Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ikhlasku dengan takdirku

Ikhlasku dengan takdirku

titiawy

5.0
Komentar
2K
Penayangan
77
Bab

Season 1 Sebuah kisah perjalanan hidup seorang wanita yang harus rela melihat sebuah pengkhianatan dari seorang lelaki yang dicintainya. Beban hidup yang begitu berat ditengah kesusahan Ekonomi juga menjaga buah hati. Cinta yang tulus serta perjuangan yang ikhlas akan membawa kita pada kedamaian yang indah. Berserah diri pada Allah sang pencipta alam. Season 2 Menceritakan perjuangan seorang gadis dalam mewujudkan impiannya, namun malah di pertemukan dengan jodohnya dengan cara yang tidak terduga. Kisah ini menceritakan bagaimana perjuangan dua insan dan menemukan arti sebuah pelajaran hidup yang sesungguhnya untuk mereka setelah pengkhianatan itu terjadi. Arti dari sebuah kesabaran dan keikhlasan yang menjunjung tinggi nilai keagamaan. Silahkan simak kisahnya, dan kalian akan ikut terenyuh dengan kisahnya.

Bab 1 Prolog

Sebuah perjalanan hidup rumah tangga yang penuh lika liku yang dialami pasangan suami istri yang sudah menikah 5 tahun dan dikaruniai anak perempuan berumur 2 tahun.

Dia adalah pasangan bernama Ari Sinaga dan Lisa Nitami mereka saling mencintai satu sama lain hingga memutuskan menikah disaat usia sudah masing-masing matang.

Perbedaan usia mereka memang terpaut jauh yaitu 10 tahun tapi itu tidak membuat mereka minder justru mereka sangat bahagia meskipun hidup mereka terbatas ekonomi.

Mereka juga tidak punya apa-apa mereka tinggal dikontrakan kecil dan terpencil. Lalu bagaimana jika sang maha kuasa menguji cinta mereka menguji kesetiaan mereka dengan menghadirkan sosok perempuan lain yang akan membuat goncang pondasi rumah tangga yang sudah mereka bangun.

Dan bagaimana syetan membantunya dalam memisahkan dua insan agar dia bisa menduduki singgasana iblis dikerajaan laut.

Juga bagaimana cara Allah untuk membantu mereka mengatasi ujian yang diberikan-Nya.

Mampukah dua insan ini mempertahankan rumah tangganya atau memilih mengakhiri dengan semua kekurangan yang ada.

Inilah kisah Ari dan Lisa.

*****

Hidup serba kekurangan tidak membuat Lisa mengeluh dan memaki keadaan atau menyalahkan suaminya yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan.

Ari sang suami mengetahui tanggung jawabnya terhadap rumah tangganya dalam menafkahi anak dan istrinya hanya saja dia kurang dalam beribadah sholat yang selalu bolong dan tidak bisa mengaji namun dia termasuk pria yang pengertian dan perhatian dia juga ramah terhadap lingkungan sekitarnya.

Ari termasuk pria yang tampan dalam golongan kalangan bawah meskipun kulitnya agak kecoklatan tapi manis dan sangat cool badannya pun bagus dan berotot sehingga mampu membius wanita.

Sedangkan Lisa wanita yang lemah lembut, penyayang dan penyabar dia selalu memasrahkan hidupnya pada yang maha kuasa dia juga berdoa untuk suaminya supaya suaminya mau berubah, berubah dalam artian keagamaan dan mendalami ilmu agama.

Lisa juga rajin beribadah dan bisa mengaji dia menerima takdir apapun yang diberikan oleh Allah padanya. Wajahnya memang tidak cantik tapi tidak jelek juga sangat sederhana tapi berkulit putih dengan rambut panjang yang tertutup hijab.

"Lisa, aku berangkat dulu yah!" ucap Ari didepan pintu.

Lisa dan anak perempuannya yang bernama Laras maju mengikuti sang kepala keluarga.

"Iya bang, hati-hati dijalan jangan lupa berdoa ingat sama Allah dan kita." menunjuk dirinya dan anaknya sambil tersenyum manis.

"Iya... Laras anak ayah jangan nakal yah sama mamah jadi anak yang nurut." ucap Ari sambil menggoda putrinya yang hanya tertawa.

"Ya udah aku berangkat assalamualaikum." pamitnya mengucap salam dan mencium kening sang istri serta putrinya.

"Waalaikum salam." jawab Lisa tersenyum.

Ari pun menaiki motor bututnya dan tersenyum ramah pada tetangganya yang dijumpainya.

"Ya kita hanya berdua lagi nih sayang, Laras mandi yah habis itu kita main." ucapnya pada anaknya yang mulai ingin berbicara.

"Iya mamah...!" ucap anaknya dengan logat anak kecil.

Lalu mereka masuk kedalam dan mengunci pintu.

*****

Saat ini Ari mendapat tawaran pekerjaan disebuah pabrik untuk membersihkan rumput yang tumbuh tinggi dengan ukuran seluas 2 hektar dia dibayar perhari bekerja bersama tiga temannya.

Saat sedang bekerja Ari diperhatikan oleh seorang wanita yang bertugas sebagai pengelola halaman itu dan yang bertanggung jawab atas semua pekerja pembabat itu.

Sejak pertama kali masuk Ari sudah menjadi perhatian yang menarik terhadap wanita itu, wanita itu bernama Zoya berparas lumayan cantik berusia 25 tahun dan belum menikah.

Dia sudah tau bahwa Ari sudah menikah dan mempunyai anak tapi otak jahatnya tidak menerima kenyataan itu dia malah semakin memupuk perasaannya untuk Ari.

"Zoya, hayo lagi mandangin Ari yah!" Santi, temannya mengagetkan Zoya saat sedang memperhatikan Ari.

"Iya, kayaknya lama kelamaan aku makin cinta sama dia." ucap Zoya sambil tersenyum.

Santi mengerutkan alisnya, "Hey Zoy sadar bukannya kau sudah tau Ari itu sudah punya istri dan anak jangan cari penyakit deh!" temanya menyarankan Zoya bahwa perasaannya itu salah.

"Yang namanya cinta tidak pandang bulu meskipun dia sudah tua." jawabnya enteng.

"Ya tapi jangan sama yang beristri dong kena karma baru tau rasa." ancam Santi sambil bergidik.

"Tapi aku tidak percaya, lihat saja aku pasti bisa memilikinya." yakinnya sambil terus memandang Ari.

"Ikh.. lama-lama aneh kau yah! aku sarankan yah lebih baik kau cari laki-laki lain saja jangan dia nanti kau bisa diamuk sama istrinya." ucap Santi sebelum berlalu pergi.

Zoya hanya tersenyum sinis, "Terserah, yang penting aku bisa mendapatkan dia." gumamnya pelan.

Merasa ada yang memperhatikan Ari pun menoleh dan mendapati atasannya tengah tersenyum manis padanya sambil melambaikan tangan.

Ari pun ikut membalas dengan tersenyum juga lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

Saat istirahat pun tiba.

Ari sedang makan bersama teman-temannya sambil mengobrol tiba-tiba datang Zoya dengan tersenyum genit dia sengaja menurunkan kancing bagian depannya supaya dadanya yang mulus dapat terlihat.

"Hay, boleh aku makan disini." katanya menatap Ari yang menjadi canggung.

"Silahkan!" kata Ari basa-basi.

Dengan percaya diri Zoya duduk disamping Ari sangat dekat sehingga membuat Ari tidak nyaman dan menggeser duduknya.

"Hai kenalkan namaku Zoya!" ucapnya dengan nada manja mengulurkan tangannya pada Ari.

Karena Ari makan pakai sendok dia jadi membalas uluran tangan Zoya.

"Ari...!" balasnya singkat, saat Ari ingin melepaskan tangannya Zoya malah menahannya dan menatap Ari dengan senyum penuh arti membuat Ari menjadi salah tingkah.

Sedangkan teman-temannya hanya terdiam melihatnya.

"Maaf Bu, tangannya dilepaskan saya mau makan lagi." kata Ari ramah. Zoya pun melepaskannya.

"Oh maaf, habisnya aku terpesona denganmu." ucapnya tersenyum menggoda. Ari hanya tersenyum kikuk.

Makan siang pun berjalan dengan hikmat setelah selesai makan Zoya mengajak ngobrol Ari dan lama kelamaan membuat Ari nyaman dan tidak merasa canggung lagi antara atasan dan bawahan. Bahkan mereka mengobrol tanpa mempedulikan sekitarnya dan tangan Zoya nakal mengobrol tapi tangannya sambil menyentuh lengan dan paha Ari sedangkan Ari hanya diam saja.

Istirahat pun selesai mereka kembali bekerja dan sebelum bekerja teman Ari yang memperhatikan berbicara pada Ari.

"Ri, ingat kau sudah punya anak dan istri ngobrol boleh tapi jangan sampe kebablasan.$ pesannya pada Ari.

"Iya aku tau." balas Ari singkat.

"Tapi yang aku lihat, kau seperti santai saja saat berbicara dengannya bahkan kau disentuh pun diam saja, bagaimana kalau istrimu melihat?" tanya temanya.

"Ya mangkanya kau jangan bilang padanya, ini hanya urusan tentang pekerjaan." jawabnya terlihat acuh dan santai.

"Loh kok begitu, ingat Ri, kamu punya anak perempuan jangan main-main." tambahnya lagi.

Ari menghela nafas lelah, "Iya aku tau, kau bawel sekali seperti emak-emak. Sudah lebih baik kita bekerja lagi." kata Ari kemudian dia mulai bekerja temannya hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh titiawy

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku