Keira Aveline tidak pernah bermimpi hidupnya akan berubah drastis dalam semalam. Gadis desa itu terpaksa menghentikan pendidikannya karena kondisi ibunya yang mengidap penyakit jantung. Tanpa pilihan lain, Keira meninggalkan rumah demi mencari pekerjaan di kota, berharap bisa membiayai pengobatan sang ibu. Takdir membawanya ke sebuah rumah mewah, tempat ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga bagi seorang pria yang memiliki segalanya-Reinhard Valegro, CEO tampan dengan kehidupan sempurna di mata orang lain. Namun, di balik kesuksesan dan pernikahan yang terlihat harmonis, tersembunyi rahasia yang jauh lebih kelam dari yang bisa dibayangkan Keira. Awalnya, Reinhard memperlakukan Keira dengan dingin, nyaris tak menganggap keberadaannya. Namun, pesona alami Keira perlahan mencairkan tembok es yang dibangun pria itu. Yang seharusnya mustahil pun terjadi-tatapan Reinhard mulai berubah, perhatiannya semakin dalam, dan batas-batas moral yang seharusnya teguh pun mulai goyah. Keira ingin menjauh, tapi kenyataan tidak pernah sebaik yang diharapkannya. Dalam dunia di mana kekuasaan lebih penting daripada perasaan, Keira terseret dalam permainan yang tak pernah ia pilih. Namun, siapa sebenarnya yang memegang kendali? Reinhard, pria yang telah terikat janji suci? Ataukah Keira, gadis sederhana yang kini menjadi bagian dari rahasia terbesar dalam hidupnya? Sampai kapan mereka bisa menghindari bencana yang menunggu di ujung jalan?
Keira Aveline menatap wajah ibunya yang pucat di ranjang rumah sakit. Jantungnya berdegup kencang, setiap detik terasa begitu berat. Satu-satunya orang yang ia miliki di dunia ini, satu-satunya keluarga yang tersisa, tengah bertarung dengan hidup dan mati. Dan ia hanya bisa berdiri, tak berdaya, sambil melihatnya perlahan terkulai dalam kesakitan.
"Keira..." suara lemah ibunya terdengar begitu rapuh, penuh kesedihan. "Maafkan Ibu..."
Keira memeluk tubuh ibunya erat-erat, menahan air matanya. "Jangan bicara seperti itu, Ibu. Kamu harus kuat," katanya, suaranya hampir terputus oleh tangis yang ditahannya.
Namun, harapan itu semakin pudar seiring waktu. Biaya perawatan yang terus meningkat membuatnya semakin terhimpit. Semua tabungan yang mereka miliki telah habis. Keira tidak tahu lagi harus berbuat apa. Semua pilihan terasa tertutup, sampai akhirnya, tanpa banyak pilihan, ia memutuskan untuk melangkah keluar dari rumah sakit dan mencari jalan keluar sendiri.
Keira meninggalkan desa kecilnya dengan hati yang penuh kegelisahan. Kota besar dengan hiruk pikuk yang begitu asing kini menjadi tujuan utama dalam hidupnya. Ia tahu bahwa tidak ada waktu untuk meragukan dirinya. Ibunya membutuhkan perawatan, dan hanya dengan bekerja keraslah ia bisa mengumpulkan uang yang dibutuhkan.
Setibanya di kota, Keira merasa terasing. Semua yang ada di sekitarnya terasa seperti dunia lain. Namun, tekadnya tak goyah. Ia berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di sebuah rumah mewah. Rumah itu milik Reinhard Valegro, seorang CEO muda yang terkenal akan ketampanannya serta kehidupannya yang sempurna-atau setidaknya begitu yang dipikirkan orang.
Keira pertama kali bertemu dengannya pada hari pertamanya bekerja. Dia berdiri di depan pintu, tinggi dan tegap, dengan ekspresi wajah dingin yang membuatnya merasa kecil. Tentu saja, ia tak berharap lebih-mereka hanya bertemu dalam lingkup profesional, setelah semua.
Namun, ketegangan itu tetap ada. Reinhard tidak pernah benar-benar menghiraukannya. Keira hanyalah seorang pembantu yang harus melakukan pekerjaannya dengan baik dan tidak lebih dari itu. Meski begitu, ada sesuatu yang aneh dalam diri pria itu. Sesuatu yang membuatnya merasa cemas, seolah ada rahasia besar yang tersembunyi di balik sikapnya yang dingin.
Hari demi hari berlalu. Keira mengerjakan tugas-tugasnya dengan hati-hati. Ia tahu betul, di dunia seperti ini, satu kesalahan kecil saja bisa menghancurkan segalanya. Dan meskipun Reinhard tampak begitu sempurna, Keira merasakan ketegangan yang selalu menggantung di udara-sebuah ketegangan yang makin menyesakkan, semakin membuatnya merasa terjepit dalam dunia yang bukan miliknya.
Namun, entah bagaimana, sesuatu mulai berubah. Reinhard, yang sebelumnya acuh tak acuh, mulai memperhatikan Keira dengan cara yang berbeda. Pada suatu sore, saat Keira sedang menyapu halaman, ia merasa seseorang mengawasinya. Ketika ia menoleh, matanya langsung bertemu dengan mata Reinhard yang tengah berdiri di pintu kaca, memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Ada sesuatu di dalam diri Keira yang membuatnya cemas, tapi juga tidak bisa menahan rasa ingin tahu yang semakin besar. Apakah ini hanya ilusi? Ataukah, mungkin, ada sesuatu yang lebih dalam yang tersembunyi?
Namun, yang lebih membingungkan adalah perasaan yang mulai tumbuh di dalam dirinya-perasaan yang seharusnya tidak ada. Bagaimana mungkin ia bisa merasa terikat pada pria yang begitu jauh dari dirinya? Seorang pria yang sudah berkeluarga, yang begitu terjaga dalam hidupnya, namun mulai memandangnya dengan cara yang penuh misteri.
Di malam hari, ketika Keira terbaring di tempat tidurnya, hatinya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Bagaimana ia bisa terus bekerja di rumah itu, dalam bayang-bayang rahasia yang tidak bisa ia pahami? Dan apakah ia benar-benar siap untuk apa yang mungkin datang selanjutnya?
Tapi takdir selalu punya cara untuk menarik kita lebih dalam. Keira tidak tahu bahwa hidupnya, yang semula tampak seperti kisah sederhana seorang gadis desa yang berjuang demi ibunya, akan segera memasuki babak yang lebih gelap-sebuah perjalanan yang akan mengubah segala yang ia kenal tentang cinta, pengorbanan, dan batasan-batasan moral.
Dan di sana, di bawah atap rumah mewah yang dingin itu, sebuah perasaan terlarang akan mulai tumbuh.
Buku lain oleh Indah Fajarwati
Selebihnya