingin aku menolongnya, namun aku takut nanti kami yang akan dijadikan tumbal olehnya. Aku melihat Bu Ratih mengguyur tubuh Rani dengan gayung yang berisikan bunga tujuh rupa, ia guyur mulai dari kepala sampai kaki.

Tidak hanya itu saja, dia bahkan meraba-raba Payud*ra Rani dan bagian sensitif Rani. Aku sudah tak bisa melihat itu lagi, segera aku menutup wajahku dengan air mata yang sudah membasahi pipiku. Lama-lama aku mendengar suara aneh saat Bu Ratih mulai membacakan mantranya, aku terkejut saat tiba-tiba ada sosok Makhluk Ghaib yang siap untuk membawah Rani sebagai tumbalnya.

Dengan cepat, ada asap putih sudah memenuhi tubuh Rani, dengan sekejab Rani pun sudah tak terlihat. Hanya sosok Tua yang kini tengah berbating diatas Ranjang. Segera Bu Ratih menutupi tubuh polos wanita yang sudah tua itu dengan jarik yang sudah tersedia.

Dan herannya saat ini wajah Bu Ratih terlihat begitu Cantik dan awet muda kembali, kini aku mengerti diusianya yang ke 45 tahun dia masih terlihat masih berumur 25 tahunan sungguh Luar biasa bagiku. Apalagi teman-teman cowokku banyak yang tertarik dengan pesona Bu Ratih sebagai Kepala Desa disini.

Kini aku tau dibalik itu semua, dia memang banyak menjadikan tumbal para perawan yang bukan dari Desa nya. Sebelum kesini aku sempat membaca beberapa mahasiswi yang pernah KKN disini pernah hilang tanpa jejak, mungkin saat itu mereka dijadikan tumbal seperti Rani.

Aku dan Yuni berjalan sempoyongan setelah melihat kejadian itu, entah kenapa saat itu kakiku tiba-tiba berat untuk melangkah, ditambah Yuni yang sudah tak sabar untuk segera pulang ke balai penginapan kami.

" Kenapa kau lama sekali Laras, nanti Bu Ratih keburu kesini." Ucap Rani dengan sedikit memarahiku

" Iya, aku sudah mencoba berjalan cepat tapi kaki ku tiba-tiba lemas Yun, aku harus bagaimana." Ucapku dengan sedikit menangis

Yuni terlihat panik saat melihatku yang sudah tak bisa berjalan lagi, ia lalu membantuku berjalan menuju sebuah pondok yang tak jauh dari Gubug tadi. Ia lalu menyembunyikan diriku didalam Pondok tersebut. Aku sangat ketakutan saat dirinya akan segera meninggalkan ku sendiri untuk mencari bantuan.

" Kau akan aman disini, tenanglah aku akan mencari bantuan, jangan kemana-mana. Maaf aku tak bisa menemanimu disini, kalu aku disini ini akan membahayakan Nyawa kita Laras. Jadi aku mohon kau tetap tenang dan berdo'a aku segera kembali membawahmu ke Balai Penginapan kita."

Ucap Yuni lalu beranjak pergi meninggalkan diriku sendiri, aku terus memanggil namanya namun tak dihiraukannya, dia malah menyuruhku untuk tetap diam. Aku pun terpaksa menuruti ucapannya , kini aku sendiri di pondok sepi ini, dalam hati aku berdo'a agar ada orang yang baik hati menolongku nanti.

**"...***

Aku Yuni Ratna sari, saat ini aku dan teman-temanku tak sengaja terjebak di Desa KKN yang Kepala Desanya tengah mencari tumbal untuk kecantikan dan awet mudanya. Sungguh aku tak mengira jika harus berakhir si tempat ini, niat hati untuk menimbah ilmu tapi kini kami dihadapkan oleh sosok Kepala Desa yang memiliki kekuatan mistis dibalik Kecantikan dan Pesonanya.

Saat ini terpaksa aku meninggalkan Laras sendiri di Gubug, karena kakinya yang tiba-tiba tak bisa bergerak lagi saat akan pulang. Sungguh aku heran dengan apa yang menimpa temanku ini, aku berlari untuk mencari bantuan, Bali Penginapan kami sedikit jauh, terpaksa aku berlari ke pemukiman penduduk, namun saat aku berada di tepi sungai yang bening itu, aku melihat sosok pemuda yang sangat tampan sedang mandi di sungai yang hernih itu.

Aku malu saat melihat tubuh atasnya bertelanj*ng dada, otot-ototnya terlihat sangat kekar bahkan otot perutnya yang seperti roti sobek membuat gairahku membuncah begitu saja. Kenapa Pria yang biasaya aku lihat di televisi bak model susu ElMen , kini sudah bisa aku lihat dihadapanku langsung.

Aku sempat bertemu dengannya beberapa kali saat perkenalan kami waktu pertama kali KKN disini. Namun terlihat dia sering menatap ke arah Laras saat bertemu, ia pun tau kalau saat ini Laras pun KKN bersama kekasihnya Fabian.

Saat aku akan menghampiri dirinya tiba-tiba aku hampir terpeleset saat kakiku menginjak batu yang licin yang ada disungai itu, aku pun hampir terjatuh saat namun seseorang telah menarik tanganku lalu dengan cepat aku didekapnya agar diriku tidak terjatuh.

Saat moment itu, entah kenapa aku merasakan dag dig dug saat berada didekapan sorang lelaki tampan yang ada di depanku. Kini tangaku menyentuh dada bidangnya yang polos dan sedikit basah karena lelaki tersebut telah selesai mandi di sungai jernih itu.

Aku sedikit terbuai kala dia menatapku, uh dia terlihat seksi, lengannya yang berotot sempat membuat aku kesusahan untuk meneguk salivaku sendiri.

" Mbak kamu gak apa-apa? "

Tiba-tiba ucapanya membuyarkan lamunanku, segera aku atur posisiku menjadi tegap setelah sebelumnya miring karena saat itu dirinya telah mendekapku ketika aku mau terjatuh.

" Iya Mas aku gak apa-apa." Ucapku saat itu

Sesaat kemudian aku teringat tentang laras yang saat ini tengah berada dalam gubug tua, segera aku meminta tolong kepadanya untuk membantuku menolomg Laras

" Mas tolong ikut aku, temanku Laras sedang dalam Gubug disana sendirian." Ucapku dengan menggoyangkan lengannya

" Apa? Laras ada di Gubug? Kalian dari mana? " tanyanya dengan rautbwajah cemas

" Tak ada waktu untuk menjelaskan tolong Laras sekarang juga Mas." Pintaku dengan nada memohon

" Ayo kita kesana." Jawabnya dengan memakai kaos oblongnya yang saat itu ia letakkan diatas Batu pinggir sungai

Aku segera berlari dengan nafas yang tersengal-sengal, sungguh tubuhku saat ini sudah tidak kuat lagi jika harus berlari, ku lihat Gubug itu sudah semakin dekat, namun aku sudah tak sanggup untuk kesana lagi, aku suruh Mas Ganteng tadi yang saat ini aku belum mengetahui siapa namanya untuk kesana sendiri membantu Laras yang tiba-tiba tak bisa berjalan.

" Aku sudah tak sanggup berjalan lagi, di Gibug itu Laras aku sembunyikan, tolong jemput dia Mas, aku akan beristirahat sejenak disini" tuturku dengan nada tersengal-sengal

" Baiklah, Mbak tunggu disini akan aku susul Laras kesana. " ucapnya dengan membantuku duduk dibawah Pepohonan besar yang ada sini.

Aku pun mengangguk dan cukup terheran saat dia menyebutkan nama Laras tanpa embel-embel Mbak. Namun aku tak pedulikan itu, yang penting Gadis itu delamat dan kami bisa sampai ke Balai Penginapan kami.

Aku melihat dirinya berlari secepat kilat, aku pun sudah tak melihat punggungnya lagi. Aku cukup khawatir saat ini, inginku kabari teman-teman ku setelah ini. Lebih baik pulang dengan selamat atau satu persatu dari kami akan binasa jadi tumbal seperti Rani saat ini.

Bersambung...

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rose_Roshella

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku