Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta di Jalur Cepat
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
"Akan kuberikan apa saja! Aku hanya ingin mencari uang sebagai model!"
Gea Mexalla, seorang gadis berusia 22 tahun mendongak ke arah lelaki yang di depannya.
Tuan Davidson Gerious menyeringai. Ia tampak sangat bahagia dengan pernyataan yang berasal dari perempuan yang tengah berlutut. Tampilannya sudah acak-acakan dan frustasi.
Mendadak, perempuan cantik dan menggairahkan itu datang menawarkan diri. Ingin bergabung ke perusahaan yang dipimpinnya.
"Kau akan memberikan apa pun kepadaku?" Tuan Davidson menarik janggut Gea.
Gadis itu mengangguk sembari menahan air matanya agar tak jatuh.
"Kalau begitu, tidurlah denganku. Supaya kelak, kau juga akan mau melayani para sponsormu."
"Kau tahu kan, kau tak punya apa pun di dunia permodelan. Tanpa backingan, kau hanyalah perempuan rendahan yang miskin."
"A-apakah... aku harus melakukannya?" Gea tampak bimbang. Ia menggigit bibir bawahnya sendiri. "A-aku... Aku bahkan..."
Davidson memberikan ulasan senyum yang culas. "Kenapa? Kau masih perawan?"
"Ba-bagaimana kau tahu itu?"
Davidson tertawa keras. Ia sudah sering melihat perempuan frustasi yang datang dan meminta-minta untuk menjadi model. Hanya modal tubuh cantik mereka.
Davidson biaya menolak mereka. Akan tetapi, untuk Gea Mexalla... Kasusnya berbeda.
Tubuhnya montok dan semok. Bahkan rasanya gairah Davidson meninggi hanya dengan melihat tubuhnya! Belum lagi dengan wajahnya yang oval nan cantik jelita. Lelaki mana yang tak ingin bercumbu dengannya? Tidak ada!
Dari sudut pandang Davidson selaku manager dan pemilik perusahaan, ia sudah memprediksi. Gea akan menjadi aset yang besar nan menguntungkan bagi Star Agency!
Tuan Davidson menyunggingkan senyumannya. Ia menganggukkan kepalanya. "Kau tak punya uang dan koneksi. Tampaknya kau juga bukan dari keluarga terpandang. Apa yang akan kau berikan kepadaku kalau bukan tubuhmu?"
Davidson merangkum wajah Gea. Berbisik dalam di telinganya, "Baby, tidurlah denganku. Maka kau akan tahu bagaimana rasanya melayani seorang pria."
Suaranya pun lebih direndahkan dibuat menggoda. "Kau akan tahu.... Nikmatnya bercinta."
"Ah, ya... Bukan hanya itu sayang! Aku juga akan memberikanmu pengalaman bagaimana cara menyenangkan pria."
"Maka dari itu, setelah kau tidur denganku, kau adalah aset bagi perusahaanku. Kau akan kulatih dengan diriku sendiri, agar kau bisa melayani para pria. Kau mengerti?"
Gea pun menelan ludahnya sendiri. Malam ini, tamat riwayatnya.
* * *
Malam harinya adalah peristiwa yang paling mengerikan pada Gea.
Tanpa berbasa-basi, lelaki jangkung bernama Davidson itu membawanya ke sebuah hotel dengan mobil mewahnya.
Gea menggigit bibirnya sepanjang perjalanan di hotel. Ia menggosok-gosok tangannya yang sudah berkeringat.
Ia takut.
Sedih sekali rasanya harus menjual tubuh hanya untuk masuk ke dunia agensi. Sayangnya, ia tak punya pilihan lain.
Ia harus segera mendapatkan uang dengan jalan sebagai model. Tubuhnya hanyalah satu-satunya hal yang bisa dijadikan andalan.
Gea hanyalah lulusan SMA. Ia tak punya apa pun lagi, kecuali tubuhnya yang sintal nan molek. Ia juga tak begitu pintar, hanya gadis miskin biasa.
Lelaki berusia 28 tahun itu menyentuh tangan Gea tatkala di mobil. Meremasnya penuh nafsu. "Tenang saja, Sayangku. Kau akan aman padaku."
Gea tersenyum tipis pada Davidson.
Begitu tiba di hotel, Davidson dan Gea check in di hotel.
Gea mengernyitkan alisnya tatkala gadis itu melihat tas yang tinggi di pundak Davidson. Apa yang dibawa lelaki itu?
"Tuan Manager Davidson, apa yang kau bawa di dalam tasmu itu?"
"Ah.... Ini?"
"Rahasia. Kau akan tahu itu." Ia kembali menyunggingkan bibirnya. Tersenyum misterius tak ingin memberitahu apa isinya.
Jantung Gea rasanya mau copot. Ia bahkan tak pernah berciuman sebelumnya. Dia adalah perempuan baik-baik yang lahir tak beruntung.
Hanya menjadi model saja, ia bisa sukses.
Sesampainya di kamar hotel, lekaki itu langsung memburu Gea. Ia membuat Gea terpentok di tembok. Lalu menciumi lehernya secara brutal. Tanpa membiarkan Gea bernapas sedikit pun. Habis-habisan.