Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta yang Tak terpatahkan

Cinta yang Tak terpatahkan

Callme_Kiira

5.0
Komentar
148
Penayangan
5
Bab

Yui sudah menjalani hidupnya dengan baik. Di dunia yang kejam ketika status sosial antara upper class, middle class dan lower class menjadi patokan yang mendasar, dia masih berusaha hidup dengan penuh kebahagiaan. Di masa sekolah ia sudah mengejar cinta pertamanya dengan sekuat tenaga. Wanita gila yang terlalu percaya diri, itu yang teman-temannya katakan padanya. Akan tetapi, tetap saja, mereka berasal dari dunia yang berbeda. Ketika ia merasa sudah mendapatkan cintanya, ia akhirnya tertampar oleh kenyataan dan menyadari jika mereka tidak akan bisa bersama. Kini, setelah 8 tahun berlalu, kenapa ia bertemu lagi dengan cinta pertamanya?

Bab 1 01. Meet You Again

Zhu Yui bangun dengan rambut acak-acakan. Matanya terkantuk dan kepalanya terkulai malas. Wanita 25 tahun itu harus memaksakan agar matanya tetap terbuka saat menuju kamar mandi. Setelah selesai dengan semua kebutuhan di kamar mandi, ia kemudian mengambil pakaian dan membuat dirinya serapi mungkin meski kantuk itu masih belum lenyap.

Saat ia melirik jam dan tidak ada lagi waktu untuk bersiap, Yui membatalkan niatan untuk membuat sarapan, dia bisa membeli makanan saat perjalanan menuju kantor.

Zhu Yui bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan besar bernama 'Future', sebuah perusahaan yang bergerak dibidang media masa yang kini telah merambah dunia elektronik hingga menaikkan nama mereka setelah mengeluarkan ponsel pintar yang laris di pasaran. Zhu Yui beruntung ia adalah salah satu dari ribuan pegawai Future.

Hari ini adalah hari ketiga Zhu Yui bekerja di perusahaan pusat setelah sebelumnya ia bekerja di perusahaan cabang kota C, kini ia telah dipindah tugaskan ke kota B sebagai karyawan. Zhu Yui hanyalah wanita yang lahir dari keluarga golongan bawah, ayahnya tidak lagi bekerja karena sakit-sakitan, ibunya membuka tempat makan kecil yang tidak begitu ramai, ia mempunyai tiga orang adik yang masih sekolah di tingkat sekolah atas dan menengah, dan sekarang seluruh anggota keluarganya menjadi tanggung jawabnya.

Hidup dengan latar belakang keluarga kelas bawah seharusnya bukanlah masalah selama ia masih berusaha keras merubah masa depan, namun saat ini, mungkin itu adalah hal mustahil ketika ia hidup di masa status sosial adalah hal terbesar dan yang paling penting. Kaum atas memandang kaum menengah sebagai bawahan, dan mereka memandang kaum bawah bagai serangga yang tidak layak menginjakkan kaki di bumi.

Negara tempatnya berasal adalah negara yang membagi rakyatnya menjadi tiga kelompok. Upper class, middle class dan lower class. Status sosial yang timpang sudah terjadi sejak ratusan tahun. Di masa lalu, upper class adalah orang-orang yang berasal dari keluarga raja beserta bangsawan kelas atas lainnya yang memiliki hubungan dekat dengan kerajaan. Middle class adalah para pedagang dan rakyat pada umumnya, sebagian dari mereka juga merupakan para bangsawan di kelas yang lebih rendah dari para mentri. Dan lower class adalah para budak beserta keturunnya.

Tradisi itu berlanjut hingga zaman modern. Meskipun banyak hal yang telah berubah, banyak sedikit golongan status sosial masih menjadi penghalang yang kuat. Seperti tembok yang tidak mungkin untuk dilompati maupun dihancurkan.

Beruntung Zhu Yui adalah gadis yang pintar, lulus dari universitas terkemuka setelah berusaha keras mempertahankan beasiswanya hingga dapat bekerja di Future. Gajinya tentu cukup besar, namun setelah bekerja selama 2 tahun, uang yang ia hasilkan habis untuk membayar rentenir, kisahnya sangat panjang, namun pada intinya kakak ibunya membuat hutang atas nama ibunya dan membawa kabur semua uang, meninggalkan sang ibu untuk berhadapan dengan rentenir itu. Uang yang dibawa kabur tidak sedikit dan bunganya terus bertambah. Mungkin ia mampu melunasi semua hutang itu setelah berumur 50 tahun.

Zhu Yui membeli sandwich di perjalanan menuju kantor. Ia hanya perlu naik kereta selama 20 menit dan berjalan 10 menit untuk sampai di tempat kerjanya.

Jam kerja di Future di mulai pada pukul 9 pagi, Zhu Yui sudah sampai di kantornya pukul 8.50 pagi. Beberapa rekan kerjanya juga sudah banyak yang datang.

