Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
THE GOOD GUY

THE GOOD GUY

All1110

5.0
Komentar
3.7K
Penayangan
134
Bab

Tidak ingin terus-menerus sakit hati, akhirnya Amora meninggalkan Gio yang penuh dengan drama dan kepalsuan dalam hubungan. Dia memilih menikahi Marcel, pria biasa saja dan terkesan cupu, yang merupakan sahabatnya sendiri. Dengan harapan, dia akan dijadikan ratu dalam rumah tangga, karena ketulusan dan rasa aman yang diberikan pria itu selama ini. Tapi, siapa sangka. Kebaikan pria itu hanyalah sebuah topeng. Pernikahan yang diharapkan bahagia justru jadi derita. Karena ternyata Marcel tidak sebaik seperti yang dia kenal selama ini. Di tambah kedatangan wanita di masa lalu Marcel yang terus berusaha membuat hubungan keduanya semakin hancur, dengan dukungan dari kedua orangtua Marcel. Membuat Amora menjadi kian hancur dan trauma akan pernikahan. Namun, Amora dipaksa oleh keadaan agar tetap bertahan supaya anak dalam kandungannya tidak terlahir tanpa seorang ayah.

Bab 1 KAMAR KOS

"Baik, saya akan ambil kamar, ini Bu. Benar, tujuh ratus ribu saja, kan dengan tambahan laptop dan salon kecil seperti ini?" tanya seorang gadis belia pada wanita berusia empatpuluh delapan tahun di hadapannya, sambil menyeka keringat yang membasahi kening.

"Iya, mbak Amora, benar," jawab Wanita itu. walaupun usianya jauh lebih tua dari gadis yang akan menyewa salah satu kamar kos di tempatnya itu, dia tetap bersikap santun, serta dapat memperlakukan tamunya dengan sangat baik.

Amora meletakkan ransel di atas lantai. Ransel yang cukup besar dan membebani kedua pundaknya. Lalu, membuka isi di dalamnya dan menemukan sebuah dompet berwarna merah maroon, kemudian mengeluarkan uang ratusan ribu sebanyak tujuh lembar, dan memberikan pada ibu kos.

"Saya terima uangnya, ya Mbak Amora." Wanita itu tersenyum lembut dan ramah. Mulai menghitung lembaran uang tersebut. Kemudian, kembali ia berkata, "Genap, ya tujuh ratus ribu rupiah. Tunggu sebentar, akan saya ambilkan kwitansi bukti pembayaran dan juga kunci kamarnya."

"Baik, Bu," jawab Amora juga sambil tersenyum.

Tak lama kemudian, Wanita dengan tinggi badan sekitar 153cm itu kembali dengan sebuah kertas, pena dan kunci kamar di tangannya. Selalu, senyuman menghiasi wajah yang masih terlihat singset dan awet muda walaupun dari postur tubuh juga terlihat jelas sekali bahwa dia sudah tak lagi muda. Bahkan, juga lebih tua dari ibu Amora.

"Ini tanggal 20 Juni, ya? uang dibayar lunas di depan. Jadi, ke depannya jika mau nambah kos lagi, bayarnya tiap tanggal 20, ya Mbak?" ujar bu Ririn. Nama pemilik kos tersebut.

"Baik, Bu. Terimakasih," ucap Amora dengan santun. kemudian segera membuka kamar dan meletakkan barang-barangnya di dalam ruangan tersebut. Sektika, dia langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur busa dengan sprei bewarna coklat muda tersebut.

"Uh, nyamannya jika begini. Ruangan yang dingin alami dan juga kasur yang empuk... akhirnya bisa beristirahat juga setelah dua hari jadi gembel di jalanan," gumam Amora seraya memejamkan mata.

Awalnya Amora berfikir untuk istrahat sejenak melepaskan penat di tubuhnya. Tapi, karena dia terlalu lelah dan juga lebih karena telah berjalan entah berapa kilo kemarin, dari sejak tiba di ibu kota untuk berkeliling mencari kos-kosan.

