Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta di Jalur Cepat
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
Negara Meksiko Serikat atau Meksiko (bahasa Spanyol : Estados Unidos Mexiconos atau Mexico) adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Utara dan perbatasan dengan Amerika Serikat, Guatamala dan Belize di sebelah tenggara, Samudra Pasifik di barat Teluk Meksiko dan laut Karibia di sebelah timur.
Ia merupakan negara terbesar di Amerika Latin dan juga negara yang paling banyak berbahasa Spanyol. Nama negara ini di ambil dari nama ibu kotanya yang berasal dari nama ibu kota kuno Aztec yaitu Mexico.
***
Pagi yang cerah di musim panas. Tercium wangi roti tortela yang sedang di panggang dengan olesan margarin yang meleleh. Sepertinya seseorang sedang membuat taco dengan isian daging sapi pagi ini.
Aroma lezat itu tercium dari salah satu mansion mewah yang berada di kawasan pemukiman elit, yang hanya di huni oleh para kaum Jetset saja. Hunian mewah itu bernama Lavender Recidence.
Mobil BMW keluaran terbaru yang dikeluarkan musim panas tahun ini dengan edisi terbatas tampak menepi di pelataran mansion dengan bangunan menyerupai bungalow mewah. Tak lama kemudian terlihat dua orang yang keluar dari mobil itu dengan penampilan mereka yang tampak glamour.
"Ayo, Sayang," ucapan hangat lengkap dengan senyuman manisnya menyambut tangan seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil tersebut.
Dia Damian Devardo de Castijo, CEO sukses yang baru saja tiba di rumahnya. Tangannya terulur menyambut tangan Isabell Fernandes, model cantik yang baru saja ia nikahi dua hari yang lalu.
"Terima kasih," sambut Isabell sambil tersenyum manis. Selanjutnya ia menggamit lengan Damian untuk berjalan menuju pintu. Keduanya berjalan bergandengan mesra layaknya sepasang pengantin baru.
Damian dan Isabell telah menjalin hubungan asmara sejak tiga tahun lamanya, saat keduanya masih berkuliah di Malinalco ( Mexico State ) namun di universitas yang berbeda. Damian menekuni fakultas bisnis sedangkan Isabell memilih modeling.
Keduanya tampak sangat bahagia atas pernikahan mereka, terlebih saat Damian memboyong Isabell untuk tinggal bersamanya di Devardo Hause, begitu mereka menyebut mansion mewah itu.
Langkah anggun Isabell menjadi pusat perhatian pagi itu bagi semua orang yang menyambut mereka, dari beberapa anggota keluarga Damian sampai para pelayan yang juga tampak berbaris rapi menyambut keduanya. Isabell sangat senang, dia merasa disambut begitu hormat bak seorang puteri raja di rumah suaminya itu.
Dia memang pantas mendapatkan perlakuan seperti itu. Pasalnya, Isabell Fernandes adalah puteri tunggal Alfredo Fernandes de Arta Milano, seorang pembisnis terkenal yang memiliki kekayaan sampai puluhan milyar peso di Meksiko.
Tak ada kejanggalan di sini. Mereka sungguh pasangan yang sangat serasi, dari segi fisik maupun financial.
Sepasang manik kebiruan Isabell memindai ruangan luas dimana sepasang tungkainya berdiri saat ini. Di sana tampak tiga orang yang sedang berdiri menyambutnya. Mereka adalah Liana, Pedra dan Berto. Ketiganya memusatkan manik matanya pada gadis dengan balutan gaun pres body warna merah marun itu.
Rambutnya tergerai rapi seperti baru saja melakukan perawatan di salon, wajahnya sangat cantik dan tirus bak maneken di mall, dan aroma parfumnya mulai menyeruak indera penciuman mereka.
Isabell memang sangat cantik seperti para paparazi bicarakan. Dia seorang model yang sedang bersinar sepanjang musim panas ini.
"Selamat datang sayangku, Isabell. Kau sangat cantik pagi ini," sambut Liana alias Nyonya Devardo, ibu tiri Damian.
"Terima kasih, Ibu." Isabell membalas lalu tersenyum pada Damian yang berdiri di sampingnya.
Nyonya Devardo ikut tersenyum dan memperhatikan Isabell dengan intens. Gadis di depannya itu sungguh sangat anggun. Pilihan Damian patut di acungi jempol. Namun tiba-tiba sepasang maniknya terkesiap pada kalung berlian yang tergantung pada leher jenjang Isabell.
"Waw, berlianmu sangat cantik, Isabell. Aku tebak, ini pasti koleksi Istambul yang tersohor itu, kan?" Nyonya Devardo menatap Isabell dengan wajah sumbringahnya.
Pedra ikut terpengarah dan meliarkan matanya pada leher Isabell. Benar, kalung berlian itu tampak sangat indah dan bernilai tinggi.
"Kau benar, Ibu. Berlian Isabell sangatlah indah," timpal Pedra kemudian sambil tersenyum tipis.