"Pagi Yui," seorang pria yang lebih tua menyapa Zhu Yui, ia tersenyum tipis, "Pagi, senior Ishi." wajah pria itu berubah tidak senang, "Tidak perlu malu, Yui, aku tidak keberatan jika kau memanggilku kakak" Zhu Yui hanya tersenyum ketika seniornya berlalu ke mejanya sendiri.

Zhu Yui cukup bersyukur karena tempat kerjanya berisi orang-orang menyenangkan, dari 10 orang yang telah ia temui, hanya 3 yang memiliki wajah dan sifat ketus nan dingin sejak tiga hari ia bekerja. Masih banyak perusahaan besar yang menjadikan status sosial sebagai persyaratan, berbeda dengan Future yang tidak peduli status sosial para karyawannya, selama mereka mampu, maka perusahaan akan mempekerjakan mereka. Karena hal ini, kebanyakan karyawan di sini adalah mereka yang tidak peduli dengan status sosial. Mereka memiliki toleransi tinggi.

Tidak lama setelahnya, manajer Lin datang. Dia adalah seorang pria tinggi dan tampan. Punya senyum menawan namun pemarah, ia bahkan sudah melihat pria itu marah di hari pertamanya bekerja.

Pekerjaan di pagi hari berjalan lancar. Manajer Lin belum memarahi seorangpun malah hari ini, senyumnya sangat lebar serta begitu cerah mengalahkan sinar mentari pagi.

"Apa ada hal istimewa yang tejadi pada manajer hari ini?" bisikan dari meja sebelahnya terdengar oleh Zhu Yui, ia bukanlah seseorang yang hobi menguping, jadi ia abaikan begitu saja.

"Direktur Fuji memberi pujian karena majalah minggu lalu terjual banyak sambil terus-terusan memuji manajer Lin sebagai manajer terbaik."

"Tentu saja terjual habis, majalah itu berisi wawancara ekslusif tentang skandal aktris yang sedang naik daun. Aku tidak tau bagaimana manajer Lin bisa membujuk 'Snow White' untuk mau diwawancara."

"Ya.. Apalagi dia melakukannya seorang diri. Baguslah dia tidak marah-marah. Semoga mood bagusnya bertahan selamanya."

"Itu tidak mungkin!" mereka tertawa membicarakan manajer Lin dari belakang. Setelah dipikirkan lagi, di tempat kerja sebelumnya ia juga sering ikut membicarakan pimpinan di balik punggung mereka, itu adalah masa-masa menyenangkan. Mungkin setelah terbiasa di sini, ia juga bisa mempunyai banyak teman.

Yui bukanlah orang penyendiri yang tidak suka bergaul, dia hanya wanita biasa yang juga bisa menikmati kesenangan, namun akhir-akhir ini ia menjadi sangat serius, sakit yang diderita sang ayah semakin parah, belum lagi adik bungsunya selalu membuat masalah, setelah jauh dari rumah seperti sekarang, pikiran Zhu Yui semakin bercabang, setiap hari ia akan menghubungi sang ibu atau adik keduanya untuk mengetahui keadaan di rumah, namun masih belum cukup.

"Yui, ayo makan siang bersama!" dua orang wanita yang telah selesai membicarakan bos mereka mengajaknya keluar untuk makan di kantin perusahaan. Wanita berambut hitam bernama Soshi Freya sedangkan yang satunya menggunakan kacamata dan rambutnya dicat coklat tua, namanya Onkyo Reese. Mereka berdua cukup terkenal, hampir semua orang mengenal mereka, bahkan divisi berbeda mengenal kedua orang ini. Karena selalu bersama, orang-orang memanggil mereka si jurnalis kembar. Mereka berbagi hobby yang sama, bergosip bersama sampai sama-sama dimarahi oleh manajer Lin.

Zhu Yui tidak menolak, perutnya lapar, lagipula selama beberapa hari ini, Freya dan Reese adalah orang yang sering kali membantunya. Ia juga tidak menemukan niat jahat dari mereka berdua, belum atau semoga saja tidak.

Makan siang berlangsung menyenangkan. Kepribadian duo kembar ini juga menyenangkan. Mereka bercerita banyak hal, Zhu Yui tidak bisa berhenti tertawa. Mereka selesai makan dan kembali.

"Aku pernah mengerjai manajer Lin dengan memasukkan garam ke dalam kopinya."

"Lalu?"

"Karena saat itu rapat penting, aku hanya menambahkan garam pada kopinya, sisanya memuji kopi yang aku sajikan. Jika dia mengatakan hanya dia satu-satunya yang terasa aneh, dia hanya diam. Beruntung setelah itu aku mengambil cuti tahunan selama 2 minggu dan saat kembali, dia tidak melirikku sekalipun." Onkyo Reese tertawa terbahak-bahak.