Entah, sudah diatur Tuhan agar dia bisa sampai di tempat ini atau bagaimana. Sudah sekitar duapuluh lima tempat kos-kosan yang ia datangi selalu penuh. Jika saja ada yang kosong, sudah ada yang booking dan kasih dp. Sama saja, kan dengan tak bisa ia pakai? Hingga akhirnya Ketika lelah berjalan, dia mendapati tempat ini yang bahkan, kos-kosan paling bagus, indah dan bersih dari semua yang dia lihat sebelumnya.

Bahkan jika dilihat sekilas saja sudah sangat terlihat sekali bahwa pemilik kos sangat ramah baik dan juga santai. Gerbang masuk kos tidak jadi satu dengan rumah pemiliknya. Berjarak dengan tikungan. Jadi, ia bisa bebas dan tak harus merasa sungkan apabila ia ada kendala dan mengharuskan pulang larut malam Ketika Hunting foto ataupun ngevlog bersama dengan teman-temannya kelak.

"Heem... nyaman sekali. Benar, apa yang telah Tuhan firmankan pada kitabnya. Akan ada kemudahan setelah kesulitan," gumam Amora yang merasa sangat nyaman sekali dengan suasana kamarnya yang luas dan sejuk meskipun tidak ada AC di dalamnya. Sebab, di luar sana terdapat kanopi yang atapnya menggunakan genting untuk parkir motor, lalu di bawahnya terdapat banyak sekali tanaman hijau yang tertata sangat rapi. Rupanya pemilik kos ini menyukai tanaman hias.

Kan, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan? Di dalam ruangan enak sejuk kasur yang empuk aroma wangi dari pengharum ruangan yang baru saja ia pasang, sungguh nyaman sekali. Amora menghenpaskan tubuhnya dan berguling-guling di atas kasur. Berfikir untuk istirahat sejank sebelum akhirnya ia mandi untuk memebersihkan diri. ia yakin bahwa muka dan penampilannya Sekarang ini pasti sudah sangat dekit dan berdebu mirip sekali gembel.

'Kamu memang anak sialan! Kenapa gak segera menyusul pergi ibu kamu saja sana ke neraka?' teriak seorang Wanita sambil melemparkan buku tebal tepat mengenai muka Amora.

Amora terkejut. Antara sakit yang luar biasa dan marah yang terlalu di dalam benaknya mendngar ibu kandungnya di caci seperti itu oleh ibu tiri yang baru dua tahun ini menikah dengan ayahnya.

'Lancang sekalai kau berkata demkian? Atas dasar apa kau bisa mengatakan dengan begitu yakin bhawa ibuku masuk ke dalam neraka? Dia adalah orang baik. Neraka sepertinya hanya layak pada Wanita jalang sepertimu, ibuku mati gara-gara kau! Kau, merusak rumah tangga kedua orangtuaku, dan membuat ibuku sakit-sakitan hingga mati. Manusia terkutuk, kou Rola!' teriak Amora pada sang ibu tiri tanpa mau memanggil dengan sebutan tante jika pun masih tak bisa menerimanya sebagai pengganti ibunya.

'Kau anak setan! Beraninya memanggilu hanya nama?' teriak wanita itu kemudian menampar keras kepala Amora.

"Tidaaak!" seketika Amora pun bangkit dan duduk tegak di atas kasur busa yang ia tempati untuk tidur. Insiden yang membuat dirinya pergi dari tempat di mana dia dibesarkan itu rupanya begitu membekas, dan membawa sebuah trauma tersendiri di dalam benaknya. Bahkan, itu kini terjadi kembali dalam mimpinya. Begitu sama persis seperti yang dia alami tiga hari silam.

Memang sih hanya mimpi. Tapi, itu terasa begitu nyata, bahkan, keringat mengucur membuat tubuhnya basah oleh keringat.

Tapi, tunggu dulu. Dia tidak mati oleh pukulan maut ibu tirinya, kan? Kenapa suasana sangat gelap sehingga ia tak dapat melihat apapun begini, ya?

Amora merangkak sambil meraba-raba daerah sekitarnya, dia berusaha mencari ganggang pintu kamar untuk di buka agar biasan cahaya dari luar sana dapat masuk ke dalam supaya dia juga bisa menyalakan saklar lampu agar terang.

"Mbak Amora, kirain ke mana... habis, melihat ruangan di dalam kelihatan begitu gelap," ucap ibu kos yang sudah ada di depan pintu ketika Amora membukanya.

Sepertinya tadi Wanita tersebut hendak mengetuk pintu. Tapi, siapa yang menyangka, bersamaan dia mengangkat tangan kanannya pintu kamar malah sudah terbuka.

"Aduh, Bu, maaf. Tadi, itu saya ketiduran," jawab Amora malu-malu. Lelah dia, selama tiga hari hidup bagaikan gembel di Jakarta. Mau sewa hotel dia ga ada banyak duit.

Ibu kos hanya tersenyum saja. Pasti beliau juga sudah dapat melihat dari penampilan Amora yang kucel serta ramabutnya yang masih acak-acakan. Di tambah lagi, tadi siang saat datang menanyakan kamar kos juga terlihat begitu lelah dan sangat pucat sekali. Jadi, ibu kos berfikir bahwa gadis belia itu mungkin sedang sakit.

"Ini, tadi anak ibu membikin seblak. Mungkin mbak Amora bersedia. Di makan, ya?" ucap ibu kos yang membuat Amora diam dan terpaku karena terharu.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh All1110

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
THE GOOD GUY
1

Bab 1 KAMAR KOS

21/06/2022

2

Bab 2 HUBUNGAN TAK BERSERTIFIKAT

21/06/2022

3

Bab 3 MENGELABUI MATA-MATA

21/06/2022

4

Bab 4 INTERVIEW

22/06/2022

5

Bab 5 SUARA GHAIB YANG MERESAHKAN

22/06/2022

6

Bab 6 PRIA PENDIAM

22/06/2022

7

Bab 7 MELAKUKAN SESUATU YANG KONYOL

23/06/2022

8

Bab 8 KECEWA

23/06/2022

9

Bab 9 JANGAN BODOH

23/06/2022

10

Bab 10 SOSOK YANG DAPAT DIANDALKAN

23/06/2022

11

Bab 11 KEKUATAN DOA

23/06/2022

12

Bab 12 HATI DAN LOGIKA TAK SEJALAN

24/06/2022

13

Bab 13 HAMBAR

24/06/2022

14

Bab 14 LIVE TIK TOK

24/06/2022

15

Bab 15 SETENGAH GILA

24/06/2022

16

Bab 16 MELETAKKAN SARAPAN DI DEPAN PINTU

25/06/2022

17

Bab 17 AMBYAR

25/06/2022

18

Bab 18 MUKA DUA

25/06/2022

19

Bab 19 TEMBOK PUN PUNYA TELINGA

25/06/2022

20

Bab 20 MIE INSTAN

26/06/2022

21

Bab 21 BUKAN LAGI CINTA. TAPI STATY

27/06/2022

22

Bab 22 TIKUS PEMBAWA KEBERUNTUNGAN

28/06/2022

23

Bab 23 CURIGA DAN CEMBURU

28/06/2022

24

Bab 24 KEKUATAN SEBUAH DOA

28/06/2022

25

Bab 25 CERMINAN HATI

28/06/2022

26

Bab 26 MENCOBA YANG TERBAIK

29/06/2022

27

Bab 27 KECEWA

29/06/2022

28

Bab 28 BANTING SETIR

29/06/2022

29

Bab 29 KECURIGAAN

30/06/2022

30

Bab 30 MULAI JATUH CINTA

30/06/2022

31

Bab 31 DILEMA

01/07/2022

32

Bab 32 MENGUMPULKAN BUKTI KEJAHATAN PAK HARDI

01/07/2022

33

Bab 33 PATAH SEBELUM HARAPAN

02/07/2022

34

Bab 34 TAK SEPOLOS YANG KUKIRA

02/07/2022

35

Bab 35 TELAH BERUBAH

04/07/2022

36

Bab 36 KEDATANGAN REZA DI JAKARTA

04/07/2022

37

Bab 37 MENYERAHKAN BUKTI

05/07/2022

38

Bab 38 RENCANA BARU ROLLA

05/07/2022

39

Bab 39 HANYA TEMAN

06/07/2022

40

Bab 40 RAPUH

06/07/2022