Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Jennifer Lukito dipanggil kembali ke kediaman Keluarga Lukito dalam keadaan darurat.
Ketika dia melangkah ke ruang tamu, sebuah TV sedang menayangkan laporan mengenai Grup Ganendra. Jennifer berhenti dan melihat ke arah layar LCD berukuran besar itu.
"Pemilihan untuk CEO Grup Ganendra saat ini akan segera dimulai. Saat ini, Jason Ganendra, kepala keluarga Ganendra, belum banyak berbicara mengenai para kandidat. Dilaporkan juga bahwa cucu tertua dari Keluarga Ganendra, Ryan Ganendra, diharapkan bisa menang dalam pemilihan ini. Hasil pemilihan akan segera diketahui setelah proses rapat anggota dewan Grup Ganendra selesai.
Hati Jennifer bergetar ketika nama Ryan disebut.
'Dia...'
"Nona Jennifer, mengapa Anda kembali?" perkataan pelayan tersebut membuyarkan pikiran Jennifer.
Biasanya, di saat seperti ini, dia sedang mengerjakan tugas di kantor.
Jennifer menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada pelayan tersebut, "Di mana Ayahku?"
"Tuan Elliot dan Tuan Ganendra saat ini sedang berada di ruang kerja."
Jennifer sedikit mengernyitkan keningnya, merasa kebingungan, "Siapa yang kamu maksud dengan Tuan Ganendra?"
Tidak banyak orang yang memiliki nama keluarga Ganendra di Kota Feris ini, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Ayahnya. Hanya ada satu orang yang mungkin...
"Orang yang saya maksud adalah Tuan Jacob," jawab pelayan itu.
'Ah! Aku juga berpikir begitu.'
Jacob Ganendra adalah paman Ryan yang kedua.
Perasaan gelisah kembali muncul secara tiba-tiba di hati Jennifer. Ayahnya, Elliot Mahendra, memanggilnya kembali ke sini pasti karena suatu alasan.
"Aku akan naik ke kamarku dan mandi untuk menyegarkan diri," setelah berkata demikian, Jennifer segera naik ke lantai atas.
Ketika melewati ruang kerja, Jennifer menghentikan langkahnya di depan pintu dan mencoba mendengarkan sesuatu dengan seksama.
"Aku dapat menjaminmu apabila kamu mau bergabung denganku, kita berdua pasti dapat mengalahkan Ryan dan mengusirnya keluar dari perusahaan. Bahkan jika Ryan memang mampu, dia tidak akan mungkin bisa bertarung melawan Keluarga Ganendra maupun Keluarga Lukito di saat yang bersamaan. Jika perlu, kita bahkan bisa membuatnya menghilang. Seakan-akan dia tak pernah ada."
Jacob yang mengucapkan kalimat itu.
Jennifer membulatkan matanya, dirinya merasa tak percaya. Dia sangat terkejut. Jacob sangat bertekad mengambil alih Keluarga Ganendra untuk dirinya sendiri, bahkan dia juga berniat untuk membunuh Ryan.
Jennifer tidak bisa hanya diam saja dan menyaksikan Ryan berada dalam bahaya.
Jennifer berjinjit dan melangkah kembali ke kamarnya. Setibanya di dalam kamar, Jennifer segera mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi sebuah nomor. "Bisakah kamu membantuku untuk menghubungi Ryan? Oke, aku akan menunggu kabarmu."
Setelah mengganti pakaiannya, Jennifer menunggu di dalam kamarnya dengan perasaan cemas.
Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering.
"Bagaimana?" tanyanya.
Sebuah suara terdengar dari ujung telepon lainnya. "Tuan Ryan, dia... Saat ini, dia tidak ingin bertemu dengan Anda."
Jennifer tidak merasa kecewa karena hal ini. Jennifer sudah menduganya, tetapi tetap saja dia masih ingin mencobanya lagi.
Bagaimanapun juga, dia harus bisa bertemu dengan Ryan hari ini.
Jennifer tidak akan pernah melupakan adegan berdarah yang terjadi di depan matanya ketika dia masuk ke dalam rumah Keluarga Ganendra. Dia tidak ingin hal tersebut terjadi kepada Ryan.
Tiba-tiba, Jennifer berdiri dan bergegas keluar dari kamar. Dia sudah memutuskan untuk pergi ke rumah Keluarga Ganendra, mencoba mencari Ryan untuk membicarakan apa yang sedang terjadi.
Namun, Jennifer nampak terkejut saat dia bertemu dengan Elliot dan Jacob ketika sedang terburu-buru menuruni anak tangga. Mereka sedang duduk di sofa sambil berbincang-bincang.
"Jen, kamu sudah kembali." Elliot melambaikan tangannya, memberikan isyarat agar Jennifer menghampirinya.