"Apa kau tidak takut?" tanya Yui serius, baginya Reese terlalu berani mengerjai atasan sendiri.

"Aku punya koneksi yang kuat. Jadi dia tidak bisa sembarangan memberi hukuman atau mengeluarkanku." setelah dilihat lagi, rata-rata karyawan di sini adalah orang-orang kelas menengah ke atas. Di lirik dari barang yang mereka gunakan, dari ujung kaki hingga kepala di penuhi dengan barang-barang bermerek. Zhu Yui melihat bayangannya di cermin, baju yang ia kenakan hanya kemeja biasa dan terlihat agak lusuh. Rok, tas hingga penampilannya tidak mendukung sama sekali.

Secara fisik, Zhu Yui termasuk cantik dan mempesona apalagi pipinya yang berisi dengan tubuh ideal. Karena latar keluarganya, Zhu Yui tidak terlalu memikirkan penampilan, dia terlalu sibuk bekerja. Saat di kota C, para tetangga akan memuji wajahnya yang rupawan, sedangkan para pria berusaha untuk menarik perhatiannya.

Ia jadi teringat, di tempat kerja lamanya ada seorang pria yang tergila-gila padanya hingga mengikutinya kamanapun seperti penguntit. Bahkan pria itu menyerang siapapun yang dekat denganya. Zhu Yui sudah memperingati pria itu berulang kali, tetapi dia tidak pernah mengerti dan terus mengikutinya. Tempat lamanya sangat nyaman dan menyenangkan, satu-satunya yang membuatnya tidak nyaman adalah kehadiran pria itu. Bersyukur ia dipindahkan ke kantor cabang lain, meskipun ia harus berada di kota yang berbeda dengan keluarganya, namun dengan gaji yang lebih dari sebelumnya, ia menyetujui pemindahan tugasnya.

Mereka bercengkrama sepanjang perjalanan. Kantin berada di lantai dasar, sedangkan tempat nya bekerja ada di lantai 14. mereka bertiga seperti teman lama, tersenyum dan tertawa melewati lobby yang cukup ramai.

"Ah.. si Presdir sudah kembali." tak jauh darinya, seorang pria berjalan dengan setelan yang bagus, sayangnya ia tidak bisa melihat wajah presdir yang membelakanginya. Di belakangnya banyak orang yang mengikuti. Yui jadi teringat salah satu drama kolosal Korea yang ia tonton, saat sang raja berjalan, maka pengawal, kasim, dayang hingga pelayan berjejer di belakangnya.

"Bukankah presdir akan menikah?"

"Menikah apanya. Dia tidak ingin menikah dengan Miss Clee. Jika dia benar-benar suka, mereka sudah menikah sejak lama."

"Wah... apa dia tidak malu? Mengejar-ngejar presdir seperti itu?"

"Bagaimanapun presdir sangat tinggi dan tampan."

"Aku ingin dia melirikku," mereka berdua tidak berhenti mengatakan pujian dan candaan lainnya, Zhu Yui tidak risih ataupun merasa terganggu dengan mereka berdua. Ia bahkan menikmati setiap kata yang mereka ucapkan.

"Dia adalah pria kelas AA. Sedangkan kau hanya berasal dari keluarga O."

"Oh, diamlah. Keluargamu juga hanya huruf S!" mereka berdua begitu ribut di lobby perusahaan yang tidak begitu ramai.

Ketika rombongan itu pergi, Zhu Yui memperhatikan kembali si presdir, tepat ketika pria itu mengeluarkan tangannya dari dalam kantong celana, sesuatu ikut terjatuh. Sebagai orang yang baik, Yui langsung bergegas mengambil benda itu dan berniat untuk memberikannya kepada presdir.

Benda itu tergeletak tak berdaya di atas lantai kaca. Warna putih dan lembut. Itu adalah sapu tangan. Mata Zhu Yui terpaku pada tulisan di sudut sapu tangan. Tulisan itu begitu kontras dengan warna putih kain.

'AA & ZY.'

Sulaman itu terlalu familiar.

'Apa kau suka? Aku membuatnya untukmu.'

'Teman-teman dari klub menjahit mengajariku cara membuat bordiran, aku ingin membuat bunga yang indah untukmu, tetapi aku hanya membuat inisial ini.'

'Awalnya aku ingin membuat Aiden love Yui tetapi mereka bilang terdengar norak. Hehehe. Apa kau suka?'

'Ai... Happy birthday.'

"Permisi."

Deg

Deg

Deg Deg

"Aku rasa aku menjatuhkan milikku...."

Seseorang yang berbicara di depannya berhenti bicara saat Zhu Yui mengangkat kepala. Mereka berdua bertatapan dengan mata yang sama-sama melebar.

"Aiden..."

"Yui..."

Semua berjalan baik-baik saja selama ini. Lalu kenapa sekarang takdir malah kembali mempertemukan mereka berdua?

.....

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Callme_Kiira

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku