Kuyang Kalimantan

Kuyang Kalimantan

Bellisima

5.0
Komentar
3.1K
Penayangan
40
Bab

Misteri mistis di pulau Kalimantan. Terutama ibu hamil dan melahirkan. Tidak ada yang boleh melanggar pantangan, sekalipun suku aslinya.

Bab 1 Prolog

"Meylisa, kamu kalau pergi kemana-mana jangan lupa baca do'a dan selalu baca ayat kursi. Apalagi kalau ada yang nanyain usia kehamilanmu, jangan sembarangan kasih tau secara detail yah, terlebih orang yang gak kamu kenal, bahaya!"

Aku hanya menggangguk. Aku sangat tau Mama khawatir dengan keadaanku. Setelah menanti anak dengan lama pernikahan 10 tahun ini.

"Gak usah terlalu lebay ah, Ma. Lagian itu makhluk halus, masih aja percaya begituan. Musyrik, Ma, musyrik," gerutuku.

"Kamu ini kalau dikasih tau. Lagian yang mama kasih tau ini bukan makhluk halus, dia sama kayak kita cuma bersekutu dengan makhluk halus."

"Ye kan sama aja, Ma." Karena gak mau terlalu banyak diceramahi Mama aku segera pergi pulang dengan Mas Pras.

Rumahku lumayan jauh dari kediaman Mama. Melewati banyak hutan, kuburan, serta pemukiman warga yang tampak seram kalau malam. Suamiku bisa menjemput malam karena siangnya harus kerja. Aku sudah lama tinggal bersama Mama, saatnya kembali menemani suamiku.

"Mas percaya sama kuyang gak sih? Atau parakang, atau pokpok yang sering dibilang Mama?" tanyaku sesaat dalam perjalanan pulang itu.

"Kenapa tiba-tiba kamu nanyain itu? Kamu gak percaya?" Aku melirik kearah kaca spion, wajah suamiku nampak berkerut karena baru kali ini aku menanyakan hal ini padanya.

"Ya gak tau sih Mas, kayak gak suka aja kalau tiap kali mau pulang malam pasti mama cerewet banget. Bahkan sampe suruh bawa bulu landak segala, kan kayak gimana gitu jadinya," keluhku.

"Ya sudah sih, Sayang. Kalau memang menurutmu gak masuk akal cukup dengarkan aja," hiburnya.

Aku memeluk mesra suamiku. Tangannya mengelus tanganku dengan lembut. bersyukur rasanya punya suami seperti dia. Pengertian dan juga baik hati.

Satu jam perjalanan hingga sampai dirumahku. Terasa sepi karena aku terbiasa dengan hiruk pikuk adik-adik yang serba rusuh. Saudaraku ada banyak, dan aku anak pertama.

Aku merebahkan diri di kamar tidur, sembari membuka smartphone milikku.

"Inget pesan Mama sama Abah, sayang. Kalau sampai rumah cuci kaki dan tangan baru tidur. Kalau perlu ambil air wudhu, terus tidur. Jangan lupa juga baca adab-adab agar terhindar dari gangguan setan," suruhnya.

Entah kenapa rasanya malas sekali. Badan pegel semua, perut juga makin membesar. Rasanya sudah tak sabar ingin menimang anakku, apalagi tendangan darinya dan juga sering kali menonjolkan kaki, atau sikutnya. Gemas.

"Nanti ah, Mas. Masih mager," tolakku.

Aku hanya melihat wajah heran suamiku. Tapi aku tersenyum genit padanya. Aku melihat wajah Mas Pras basah oleh air wudhu, kemudian tidur disampingku.

"Pokoknya jangan lupa ya, Sayang. Ambil air wudhu, baca adab-adab tidur, dan juga ayat kursi untuk penjagaan kita," suruhnya lagi.

"Ih, gak Mama, gak, Mas. Semuanya cerewet," keluhku.

"Ini demi kebaikanmu loh, Sayang." Mas pras berbalik menghadap kearahku. "Iya, iya nanti juga aku ke kamar mandi ambil wudhu," keluhku. Mas Pras tersenyum manis sembari mencubit hidungku.

"Sudah malam, Mas mau tidur duluan. Besok ada apel pagi, gak enak kalau sampai telat. Jangan begadang dan ingat pesan, Mas." Mas Pras kemudian tertidur.

Aku masih asyik menyekrol cerita dari grup aplikasi biru itu. Rasanya candu, dan juga membuatku terhibur. Ada aja para penulis menceritakan kisah yang menarik. Aku melihat jam sudah pukul 11 malam, karena mata terasa mengantuk. Akupun tertidur.

Namun, seketika aku terbangun. Ada suara diatas genteng. Suara itu semakin keras, aku merinding. Perutku terasa keras, badanku kaku. Aku beristighfar namun sangat sulit, ada apa ini.

Bahkan untuk menggoyangkan suamiku pun tak sanggup. Ya Allah ada apa ini? Suara itu menyeret-nyeret diatas genteng dan juga ada cahaya melewatinya. Aku berusaha menutup mata sambil baca ayat kursi dalam hati, namun perutku semakin keras tak terkendali.

Tak lama suara itupun pergi. Aku bisa bernafas lega, tapi badan ini tetap tak bisa bergerak. Sampai keesokan harinya.

"Mas? Ini apa? Pahaku berwarna biru?" Aku memegang warna lebam biru itu, namun tak sakit.

Suamiku langsung menatapku dengan takut.

"Semalam tidur ambil air wudhu gak? Adab-adab gak?" tanyanya yang membuatku menjadi takut.

"Mas?"

*cerita ini diambil dari sebagian kisah nyata dibumbui fiksi. Selamat membaca.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku