Sebuah pernikahan yang disiapkan matang oleh Dissa dan Daniel hampir kandas dengan kecintaan Daniel pada profesinya sebagai dokter. Daniel terpilih menjadi dokter relawan karena jiawa penolongnya yang tinggi membuat Daniel menjadi dokter relawan di daerah peperangan Gaza, Palestine. Dissa dan Daniel harus menjalani hubungan LDR. Awalnya, Dissa merasa aman dengan perhatian Daniel melalui kabar yang diberikan Daniel. Semakin hari, Dissa tidak menerima informasi apapun, jangankan satu pesan masuk dari Daniel, Dissa menelpon nomor ponsel Daniel tidak aktif. Entah apa yang terjadi, membuat Dissa khawatir dengan kondisi Daniel, ditambah lagi ada pesan masuk yang dikirim seseorang yang berisi Daniel bersama Jesika. Dissa kaget dengan wanita cantik itu yang pernah menjadi teman baiknya. Dissa yang masih berpikir positif dan seolah itu hanya berita hoax. Tapi, bagaimana bisa percaya jika foto itu benar-benar terjadi dan Dissa berniat mengakhiri acara pernikahannya bersama Daniel dan Dissa tidak mengetahui kenyataan yang sebenarnya yang terjadi pada Daniel. Apakah Dissa mempertahankan acara pernikahannya bersama Daniel? Atau justru Dissa merelakan Daniel bersama wanita yang pernah menjadi teman baiknya?
Dissa Richard adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan Industri terkaya nomor dua di dunia. Dissa adalah seorang wanita berumur 24 tahun, dia lulusan dari jurusan manajemen bisnis di kampusnya. Dissa memiliki paras cantik dan tubuhnya yang menarik, dia selalu bersikap dingin kepada siapapun namun sebenarnya dia berhati baik. Ketika Dissa lahir dia selalu dimanja oleh kedua orang tuanya sehingga dia bersikap egois dan tak menghormati orang lain.
Daniel Saputra adalah seorang dokter muda yang berusia 27 tahun, berkat ketampanannya dan kepatuhannya dalam bekerja, dirinya banyak dikagumi oleh semua wanita. Daniel mencintai profesinya sebagai Dokter. Namun, kecintaan itulah yang membuat Daniel melupakan jika ia memiliki Dissa--wanita yang sudah 2 tahun ini menjadi kekasihnya.
Sejak pertemuan yang tak terduga di sebuah hotel ternama, ia menghadiri pesta pernikahan temannya. Dissa bertemu dengan seorang dokter muda yang bernama Daniel yang merupakan teman dari suami temannya. Mereka sempat berbicara dan akhirnya Daniel meminta nomor ponselnya. Hadirnya Daniel mengubah semua sikap Dissa hampir 99% menjadi wanita yang baik, ramah dan pengertian. Hari demi hari Daniel dan Dissa begitu dekat dan mereka berpacaran. Berkat keseriusan cinta Daniel memutuskan untuk menikahi Dissa sebagai istrinya.
***
Hari pernikahan Daniel dan Dissa tinggal beberapa bulan lagi. Mereka mulai menyiapkan banyak hal untuk pernikahan mereka, seperti salon, gedung resepsi, undangan, katering, dll. Saat ini persiapan mereka sudah 80% selesai. Tinggal 20% lagi sebelum hari pernikahan mereka tiba.
Hari ini Daniel dan Dissa pergi ke salon untuk melakukan fitting gaun dan jas pengantin. Berbagai gaun pengantin tersedia di lemari yang cukup besar.
"Menurutmu, gaun yang mana cocok denganku, Dan?" tanya Dissa seraya memeluk lengan Daniel.
Tatapan Daniel menyusuri deretan gaun pengantin di lemari itu. "Aku bingung, Sayang. Semuanya sangat bagus."
Aura-pegawai salon-bertanya kepada Dissa, "Ibu suka gaun yang seperti apa? Biar saya bantu mencarinya."
"Aku suka model yang simpel, tetapi terlihat elegan."
Aura mengangguk. "Oke, saya tahu maksud Ibu. Kebetulan ada beberapa gaun yang masih baru. Jika Ibu tidak keberatan, Ibu bisa ikut saya ke lantai 2. Di sana terdapat banyak pilihan model gaun yang mungkin Ibu sukai."
"Oke, aku setuju." Dissa menoleh ke sampingnya.
"Sayang, aku ikut Aura, ya. Kamu tidak apa-apa, 'kan, sendiri di sini?"
"Tidak apa-apa. Aku akan duduk di sini menunggu kamu," jawab Daniel.
Ketika Dissa dan Aura menaiki tangga, Daniel duduk di kursi tunggu sambil menonton siaran TV. Kebetulan, pemilik salon menyediakan TV agar pengunjung tidak merasa bosan saat menunggu.
Berita hari ini: Perang besar di Gaza mengakibatkan 255 orang terluka parah. Tidak hanya dewasa dan lansia, anak-anak pun ada.
Berita itu membuat hati kecil Daniel tersentuh. Dia melihat anak-anak yang menangis mencari orang tuanya. Entah orang tuanya masih hidup atau sudah meninggal.
"Kasihan sekali anak-anak itu! Jika diberi kesempatan, aku ingin sekali membantu mereka."
Dissa menuruni tangga dengan hati-hati, lalu berdiri di depan Daniel sambil menunjukkan gaun yang dipakainya. "Sayang, gaun ini bagus, tidak?"
Daniel tersenyum. "Apa pun yang kamu pakai pasti bagus di tubuh kamu, Sayang. Pilih yang ini saja. Sama seperti yang kamu inginkan tadi. Simpel, tidak terlalu terbuka, dan terlihat elegan. Aku yakin kamu akan menjadi perempuan tercantik di hari spesial kita nanti."
Respon Daniel membuat pipi Dissa merona. Dia menggenggam tangan Daniel. "Terima kasih, Sayang. Oke, aku akan pilih gaun yang ini. Sekarang giliran kamu yang mencoba jas pengantin. Aku mau lihat cocok atau tidak jas yang kamu pakai dengan gaun aku ini."
Tiba-tiba, ponsel Daniel berdering. "Tunggu sebentar, Sayang. Aku angkat telepon dulu." Daniel sedikit menjauh dari Dissa.
"Halo, Bud!"
"Daniel, apa kamu bisa datang ke rumah sakit sekarang? Owner rumah sakit ingin rapat dengan kita dan dokter lainnya," jawab Budi-rekan kerja Daniel.
"Kenapa mendadak sekali, Bud? Memangnya, ada rapat tentang apa?" tanya Daniel melalui ponselnya.
"Aku juga tidak tahu, Dan. Sebaiknya, kamu segera datang ke sini." jawab Budi.
"Oke, aku pergi ke sana sekarang." Daniel menutup panggilan itu, lalu mendekati Dissa. "Sayang, maafkan aku, ya. Budi memberi tahu bahwa Owner rumah sakit ingin rapat bersama kami sekarang."
Raut wajah Dissa berubah kecewa. "Lalu, bagaimana dengan fitting jas pengantin kamu, Sayang? Kamu belum melakukannya, apalagi tanggal pernikahan kita semakin dekat."
Daniel memegang pundak dan menatap Dissa dengan lembut. "Aku tahu itu, Sayang. Aku tidak bermaksud mengabaikan pernikahan kita. Aku hanya menjalankan tugasku sebagai dokter. Kuharap kamu bisa mengerti pekerjaanku ini."
Dissa menghela napas pendek. "Iya, aku mengerti, Sayang."
Dissa tersenyum lega. "Terima kasih atas pengertianmu, Sayang. Aku semakin cinta padamu."
"Bukankah itu yang membuat cinta kita bertahan hingga sekarang? Dari awal, kita sudah berkomitmen untuk saling mengerti satu sama lain, termasuk tentang pekerjaan kita." Dissa berusaha tersenyum di depan Daniel walau ia kecewa di dalam hati. Lagi-lagi, Daniel meninggalkannya di saat mereka sedang menyiapkan sesuatu untuk hari pernikahan nanti.
Sebelum melangkah pergi, Daniel memberi kecupan manis di dahi Dissa. "Setelah rapat ini selesai, aku akan melakukan fitting jas pengantin di sini. I'm promise! Aku pergi dulu."
"Hati-hati, Sayang. Kabari aku jika kamu sudah selesai rapat. Aku tunggu kamu di sini."
"Oke." Daniel keluar dari salon dan masuk ke mobilnya.
***
"Maaf, rapat ini diadakan secara mendadak. Saya baru mendapat kabar bahwa banyak korban jiwa akibat peperangan di Gaza. Tenaga medis yang tersedia di sana sangat sedikit, sedangkan jumlah korban semakin bertambah. Oleh karena itu, saya ingin dua orang dari kalian bersedia menjadi relawan untuk membantu tenaga medis di sana," tutur Agus selaku ketua tim dokter dan Owner rumah sakit itu.
Tanpa pikir panjang, Daniel mengangkat tangannya. "Saya bersedia menjadi relawan di sana, Dok. Ketika saya melihat berita ini di TV, hati saya tergugah untuk menolong mereka."
"Hatimu sangat mulia, Dokter Daniel," puji Agus.
"Saya terima keputusan Dokter. Bagaimana dengan yang lain?"
Jesika-rekan kerja Daniel-ikut mengacungkan tangan. "Saya juga bersedia menjadi relawan, Dok."
"Anda yakin Dokter Jesika? Keadaan di Gaza saat ini sangat memprihatinkan dan berpontensi akan ada perang susulan. Sangat berbahaya jika Dokter berada di sana."
