Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wedding Dress

Wedding Dress

JaisiQ

5.0
Komentar
3
Penayangan
9
Bab

Setiap orang pasti menginginkan yang namanya memakai baju pengantin di hari pernikahan. Sepertinya itu adalah mimpi semua orang saat akan melangkah mengarungi bahtera rumah tangga. Termasuk mimpi seorang gadis bernama Aina. Tuhan telah mempertemukannya dengan seorang pria yang akan mendampinginya di atas pelaminan, memakai baju pernikahan yang senada. Membuktikan bahwa cinta mereka tak main-main. Tapi siapa sangka, sebelum baju pernikahan benar-benar dikenakan, sesuatu terjadi hingga membuat mimpi untuk memakai gaun pengantin tertunda.

Bab 1 Prolog

Bismillahirrahmanirrahim

***

Hari ini, di bawah awan kelabu dan tetesan kecil air hujan, harapan seorang ayah pupus untuk melihat anak gadisnya memakai baju pernikahan.

Hari ini, harapan seorang ayah pupus untuk melihat anak gadisnya menikah sebelum dirinya meninggal.

Pakaian putih yang membungkus tubuh sang putri bukan gaun pengantin, melainkan kain kafan.

Rumah yang menjadi tempatnya untuk mengabdi sebagai seorang istri bukan rumah suaminya, melainkan kuburan.

Sang ayah bukan mengantar sang putri ke rumah mertuanya, melainkan ke liang lahat.

Tidak ada jadwal pulang atau berlibur, dia sudah benar-benar pergi. Tidak akan pernah kembali.

Padahal ia selalu berharap putri-putrinya yang akan mengantarnya ke peristirahatan terakhir, bukan sebaliknya.

Padahal ia selalu berharap akan melihat dua putrinya menikah sebelum ajal menjemput, memakai baju pengantin impian. Merayakan momen bahagia bersama-sama dengan penuh suka cita dan tawa air mata. Tapi sekarang salah satu dari mereka harus menghadap sang pencipta.

Sangat disayangkan, sang putri telah meninggalkannya duluan.

Mungkin ia akan ikhlas jika kematian sang putri atas kehendak Tuhan. Tapi yang terjadi malah kehendak seorang manusia. Sang putri meninggal secara tidak wajar.

Bagaimana bisa putri yang ia rawat selama bertahun-tahun harus merenggang nyawa secara tak adil akibat ulah orang lain?

Ditatapnya batu nisan bertuliskan 'Alisa' bersamaan dengan titik-titik air yang hinggap di permukaan, menemani proses pemakaman.

Ardi berharap orang yang sudah membunuh putrinya hingga tewas harus mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang ada.

"Papa ...."

Putri yang kini tinggal seorang memeluk bahu sang ayah, memberikan kekuatan. "Papa ikhlas, ya."

"Alisa belum bisa tenang kalau pelakunya belum dihukum," lirih sang papa masih dengan tatapan datar. Kehilangan anak adalah mimpi buruk bagi para orang tua.

Aina tidak menjawab lagi.

"Harusnya lusa kamu menikah, Nak. Harusnya lusa bahagia kita. Tapi kita nggak mungkin gelar pernikahan di kondisi seperti sekarang. Kamu gagal pakai baju pengantin, Alisa juga nggak akan pernah pakai baju pengantin. Padahal sebentar lagi dia lulus kuliah."

Mata Aina berkaca-kaca. Ia tahu betul keinginan sang papa sejak dua putrinya masih kecil.

Melihat Aina dan Alisa pakai baju pengantin.

Keinginannya sangat sederhana, sebagai bukti bahwa ia ingin diberikan umur panjang hingga dua putrinya menikah.

***

Udh pernah baca Painful sebelumnya?

Jadi ini adalah pengganti Painful, spin off Ada Surga di Matamu yg udh lama banget aku gantung. Ini lanjutan versi wattpad, bukan novel hihiii...

In syaa Allah ini lebih ringan konfliknya... Bakal ada Abyan & Galiena juga.

Garut, 14 Juni 2021

Bismillahirrahmanirrahim

***

Hari ini, di bawah awan kelabu dan tetesan kecil air hujan, harapan seorang ayah pupus untuk melihat anak gadisnya memakai baju pernikahan.

Hari ini, harapan seorang ayah pupus untuk melihat anak gadisnya menikah sebelum dirinya meninggal.

Pakaian putih yang membungkus tubuh sang putri bukan gaun pengantin, melainkan kain kafan.

Rumah yang menjadi tempatnya untuk mengabdi sebagai seorang istri bukan rumah suaminya, melainkan kuburan.

Sang ayah bukan mengantar sang putri ke rumah mertuanya, melainkan ke liang lahat.

Tidak ada jadwal pulang atau berlibur, dia sudah benar-benar pergi. Tidak akan pernah kembali.

Padahal ia selalu berharap putri-putrinya yang akan mengantarnya ke peristirahatan terakhir, bukan sebaliknya.

Padahal ia selalu berharap akan melihat dua putrinya menikah sebelum ajal menjemput, memakai baju pengantin impian. Merayakan momen bahagia bersama-sama dengan penuh suka cita dan tawa air mata. Tapi sekarang salah satu dari mereka harus menghadap sang pencipta.

Sangat disayangkan, sang putri telah meninggalkannya duluan.

Mungkin ia akan ikhlas jika kematian sang putri atas kehendak Tuhan. Tapi yang terjadi malah kehendak seorang manusia. Sang putri meninggal secara tidak wajar.

Bagaimana bisa putri yang ia rawat selama bertahun-tahun harus merenggang nyawa secara tak adil akibat ulah orang lain?

Ditatapnya batu nisan bertuliskan 'Alisa' bersamaan dengan titik-titik air yang hinggap di permukaan, menemani proses pemakaman.

Ardi berharap orang yang sudah membunuh putrinya hingga tewas harus mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang ada.

"Papa ...."

Putri yang kini tinggal seorang memeluk bahu sang ayah, memberikan kekuatan. "Papa ikhlas, ya."

"Alisa belum bisa tenang kalau pelakunya belum dihukum," lirih sang papa masih dengan tatapan datar. Kehilangan anak adalah mimpi buruk bagi para orang tua.

Aina tidak menjawab lagi.

"Harusnya lusa kamu menikah, Nak. Harusnya lusa bahagia kita. Tapi kita nggak mungkin gelar pernikahan di kondisi seperti sekarang. Kamu gagal pakai baju pengantin, Alisa juga nggak akan pernah pakai baju pengantin. Padahal sebentar lagi dia lulus kuliah."

Mata Aina berkaca-kaca. Ia tahu betul keinginan sang papa sejak dua putrinya masih kecil.

Melihat Aina dan Alisa pakai baju pengantin.

Keinginannya sangat sederhana, sebagai bukti bahwa ia ingin diberikan umur panjang hingga dua putrinya menikah.

***

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku