Chef Galak Itu Mantan Pacarku

Chef Galak Itu Mantan Pacarku

Titi Chu

5.0
Komentar
35
Penayangan
41
Bab

Mita, dengan segudang pengalaman sebagai manajer selebriti, tak menyangka akan menghadapi tantangan terberatnya: Gun Saliba. Chef terkenal ini bukan hanya rewel, tapi juga mantan yang ingin Mita kubur dalam-dalam! Parahnya, Gun langsung memperlihatkan sikap permusuhan dan berniat mengerjainya habis-habisan. Lantas, bagaimana nasib Mita? Terlebih, Gun sepertinya tak benar-benar tau alasan Mita mengakhiri hubungan mereka?

Bab 1 Part 1: Bertemu Kembali

"Mereka hanya merekrut perempuan-perempuan cantik yang nggak punya otak."

Perkataan itu menggema, terdengar meremehkan.

Selama sepuluh tahun bekerja, pontang-panting melompat dari satu agensi ke agensi lain, baru kali ini aku merasa direndahkan di hari pertama bekerja.

Tapi itu tidak mengherankan, sebab yang berkata adalah Gun Saliba, seorang celebrity Chef yang terkenal perfeksionis. Miris karena dari semua hal, pria itu terdengar masih sama, suaranya menggelegar, otoriter dan tidak bisa dibantah, meski belum resmi bertemu, aku sudah bisa membayangkan wajah Gun yang terdiri dari tiga J: judes, julid, jumawa.

"Siapa lagi kali ini yang kalian bawa Ed? Saya nggak membutuhkan manajer, yang saya butuhkan adalah asisten yang bisa bekerja."

"Bapak berniat menggantikan posisi saya?" Seorang pria yang dipanggil Ed itu terdengar menyahut. Aku merasa salut, meski sedari tadi sudah dibentak, suara laki-laki itu tetap tenang, tidak terpancing sang atasan.

Gun mendengus. "Kamu lihat saya memiliki asisten di kitchen sekarang?"

"Kalau itu, kami akan segera merekrutkan-"

"I said right now, did you not hear me?"

Mau tidak mau, aku kembali memejamkan mata, bukan aku yang dibentak, tapi aku ikut berjengit, tanpa sadar ludahku tertelan, pahit. Bagaimana Mba Niken berharap aku akan menjinakkan laki-laki semengerikan ini?

"Tolong Mit, lo tau kan dia tuh terkenal rewel, selama ini nggak ada yang betah jadi manajernya, tapi Pak Punjab suka banget sama dia. Bagi dia, Gun itu ATM berjalan, program Dapur Ceria yang tayang tiap hari selalu tembus rating dua digit, trending X, FYP TokTik, mana mau dia melepas Gun gitu aja, makanya apapun yang dia minta pasti diturutin, dan sekarang Pak Punjab mau lo yang jadi manajer dia."

Itulah yang dikatakan Mba Niken pagi tadi, sesaat setelah aku memperkenalkan diri sebagai pegawai baru di Lumeno Entertainment, anak perusahaan dari LO Group, yang menaungi para selebritis papan atas Ibu kota.

Masalahnya, kenapa harus aku?

Di antara semua orang, kenapa justru aku yang terpilih untuk menjadi manajernya?

"Program dia yang weekend, King Chef mulai berjalan, dan lo tau tanggapan pemirsa juga nggak main-main, hari pertama tayang aja, ratusan iklan langsung masuk, dia butuh orang buat handle jadwalnya dengan teratur."

Benar, program tersebut memang viral, ditayangkan di segmen siaran day time dengan kode rating SU, bertajuk survival show, bahkan Hiro dan Naga yang tidak pernah menonton TV saja sampai tertarik. Setiap sore di hari weekend mereka sudah standby di living room apartemen kecil kami, duduk di sofa dengan semangkuk popcorn untuk menyaksikan tayangan tersebut. Sesuatu yang membuatku meringis tiap memperhatikan euforia itu.

Sialan.

"Tenang Mit, ada bayaran yang sepadan buat pengabdian lo, gajinya sesuai rating acara, jadi bisa dipastiin lo bakal dibayar berkali-kali lipat dibandingkan manajer lain di agensi ini." Seolah tahu aku akan menolak, Mba Niken kembali menjelaskan, membuatku akhirnya tidak memiliki pilihan.

Aku membutuhkan uang, sebagai single parent yang harus menghidupi baik diri sendiri maupun dua orang bocil, aku harus menjadi palu gada, ibaratnya semua jenis pekerjaan apapun pasti akan aku ambil asalkan ada duitnya, yang penting halal dan tidak minta-minta.

Pantang untukku mengharap belas kasihan orang lain, lebih baik aku bekerja siang malam, kepala di kaki, kaki di kepala kalau perlu daripada harus mengharap uluran tangan dermawan.

"Nah, sekarang tolong banget ya, terima pekerjaan dari Pak Punjab ini, atau mungkin lo bakalan didepak lagi."

Dan di sinilah aku akhirnya, berdiri di balik pintu yang bertuliskan Chef Only, sebuah ruang kekuasaan milik seseorang yang sebentar lagi akan menjadi atasanku.

"Di mana manajer sialan itu sekarang? Baru hari pertama dia bahkan sudah terlambat, kamu yakin dia kompeten?"

"Dari portofolionya perempuan itu cukup meyakinkan, dan dia sudah di sini, silakan masuk." Pintu kemudian mengayun terbuka.

Jantungku berdegup kencang, ketika perlahan melangkah memasuki ruangan tersebut. Gun sedang duduk di kursi kebesarannya, membelakangi kami sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya.

"Siang Pak, saya-"

"Berhenti basa-basi busuk perkenalan, katakan apa kelebihan kamu?"

Kutelan ludah susah payah, ini adalah pertanyaan yang mudah. Harusnya aku bisa menjawab lancar, tapi karena tidak siap dengan pertanyaan itu, otakku mendadak beku.

Tak kunjung mendapat sahutan, Gun terdengar mendengus. "Kamu nggak memiliki kelebihan? Untuk apa mereka merekrut kamu kalau begitu?"

"Saya cekatan, disiplin dan berkemauan keras, Pak," balasku akhirnya.

"Nah, sekarang saya tahu apa kekurangan kamu." Suara itu terdengar mengejek. "Kamu pandai berbohong. Dari mana kamu mengklaim cekatan kalau menjawab pertanyaan saya saja kamu gagu?"

Ga-gu?

Astaga.

Aku hanya terlambat menjawab beberapa detik saja, dia langsung menyimpulkan dengan kejam. Jelas aku tidak terima!

"Bapak nggak bisa asal berkomentar hanya dari satu sudut pandang, sedangkan Bapak belum pernah bekerja bersama saya."

"Jadi kamu menganggap diri kamu kompeten?

"Sebaik yang Bapak harapkan."

"Bagaimana jika saya kecewa?"

"Bapak bisa mengganti saya dengan yang lain."

"Kamu tahu saya nggak memiliki waktu?"

"Kalau begitu saya pastikan waktu Bapak nggak akan terbuang sia-sia."

"Kepercayaan diri kamu pasti-" Dia berputar di kursi, dan kalimatnya langsung berhenti. Wajahnya yang semula judes mendadak berubah terkejut. "Kamu?"

"Perkenalkan Pak, saya Paramita Ruhi manajer baru Bapak."

Matanya tajam, lurus, tepat memandangku. Meski sering melihatnya dari layar kaca, Gun tampak lebih matang dan lebar saat dilihat secara kasatmata.

Dia mengenakan sebuah uniform khas chef berupa double breasted jacket bernuansa putih, bahunya tampak luas, sudut-sudut rahangnya keras, usia telah membuat Gun jauh lebih dewasa, tapi yang paling menarik dari semua itu adalah sepasang matanya yang menatap tajam.

Persis seperti yang kuingat.

"Kamu yakin nggak salah orang Ed?" tanyanya pada sang asisten seolah meminta konfirmasi.

"Benar Pak, dia manajer baru Bapak."

Aku tahu ini adalah ide yang buruk, aku tahu bertemu lagi seperti ini pasti membuat Gun murka, tapi apa mau dikata, semua sudah terjadi.

Sambil menguatkan mental, aku berusaha bersikap tenang. "Mohon kerja samanya Pak."

"Apa yang membuat kamu berpikir saya menerimanya?"

