Ikhlasku dengan takdirku
sa Lisa bangun pagi mandi besar la
kemarin tak membuatnya berhenti menangis, apalagi
an suaminya itu tapi mulut berkata lain tetap saja dia butuh s
ah cobaan, ujian pernikahan dari Allah untuknya. Jika dia meminta cerai m
s kepada Allah supaya sang kuasa memberinya
setelah selesai ritual m
semuanya, dia tidak membangunkan suaminya kar
u bersalaman setiap habis s
menghela nafas dia berlalu
kali ini hanya sendiri, dia tidak mau sarapan bersa
pan sudah tersedia ditempatnya tapi hanya satu tidak biasanya sa
ingin menyapa dan mengajak makan bersama,
i kesempatan untuk Lisa mengurus pu
a memang salah sangat salah dan dia m
ah payah nasi goreng itu meski enak tapi hat
mendampinginya masih sibuk sendiri dan
gkat." kata Ari
menjawab bahkan tidak
iam saja?" masih tid
tidak akan berhubungan lagi dengannya. Aku hanya
rambut Laras sampai selesai. Dia ingin beranjak tap
edang berbic
kan air mata, rasa sakit
dan menatap suam
bukti kamu tidak berhubungan dengan perempuan tid
Husstt jangan keras-keras ngom
engar tetangga tapi kamu tidak malu melakukannya.
nikah dengannya, aku
an badan dengannya dua kali dihotel." tanya
ak. "Iya, itu ben
r tertusuk ribuan jarum sakit sekali dia men
in-main dan tidak melakukan apa-apa mungkin rasanya tidak akan
benar-benar sama dengan dia tidak tau diri." setelah menguc
a terdiam melihat ibunya menangis seaka
semangat, ada rasa penyesalan dalam hati
opan dan dibalas Ari dengan sopan
ya, dia tidak mau masalahnya diketahui ole
*
dia juga memeriksa semua isi ponsel suaminya. Memang tidak sopan tapi dia in
ya nomor saja kata-kata nya pun tidak ada yang romantis hanya dibalas perkat
dikirimkan pun seperti foto diambil secara sepihak tapi tetap s
pertama kepada wanita itu
kenapa kamu mengganggu suam
sung oleh wanita
nggu suamimu, dia sendiri yang
ang tergoda jika wanita itu ti
i wanita itu harus cantik dan pintar merias j
padahal dari awal wanita i
mu wanita baik-baik tidak mungkin kamu melakukan hal yang tid
tidak terima dikatakan tidak tau diri dan ti
mu. Dan jangan hanya berani berbicara diponsel, ayo
ita sepertimu yang hanya ak
sel pun
wanita itu, sudah cukup dirinya menyia-ny
sangat marah, dia berjanji akan membal
hidupmu. Lihat saja aku akan buat kamu terus menangi