Tumbal Mahasiswa KKN
a mereka semua melihat tumpeng itu hanya tumpeng biasa, berisi daging rendang yang sudah dim
nya sudah menjadi pucat pasi, keringat dinginnya sudah membasahi dahinya. Mungkin Yuni melihat
ra grebek tumpeng alias makan tumpeng secara bersama-sama dengan menu tumpeng yang me
tumpeng yang disediakan oleh Nyai Ratih akan mendapatkan hasil panen yang lebih bagus , karena tumpeng Nyai Ratih dipercayai s
t. Nyai Ratih yang saat itu terlihat sangat Khusu' mengaminkan Do'a dari Tetua ad
an ku yang saat ini lebih memilih untuk melakukan tugas yang lain dibanding ikut berkumpul denga
anan yang tersaji disana, aku takut saat mereka memakan
n perutku langsung merasakan mual yang sangat hebat. Bagaiamana tidak, yang aku lihat mereka memakan daging mentah hinga darah daging tersebut belep
t lemas saat itu, Arjanta yang sejak tadi memperhatikan diriku langsung membopongku saat ak
kau sakit?" tanyanya d
ual saat ini." Jawab
ai yang ada disana. Saat aku tiba disana, aku terkejut saat melihat Yuni s
h lemas di bopong oleh Arjanta. Untung saat ini aku lagi lemas, kalau tidak ,sud
diriku, ia tidak rela saat ini aku disentuh olehnya. Terlihat d
Kekasihku ." uca
ap memberiku perhatian dengan memberikanku dan Yuni teh
sa mual." Ucapnya dengan member
edikit membuat perutku tidak merasa mual lagi, Fabian mengela
rada disampingku, karena saat ini
ganmu? Apa kau Baik-baik saja?
u, aku melihat itu daging banyak sekali darahnya, aku pun melihat banyangan Rani ded
daging rendang Sayang, dan aku melihat Rani baik-baik saja tadi." Ucap kekasih ku Fabian yamg cukup membuat k
dia? Apa dia baik-baik sa
dekatmu sayang, ap
e
n Fabian barusan, bagaiamana mungkin saat itu ada Rani
an itu benar, kalau kau tak percaya biar aku
nuju ke Balai pertemuan tadi, segera ku tunjukkan daging yang ada di tumpeng milik Nyai Rati
tu telah habis tak tersisa langsung menatapku dan menyilangkan kedua t
ng, kau istirahat saja jika lelah, sejak pagi kau
inasi kembali, sungguh aku benar-benar muak saat ini, hingga aku beranik
dan mengikuti kemana aku mengajaknya pergi. Tanpa permisi dulu,
ini, apa yang kau lakukan tadi pagi, dan daging apa yang kau berikan kepada penduduk tadi?
nyuluhan di depan sama para penduduk Desa, ini
pun bersalah saat itu. Ia terlihat kalem saat berbicara denganku srhingga banyak orang yang saat i
ang tak masuk akal dan juga menuduh bu kepala Desa
karena terlalu banyak kegiatan disini akhir-akhir ini."
njukkan kepadamu, daging yang ia berikan ke penduduk disana adalah daging m
ang yang sedang memperlihatkan daging yan
saat ini, cobalah mbak, ini rasanya enak dan penuh banya
nya menusuk aroma hidungku, entah mengapa aku seperti terhipnotis untuk memakan sepotong daging y
il lagi potongan daging yang cukup besar saat itu, aku menyantap daging itu dengan lahapnya, pikiranku kosong dan tak kampu menahan
ang saat ini menatapku dengan tatapan aneh. Aku seperti orang yang sangat
i dengan apa yang aku katakan tadi adalah tidak benar, sungguh aku merasa malu dengan
engganjal di perutku seketika aku ingin sekali muntah saat itu. Saking tidak tahanny
mentah utuh yang masih banyak darah, aku menatap wajahku di kaca dan lagi-lagi aku
alah daging yang tadi ? Daging mentah ?
sam