Aku menelan ludah saat laki-laki itu perlahan berdiri, menyadari betapa kontrasnya perbedaan tubuh kami, Gun yang menjulang tampak seperti raksasa bagiku yang mini. Langkahnya yang lebar mendekat, aku menahan napas saat aroma parfumnya memeluk indera penciumanku.

"Saya rasa Bapak nggak memiliki pilihan, saya dikirim langsung oleh Pak Punjab untuk menjadi manajer Bapak." Aku menjawab, setengah mati menahan diri untuk tidak mundur.

"Dan kalau saya menolak?"

"Bapak bisa sampaikan sendiri keputusan tersebut pada Pak Punjab."

"Apa kamu berani mengambil risiko tanpa libur jika menjadi manajer saya?"

"Termasuk cuti?" tanyaku, pandangan terangkat, dan seketika menyesali keputusan tersebut karena tatapan Gun sangat menusuk.

"Saya nggak suka jika manajer saya bepergian ketika sedang saya butuhkan."

Tunggu dulu, dalam kesepakatan seharusnya tidak seperti ini, dan setiap pekerja berhak menerima libur. Tapi di bawah tatapan Gun yang mengintimidasi aku merasa sulit memutuskan.

"Gimana?" tanyanya mendesak.

"Saya perlu memikirkannya, Pak."

"Bukannya kamu bilang, bahwa kamu dikirim ke sini oleh Pak Punjab, berarti sekarang kamu menolak perintah beliau?"

Perangkap, bisa-bisanya dia membalikkan keadaan!

Aku megap-megap. "Itu..."

Lesung pipi Gun terbit. "Saya menemukan kekurangan kamu yang kedua, kamu sangat plin-plan."

Diejek begitu, wajahku seketika terasa panas. Gun mundur selangkah lalu menggidikkan kepala pada asistennya. "Suruh seseorang membawa dia pergi, dia belum memenuhi kualifikasi untuk menjadi manajer saya."

Mataku langsung melebar. "Nggak bisa gitu dong, Pak!" Dua pria berbadan besar dengan seragam hitam rapi memasuki ruangan, aku dengan cepat berseru. "Saya ... saya menerimanya."

Jemari Gun terangkat, praktis menghentikan gerakan sang pengawal yang sudah berada di kanan dan kiri, siap menyeretku keluar.

"Saya terima tawaran Bapak, nggak ada libur kan? Nggak masalah, saya bisa Pak," kataku mengulangi dengan lebih percaya diri.

"Kamu yakin?"

Aku mengangguk.

"Bagus," sahutnya sambil kembali duduk di kursi. "Tapi kamu harus tahu bahwa saya nggak mentolerir keterlambatan, dan satu kesalahan kecil saja, silakan kamu langsung angkat kaki."

"Baik Pak."

Kemudian tangannya terulur, sejenak aku hanya memandangi tangan itu. Tangan yang kekar dengan gurat-gurat kehidupan. Lalu perlahan aku pun maju dan mengulurkan tanganku, begitu mungil di jabatan tangannya.

Kontak itu hanya berlangsung sepersekian detik, tapi hawa panasnya seperti menempel di telapak tanganku lalu merayap naik menuju wajahku. Sebelum semakin malu, aku segera menarik tanganku kembali.

Senyum Gun melebar. "Selamat menjadi manajer saya, Mita."

Inilah seorang mantan yang lebih baik dilupakan.

***

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Mengandung Anak Tuan Serigala