Tersirat rasa cemas dari pertanyaan owner rumah sakit itu. Wajar saja. Jesika termasuk dokter perempuan yang paling diandalkan di rumah sakit itu.
Jesika mengangguk. "Saya sangat yakin dengan keputusan saya, Dok. Lagipula, ada Dokter Daniel yang menemani saya. Jadi, Dokter Agus tidak perlu khawatir."
"Baiklah. Mulai besok, kalian berdua harus menyiapkan segala keperluan untuk dibawa ke sana. Untuk dokter yang lain, saya harap kalian mau membantu persiapan Dokter Jesika dan Dokter Daniel besok."
"Baik, Dok," sahut Jesika, Daniel, dan dokter yang lainnya.
"Baiklah. Rapat ini selesai. Selamat bertugas kembali. Terima kasih." Owner sakit itu keluar dari ruang pertemuan usai mengakhiri rapat.
Ketika Daniel akan keluar dari ruangan itu, Budi memanggilnya.
"Ada apa, Bud?" tanya Daniel.
"Kamu yakin dengan keputusan kamu tadi, Dan? Bukankah tanggal pernikahanmu dengan Dissa tidak lama lagi?" Budi balik bertanya.
"Aku sangat mencintai pekerjaan mulia ini sejak kecil, Bud. Oleh karena itu, aku akan hadapi apa pun risikonya nanti. Mengenai pernikahanku, aku akan usahakan pulang lebih cepat." ucap Daniel.
"Semoga saja Dissa mengizinkanmu pergi ke sana, Dan."
"Aku harap begitu, Bud."
Di luar ruang pertemuan, Jesika mendengar semua percakapan antara Budi dengan Daniel. Dia tersenyum tipis. "Inilah kesempatanku untuk mendapatkan hatimu, Dan. Kamu dan Dissa tidak akan bisa bersatu." kata Jesika dalam hati.
Bab 1 Prolog
24/11/2021
Bab 2 Part 1 Fitting Baju Pengantin
24/11/2021
Bab 3 Part 2 Hari Pertama Kerja
24/11/2021
Bab 4 Part 3 Daniel Terluka
24/11/2021
Bab 5 Part 4 Rencana Evaluasi
24/11/2021
Bab 6 Part 5 Persyaratan Wisuda
25/11/2021
Bab 7 Part 6 Daniel Menyapa
25/11/2021
Bab 8 Part 7 Belajar Menulis Artikel
25/11/2021
Bab 9 Part 8 Bertemu Daniel
25/11/2021
Bab 10 Part 9 Dissa Panik
25/11/2021
Bab 11 Part 10 Daniel Memeriksa Dissa
25/11/2021
Bab 12 Part 11 Bertemu Mama Daniel
26/11/2021
Bab 13 Part 12 Pria Yang Menyebalkan
26/11/2021
Bab 14 Part 13 Daniel Mencintai Kekurangan Dissa
26/11/2021
Bab 15 Part 14 Daniel Operasi
26/11/2021
Bab 16 Part 15 Dissa Kecewa
26/11/2021
Bab 17 Part 16 Dissa Mencari Kebenaran
26/11/2021
Bab 18 Part 17 Dissa Sedih
26/11/2021
Bab 19 Part 18 Rencana Kepulangan Daniel
26/11/2021
Bab 20 Part 19 Dissa Sakit Hati
26/11/2021
Bab 21 Part 20 Jesika Kalah
01/12/2021
Bab 22 Part 21 Membatalkan Acara Pernikahan
01/12/2021
Bab 23 Part 22 Heron Marah
02/12/2021
Bab 24 Part 23 Penawaran Jesika
02/12/2021
Bab 25 Part 24 Hati Yang Kau Sakiti
03/12/2021
Bab 26 Part 25 Daniel Menenangkan Dissa
03/12/2021
Bab 27 Part 26 Aku Mencintaimu
04/12/2021
Bab 28 Part 27 S2. Bertemu Budi
04/12/2021
Bab 29 Part 28 S2. Bulan Madu
08/12/2021
Bab 30 Part 29 S2. Kedatangan Zico
08/12/2021
Bab 31 Part 30 S2. Rencana Kerja Di Daerah Mematikan
09/12/2021
Bab 32 Part 31 S2. Dugaan Dissa
09/12/2021
Bab 33 Part 32 S2. Melakukan Pencarian
11/12/2021
Bab 34 Part 33 S2. Criss Meminta Pertolongan
11/12/2021
Bab 35 Part 34 S2. Mengobati Criss
13/12/2021
Bab 36 Part 35 S2. Model Dadakan
13/12/2021
Bab 37 Part 36 S2. Kebusukan Jesika
20/12/2021
Bab 38 Part 37 S2. Menjemput Daniel
20/12/2021