Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Alin tersentak kaget bangun dari tidurnya mendengar bunyi telp yang sangat nyaring dekat kepalanya. Setelah di jawab, bukannya suara seseorang yang berbicaraakan tetapi suara operator yang mengingatkan Alin akan tanggal jatuh tempo pinjaman onlinenya tinggal tiga hari lagi.
"Alin, kapan bisa bayar hutangnya? Saya perlu untuk membayar cicilan saya. Tolong di usahakan ya Lin" chat dari distributor goodiebag jualan online Alin, masuk di aplikasi berlogo hijau milik Alin. Semakin menambah keruwetan pikiran Alin di pagi hari itu.
Alin melihat anaknya, Sean yang berumur 12 tahun, tahun ini dan ingin masuk sekolah asrama. Sean masih tidur pulas di sebelahnya.
Akhirnya Alin bangun perlahan sambil menarik nafas panjang. Mengambil handuk mandibdan berjalan ke kamar mandi dengan langkah lesu.
"Och Tuhan ... Tolong aku. Merdekakan aku dari segala hutang ya Tuhan ... " jerit bathin Alin yang sering dia ucapkan.
Alin Musthofa adalah seorang ibu tunggal untuk anaknya, Matsuyama Sean. Papanya Sean orang Jepang asli dan Alin adalah istri kedua dari Matsuyama Seiji yang saat itu bertugas memimpin salah satu perusahaan Jepang yang ada di kawasan industri Jawa Barat. Alin memutuskan berpisah dengan Matsuyama Seiji sejak Sean masih berumur 2 tahun.
Selama menjadi istri Matsuyama dan setelah berpisahpun, Alin sering menggunakan uangnya untuk memberikan bantuan bagi orang yang terjerat pinjaman riba. Alin juga ikut tergabung di group donatur berantas riba untuk daerah Jawa Timur.
"Terima kasih kak Alin, dana 50juta nya sudah di salurkan, InsyaAllah rejeki kakak selalu di mudahkan Allah dan di berikan keberkahan dalam hidup kakak" salah satu admin group donatur berantas riba mengirimkan chat terima kasih ke Alin.
Itu adalah chat tahun lalu, sekarang Alin sendiri yang terjerat lilitan hutang riba pinjaman online.
Semuanya berawal dari bisnis yang Alin jalani mengalami kemerosotan. Koko Lai yang memasok produk jualan Alin bersedia memberikan Alin produk dengan bayaran tempo, akan tetapi saat tiba temponya Alin masih belum memegang uang. Alin mencoba-coba melakukan pinjaman online untuk membayar hutangnya ke koko Lai juga untuk kebutuhan hariannya. Dari awalnya yang coba-coba tersebut, Alin semakin terperosok ke dalam lilitannya. Bunga pinjaman online yang sangat mencekik, bisnis Alin juga masih belum menunjukkan progres yang lebih baik.
Alin terlalu malu untuk meminjam uang ke pamannya yang juga keadaannya tidak lebih baik dari Alin meskipun beliau tidak melakukan hutang pinjaman online, tapi dia punya keluarga dan anak-anak dalam masa sekolah dengan biaya yang tentu juga tidak sedikit. Alin tidak suka menjadi beban bagi orang lain.
Suatu hari salah satu aplikasi pinjaman online menawarkan Alin pinjaman sejumlah uang. Berhari-hari Alin memikirkannya, akhirnya dia mengambil keputusan melakukan pinjaman tersebut untuk membuka usaha jualan snack kue kering karena jualan online produk dari koko Lai sedang sepi penjualan
Paman Alin ikut membantu mengenalkan Alin pada distributor besar jualan snack kue kering.
"Dari mana kamu dapat uang?" tanya paman Alin ingin tahu.
"Aisyah yang pinjamin" bohong Alin pada pamannya. Aisyah adalah sahabat Alin, suaminya adalah pemilik sekolah tempat Sean belajar.
*
"Pagi Mom .... Kapan kamu sampai?" Sky Yuan berlari ke meja makan, di sana sudah ada Janette yang menunggunya untuk sarapan. Sky memberikan kecupan singkat di pipi Ibunya itu sebelum dia duduk di kursi pemimpin meja makan.
"Aku sudah sampai dari kemarin, anak muda. Tentu saja kamu tidak tau karena kamu tidak pulang semalaman" sarkas Janette melirik Sky dan mulai mengambilkan sarapan ke piring pemuda tampannya seperti biasanya.
"Maafkan aku, aku sibuk semalam. Bagaimana urusanmu di New York? Apakah lancar?"
"Sibuk dengan sekretaris mu lagi atau wanita yang sudah bersuami itu? Ach aku ingin memiliki cucu"
"Namanya Velisha, Mom. Kami sudah berteman lama. Kamu juga sudah mengetahuinya. Dia butuh bantuanku karena ada bermasalah dengan Keenan, suaminya"
"Ya! Kamu bisa membantunya tanpa harus menidurinya kan? Bisa saja itu hanya alasannya saja. Kenapa setelah beberapa tahun dia masih belum bercerai dari suaminya jika pernikahannya dengan Keenan bermasalah"
"Mom ... Kita sedang sarapan. Nanti kita bicarakan lagi hal ini. Kamu harus makan dengan baik. Jaga kesehatanmu. Jangan emosi. Hem?" Sky memotongkan daging steak dan menyuapkan ke ibunya itu yang sudah mulai cerewet membahas hal pribadinya.
"Sky ... Menikahlah dan berikan aku cucu" lirih Janette menatap netra biru Sky Yuan, anak sambungnya yang sangat dia sayangi.
Ibunya Sky Yuan, Katherine Moris meninggal beberapa jam setelah melahirkannya. Sebelum ajalnya, Katherine berpesan pada Janette untuk merawat bayinya dan juga menggantikannya mendampingi suaminya Thomas Yuan.
Beberapa bulan setelah kepergian Katherine, Thomas Yuan akhirnya menikahi Janette secara resmi agar bisa terus menjaga dan membesarkan bayinya yang di beri nama Sky sesuai dengan kesukaan Katherine yang menyukai langit biru dan kebetulan bola mata Sky berwarna biru, sebirunya langit.
Sky dan Janette baru saja selesai sarapan, Asisten pribadi Sky datang menghampiri dengan membawa laporan.
"Mereka sudah mulai bertindak bodoh. Orang kita di lapangan memberikan laporan tentang siapa saja yang terlibat di proyek yang rugi itu"
"Ini proyek yang di Jawa Barat itu kah?" sela Janette sambil menatap Asisten Sky kemudian menatap Sky.
"Benar, Madam"