Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Ada banyak di dunia ini yang akan membuatmu tersakiti
Namun, salah satu rasa sakit yang terbesar adalah dikhianati.
Hari hujan berlangsung sejak pagi, seolah menjadi petanda untuk Yenka, wanita berumur 30 tahun itu menikah empat tahun lalu dengan pria teman kuliahnya yang sangat dia cintai. Pernikahan itu berlandasan dengan cinta. Seperti kata mutiara yang mengatakan, dengan cinta semuanya akan terlewati.
Namun hari ini, kata cinta adalah kata yang tak pantas di ucapkan oleh Taran.
Di kamar hotel dengan fasilitas terbaik itu, Taran sedang memadu kasih dengan seorang wanita. Mereka bergulat dengan tubuh telnajang mereka di atas ranjang yang sangat besar.
“Buka!” Yenka membawa bodyguardnya, dia menerjang masuk ke dalam kamar hotel yang telah di booking suaminya itu.
Walaupun para keamanan hotel menghalangi Yenka, tapi Yenka memiliki kekuasaan yang membuat mereka takut. Pada akhirnya, Yenka bisa masuk dengan mendobrak paksa.
Di depannya, suaminya dan seorang wanita murahan sedang bermadu kasih. Mereka saling menempelkan tubuhnya seolah keributan yang besar tak terdengar di telinga mereka.
“Bagus kau, ya, Taran! Pelacur mana lagi yang kau sewa!?” teriak Yenka, dia tak main-main, sudah ada di sisi ranjang dan menjambak rambut wanita yang bermain gila bersama suaminya itu.
Taran menyadari kehadiran istrinya itu. “Sialan kau, Yenka. Aku baru saja mau mencapai puncak klimaksku!” Taran memaki Yenka dari atas kasur.
Wanita selingkuhannya itu sedang ditarik rambutnya oleh Yenka, walaupun wanita itu meronta, dia tak bisa lepas dari Yenka. Ketika tangannya berusaha lepas, para bodyguard Yenka menahan tubuh wanita jalang itu.
Sedangkan Taran, dia hanya duduk di atas ranjang memperhatikan semuanya.
Yenka Linggarwarna, dia anak bungsu dari keluarga Linggarwarna yang sangat kaya raya. Yang berurusan dengannya tentu saja akan mendapatkan kesusahan juga. Sedangkan Taran Hariksana, dia juga berasal dari keluarga yang sama kuatnya dengan keluarga Yenka.
“Dasar kau gila, Taran!” teriak Yenka, kali ini dia menampar wanita itu. Yenka memperhatikan wajahnya dengan baik. “Kau pegawai baru suamiku,' kan!? Dasar gila kau bermain api! Berani sekali!”
Mendengar teriakan istrinya itu, Taran menyibak rambutnya dengan jari-jari, dia merasa kecewa dengan apa yang baru saja terjadi. Seharusnya, hasratnya terpenuhi, tapi karena istri sialannya ini, semua itu tak terjadi.
“seret wanita ini, dan buat dia menderita dengan kehidupan yang menderita juga.” Yenka memberikan perintah pada para bodyguardnya. Setelah para bodyguardnya membawa tubuh wanita tersebut, dia menepukkan tangannya seolah kotoran menempel di tangannya.
Pintu kamar hotel tertutup, hanya ada Yenka dan Taran di dalam kamar. Keinginan Taran masih sangat besar untuk hasratnya.
“Yenka, kemarilah dan puaskan aku.” Taran dengan santai memanggil istrinya itu tapi Yenka bergerak pun tidak.
“Istri macam apa kau tidak mau mendekat dipanggil suaminya sendiri!?” Suara Taran meninggi tapi Yenka tak peduli. Dia mengepalkan tangannya, ini sudah lebih dari lima kali Taran berselingkuh
“Istri harus menuruti suaminya! Kemari!” teriak Taran.
“Hahahah! Kau gila, ya, Taran. Otakmu otak udang, kah?” Yenka menunjuk kepalanya, dia memasang wajah yang terlihat mengerikan. “Sekarang kau membawa kata istri untuk kepuasanmu sendiri!”
Taran menatap Yenka dengan tatapan mata yang dingin, jantungnya berdetak tak sabar dengan panas tubuh yang meningkat. Rasa sakit di bagian bawahnya ini sangat menyebalkan.
“Kau yang bodoh, Yenka. Memiliki hubungan dengan orang lain adalah lumrah! Jangan sok suci, Yenka.”
Air mata Yenka tertahan, dia tak menduga suaminya itu yang merupakan cinta pertamanya akan mengatakan hal sekejam itu. Seolah hatinya akan terbiasa.
“Apa?” Yenka memajukan kepalanya, seakan meminta penjelasan lebih dan mengatakan apakah dia tak salah dengar. “Kau bilang berhubungan dengan orang lain adalah hal yang biasa?”
Alis Taran sedikit berkedut dan dia tersenyum. “Tentu saja. Kau bahkan boleh memiliki pria lain untuk kau tiduri. Jangan terlalu sok suci dalam hidup, Yenka!”
Jantung Yenka seakan tercabik-cabik mendengar ucapan Taran. Pria yang tak menghargai cintai itu, dia ingin sekali menghancurkan kesombongannya itu, membuatnya menderita dan merasakan apa yang dia rasakan.
“Baiklah, kalau itu maumu. Aku akan berbuat hal yang sama sepertimu agar kau tahu bagaimana rasanya. Semua priaku akan jauh lebih baik darimu.” Yenka menyeringai, dan ucapannya itu memancing kemarahan Taran.
Yenka yang berbalik untuk keluar dari kamar hotel tersebut langsung dihentikan langkahnya oleh Taran.
“Kau mau kabur ke mana?” Sorot mata Taran begitu marah, tak ada kelembutan seperti Yenka pertama kali berpacaran bersamanya.
Taran menarik tangan Yenka sangat kuat dan menjatuhkan tubub istrinya itu di atas ranjang.
“Auh! Kau gila, Taran!” ringis Yenka. Tapi Taran sama sekali tak peduli, dia melakukan apa pun yang dia mau sesukanya.
“Tugas istri adalah memuaskan suaminya.” Taran menarik rok Yenka, melepaskannya dengan kasar walaupun Yenka menerjang Taran.