Mengandung Anak Tuan Serigala

Linsing
5.0

Fang Yi Lan adalah seorang mahasiswi jenius dari jurusan kedokteran. Walaupun memiliki otak yang jenius, tetapi Yi Lan benar-benar buruk dalam menilai seorang pria. Di hari ulang tahunnya yang ke-20, Yi Lan tidak sengaja memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan adik tirinya. Belum cukup sampai disana, Ayahnya malah menyuruhnya untuk merelakan kekasihnya untuk adik tirinya itu. Selain itu, dia malah dipaksa untuk menerima lamaran dari seorang pria hidung belang. . Yi Lan tentu saja tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Dia langsung memberontak sejadi-jadinya. Dia merasa takdirnya benar-benar kejam dan tidak adil. Dengan segala daya upaya, Yi Lan akhirnya berhasil melarikan diri dari rumah Ayahnya. . Di dalam pelariannya, Yi Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Pria itu berwajah sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga terlihat sangat kekar dan kuat. Tetapi sayangnya, ketika pria itu pingsan, pria itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor serigala hitam yang berbulu lebat. . Yi Lan benar-benar terkejut saat melihat perubahan pria itu. Dia refleks langsung berusaha untuk melarikan diri. Tetapi sayangnya, hati nuraninya sebagai seorang dokter melarangnya untuk meninggalkan pria itu. Karena dibebani oleh rasa iba, Yi Lan akhirnya menolong pria itu. . Setelah luka-lukanya diobati, pria itu akhirnya kembali berubah wujud menjadi manuisa. Tetapi sayangnya, bukannya berterima kasih kepada Yi Lan, pria itu malah mengigit leher Yi Lan sampai meninggalkan jejak. Setelah itu, pria itu langsung memperkos4 Yi Lan dengan ganas. . " Wangimu benar-benar enak Nona..., mulai malam ini, kau adalah pasanganku, aku akan membuatmu mengandung anak-anakku... !!" . Yi Lan hanya bisa menangis histeris saat diperkos4 oleh pria itu. Dia merasa nasibnya benar-benar sangat buruk. Kesialan menimpanya tanpa henti. Seandainya memungkinkan, dia ingin mati sekarang juga.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Chef Galak Itu Mantan Pacarku
1

Bab 1 Part 1: Bertemu Kembali

13/08/2025

2

Bab 2 Part 2: Lubang Buaya

13/08/2025

3

Bab 3 Part 3: Kembar

13/08/2025

4

Bab 4 Part 4: Lima Puluh Juta

13/08/2025

5

Bab 5 Part 5: Artis Cilik

13/08/2025

6

Bab 6 Part 6: Peraturan Absurd

13/08/2025

7

Bab 7 Part 7: Makan Siang

13/08/2025

8

Bab 8 Part 8: Bercocok Tanam

13/08/2025

9

Bab 9 Part 9: Papa Chef

13/08/2025

10

Bab 10 Part 10: Favorite Car

13/08/2025

11

Bab 11 Part 11: Serba Hitam

13/08/2025

12

Bab 12 Part 12: Jago Nikung

16/08/2025

13

Bab 13 Part 13: Dia Normal

16/08/2025

14

Bab 14 Part 14: Alibi

17/08/2025

15

Bab 15 Part 15: Mas-Mas Pribumi

17/08/2025

16

Bab 16 Part 16: Mba Kunti

18/08/2025

17

Bab 17 Part 17: Pancake

18/08/2025

18

Bab 18 Part 18: De Luca

19/08/2025

19

Bab 19 Part 19: Cah Brokoli

19/08/2025

20

Bab 20 Part 20: Film Horor

20/08/2025

21

Bab 21 Part 21: Tikus-Tikus

20/08/2025

22

Bab 22 Part 22: Superman

21/08/2025

23

Bab 23 Part 23: Rolls Royce Phantom

21/08/2025

24

Bab 24 Part 24: Water Heater

23/08/2025

25

Bab 25 Part 25: Nutrisi Kentang

23/08/2025

26

Bab 26 Part 26: Perusakan Propert

01/12/2025

27

Bab 27 Part 27: Jajanan Sekolah

02/12/2025

28

Bab 28 Part 28: Fine Dinning

03/12/2025

29

Bab 29 Part 29: Main Course

04/12/2025

30

Bab 30 Part 30: Ganti Rugi

05/12/2025

31

Bab 31 Part 31: Luas Lingkaran

06/12/2025

32

Bab 32 Part 32: Halusinasi

07/12/2025

33

Bab 33 Part 33: Remaja Puber

08/12/2025

34

Bab 34 Part 34: Blazer Rapi

09/12/2025

35

Bab 35 Part 35: Tomato Farcies

10/12/2025

36

Bab 36 Part 36: OCD

11/12/2025

37

Bab 37 Part 37: Keturunan Hindi

12/12/2025

38

Bab 38 Part 38: Cufflink

13/12/2025

39

Bab 39 Part 39: Kotak Pizza

14/12/2025

40

Bab 40 Part 40: Loker Seragam

15/12/2025