Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pesona Paman Mesum

Pesona Paman Mesum

Natalie Ernison

5.0
Komentar
2.8K
Penayangan
6
Bab

⚠️Mature Romance "Mengapa kau begitu marah, baby? Bukankah aku hanya ingin bermain denganmu?" ucap seorang pria sambil memegang kedua tangan seorang gadis manis. "Uncle! Lepaskan! Aku tidak suka dengan pria mesum seperti Uncle!" Teriak seorang gadis sambil berusaha melepaskan dirinya. "Gwen! Bukankah ayahmu sendiri yang berkata, kau adalah calon istriku." Ucap si pria yang bernama Crow. "Sejak kapan aku menyentujui hal itu! Uncle hanya membual! Tolong! Tolong!" Gadis yang bernama Gwen terus berontak bahkan berteriak. "Gadis nakal," ucap Crow lalu membungkam mulut Gwen dengan kecupannya. Gwen berusaha untuk melepaskan diri, Gwen menggigit lidah milik Crow hingga mengeluarkan darah. "Gadis ini sungguh keterlaluan!" Crowly menaikan kedua tangan Gwen ke atas kepalanya dan menempelkan Gwen ke sisi tembok. Crow adalah pangeran kedua di keluarga Jarfis, seorang calon pewaristakhta yang tampan namun juga sedikit angkuh. sering bermain-main dengan banyak gadis, dan tidak pernah serius.

Bab 1 Paman tampan tapi mesum

"Mengapa kau begitu marah, baby? Bukankah aku hanya ingin bermain denganmu?" ucap seorang pria sambil memegang kedua tangan seorang gadis manis.

"Uncle! Lepaskan! Aku tidak suka dengan pria mesum seperti Uncle!" Teriak seorang gadis sambil berusaha melepaskan dirinya.

"Gwen! Bukankah ayahmu sendiri yang berkata, kau adalah calon istriku." Ucap si pria yang bernama Crowley.

"Sejak kapan aku menyentujui hal itu! Uncle hanya membual! Tolong! Tolong!" Gadis yang bernama Gwen terus berontak bahkan berteriak.

"Gadis nakal," ucap Crowley lalu membungkam mulut Gwen dengan kecupannya.

Gwen berusaha untuk melepaskan diri, Gwen menggigit lidah milik Crowley hingga mengeluarkan darah.

"Gadis ini sungguh keterlaluan!" Crowley menaikan kedua tangan Gwen ke atas kepalanya dan menempelkan Gwen ke sisi tembok.

Crowley terus membungkam mulut Gwen dan bahkan mengangkat tubuh mungil Gwen ke atas pangkuannya. Tubuh Gwen gemetar setelah menerima ciuman juga sentuhan dari Crowley.

Crowley melepaskan kecupannya sejenak sambil memegang wajah Gwen dengan kedua tangannya.

"Mengapa kau begitu nakal, Gwen?' ucap Crowley.

Plak! Gwen memukul wajah tampan Crowley.

"Dasar Uncle mesum!" Bentak Gwen, lalu mendorong tubuh Crowley. Gwen bergegas pergi dari hadapan Crow.

Crow tersenyum sembil menyentuh bagian lidahnya yang masih terasa perih akibat gigitan Gwen. Pukulan tangan Gwen pun tidak membuatnya merasa jera untuk terus berbuat jahil pada si gadis mungil Gwen.

~ ~ ~

"Dasar Uncle mesum! Aku benci Uncle Crow!" Gumam Gwen sambil berlari menuju area istana kediaman keluarga Jarvis.

Crowley Jarvis/ Crow, adalah seorang pangeran kedua di keluarga Jarvis. Ia adalah seorang pria yang sangat tampan, berbakat dan juga memiliki banyak bisnis di luar kota. Crow suka pergi ke luar kota untuk melihat semua bisnis yang telah ia jalani. Crow diharuskan untuk segera menikah, agar takhta dapat turun ke dirinya.

Namun hingga diusia (34) tahun, Crow hanya sibuk dengan pekerjaannya. Crow tidak suka tinggal di area istana dan juga benci dengan pemerintahan kerajaan keluarganya. Crow memilih jalan hidupnya sendiri, karena baginya kehidupan kerajaan sangat menekan dan mengatur semua kehidupannya.

Crow jarang berada di lingkungan kerajaan, dan baru beberapa hari terakhir Crow berada di istana. Seorang gadis manis yang merupakan kerabat dari keluarga ayahnya datang berkunjung.

Gweneth Berenice, seorang gadis berusia (18) tahun masih seorang mahasiswi di universitas ternama tepatnya di Negara Inggris. Gwen merupakan anak tunggal dari keluarga Berenice yang juga merupakan dari kaum terpandang.

Gwen berkuliah disalah satu fakultas seni, Gwen menyukai seni dan terkhusus di bagian menari juga melukis. Seorang gadis polos yang masih belum mengerti banyak hal didalam kehidupan.

Gwen dikirimkan ayahnya ke istana kediaman keluarga Jarvis untuk berlibur. Sejak awal bertemu dengan Crow, Crow sangat suka menjahilinya. Gwen di gadis manis tidak seanggun penampilannya. Gwen sangat suka ilmu bela diri taekwondo.

Karena Crow sangat jahil, Gwen sempat menendang wajah tampan Crow hingga Crow merasa cukup kesakitan. Karena hal itu Crow mengejarnya dan mereka berlari mengelilingi area sekeliling istana.

Melihat wajah cantik dan imut Gwen. Crow menjadi sedikit tertarik, dank arena keisengannya ia sengaja menggoda Gwen. Karena tindakannya itu, Crow tertantang untuk mencium bibir Gwen.tentu saja Gwen sangat marah padanya siang hari ini.

~ ~ ~

Gwen duduk di pinggir kolam renang luas di area samping halaman istana. Bermain dengan ikan-ikan hias di sana.

"Nona muda, sudah saatnya makan siang. Tuan besar mmenunggu di ruang makan." Ucap salah seorang pelayan istana.

"Aku tidak lapar." Jawab Gwen acuh.

"Nona muda, jika nona tidak makan, maka tuan besar akan sangat marah." Ucap sang pelayan membujuk.

"Tuan besar itu siapa, bibi!" Tukas Gwen sedikit angkuh sambil melihat kedua tangannya di atas dada.

"Maksudku, pangeran Crow, nona." Ucap si pelayan.

"Uncle Crow?" ucap Gwen dengan menautkan kedua alisnya.

"Aku tidak akan pergi makan jika ada Uncle Crow!" Gwen pun berlari-lari mengejar seekor anak anjing lucu.

"Nona muda! Oh Tuhanku, nona muda.." gumam sang pelayan.

Sedang asyik berlari-lari, Gwen menubruk dada seorang pria hingga membuatnya terjatuh keras.

"Gwen! Perhatikan jalanmu! Kau sudah bukan anak kecil lagi!" ucap seorang pria sambil meraih tangan Gwen.

"Uncle Jacob..." ucap Gwen saat melihat seorang pria tampan membantunya untuk berdiri.

Jacob Jarvis adalah anak pertama di keluarga Jarvis, dan masih belum menikah di usianya yang sudah (35) tahun. Usianya dengan pangeran keduanya hanya selisih satu tahun saja.

"Baik, Uncel Jacob." Jawab Gwen ramah. Jacob seoang pangeran yang sangat lembut, dan tidak jahil seperti Crow.

"Kau suka dengan anak anjing, Gwen?"

"Ya, Uncle Crow. Mereka sangat lucu." Ucap Gwen gemas.

"Jika kau ingin, kau dapat tinggal lebih lama di sini." Ucap Jacob.

"Sungguh! Yeaaa..." Gwen terlihat sangat girang.

Sementara itu Crow melipat kedua tangannya di atas dada, meliaht dari jendela atas istana kediaman keluarga Jarvis.

"Gadis kecil yang sangat nakal..." gumam Crow dengan tersenyum penuh arti. Crow terlihat sangat menikmati hari-harinya di istana ketika Gwen hadir di lingkungan keluarganya.

****

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Natalie Ernison

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku