5.0
Komentar
34.1K
Penayangan
19
Bab

Warning konten dewasa 21+. Harap bijak dalam memilih bacaan. Eva Avalon petugas elit kepolisian dipilih sebagai ketua tim pemberantasan kejahatan dan ekploitasi seksual. Seiring semakin canggihnya teknologi, modus kejahatan pun semakin beragam. Simak sepak terjang Eva dalam mengungkap setiap kasusnya.

Bab 1 Timsus Perjaka

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak perangkat dan sistem digital membuat orang semakin mudah melakukan tindakan kejahatan seksual dengan berbagai macam modusnya.

Ditambah dengan penggunaan sosial media yang semakin massif, pencurian dan penyalahgunaan data pribadi juga menjadi semakin mudah dilakukan.

Terlebih lagi karena literasi masyarakat yang masih kurang tentang daya berdigital membuat banyak dari mereka yang rentan menjadi target tindak kejahatan.

Namun sulitnya mendapatkan barang bukti menjadi kendala utama untuk bisa mengejar dan menjerat pelaku ke meja hijau.

Masyarakat pun mendesak kepolisian untuk bertindak meningkatkan pengawasan dan melakukan tindakan pengamanan agar kaum wanita khususnya dapat merasa tenang dalam melakukan aktifitasnya baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Menanggapi hal itu kepolisian pusat membentuk sebuah tim khusus untuk menangani segala tindak kasus kejahatan seksual, pemerkosaan, prostitusi dan sejenisnya. Beranggotakan 4 orang detektif pilihan, mereka menjadi wajah baru kepolisian dalam memerangi setiap bentuk kejahatan seksual.

Nama divisi khusus tersebut adalah Timsus Perjaka (Tim Khusus Pemburu kejahatan dan kekerasan Seksual).

***

Dua Tahun sejak dibentuknya Timsus Perjaka, banyak inovasi dan sistem yang mereka buat untuk mencegah dan mengawasi segala pergerakan di area umum.

Ditambahnya perangkat cctv, dibukanya jalur pengaduan dan perlindungan bagi korban yang seluas-luasnya untuk dapat menjerat pelaku.

Memasuki semester ke dua sejak tahun pertama, hasil kerja mereka mulai terlihat dengan berkurangnya aksi kejahatan sosial di tempat umum.

Namun kejahatan seksual rupanya tidak hanya terjadi melalui kontak fisik. Bahkan seseorang bisa melakukan kejahatan seksual dari tempat yang tidak diketahui.

Di sebuah hotel di tengah kota, Timsus Perjaka sedang melakukan tugasnya...

Seorang agen sedang mengamati sebuah kamar hotel menggunakan teleskop genggam dari atap sebuah bangunan.

"Cek, Levi disini mereka sudah memasuki puncak acaranya, hihi".

Dari dalam kamar seorang wanita tengah bergerak erotis tanpa busana di atas tubuh seorang pria tambun. Wanita itu meliuk dengan kedua payudara yang berguncang hebat sembari memainkan rambutnya.

"Ohhh yeess bitch thats fvcking good" ucap pria itu sembari memainkan kedua payudara gadis tersebut.

Wanita seksi dengan kulit putih yang mulus itu menggerakkan pinggangnya maju dan mundur memanjakan batang kenikmatan yang telah terbenam sepenuhnya di dalam miss Vnya.

Wanita itu pun mengambil botol minuman anggur di atas meja dan meminumnya, lalu menumpahkan minuman itu di atas dadanya membuat pria itu pun bergegas bangkit untuk menjilati tumpahan minuman tersebut.

Di lorong hotel dekat kamar pria tambun itu, seorang agen sedang menyamar sebagai cleaning service, sambil memegang vacum cleaner dia membawa tong sampah dorong di sebelahnya.

"Cek, Jordi disini, kami sudah memasuki lorong dan bersiap di lokasi".

Dan satu agen lainnya bersembunyi di dalam tong sampah dorong tersebut.

"Kiros disini, Aku tidak percaya apa sedang yang kulakukan sekarang".

"Bersabarlah saat ini dia sedang melepas roknya hihi setelah ini giliran kalian". ucap agen Levi dari seberang bangunan.

Wanita di kamar itu bergerak semakin erotis dengan membenamkan kedua payudaranya di wajah pria tambun tersebut. Pria itu tampak begitu menikmati melumat daging lembut yang menggantung di wajahnya.

Dia pun beranjak dan kini berada di atas tubuh wanita itu lalu menghimpitnya sekuat tenaga. Ranjang yang empuk membuat tubuh wanita itu pun memantul dengan kuat oleh tekanan pria tambun tersebut.

"Cek hei Levi, bagaimana keadaan di dalam? Sahut agen Jordi.

Lalu dari ujung lorong hotel tempat agen Jordi berada seorang wanita keluar dari elevator dengan langkah gontai, tampaknya wanita itu sedang mabuk.

Wanita berambut pirang dengan pakaian terusan panjang itu berjalan semakin mendekat dengan agen Jordi.

"Hei hei apa dia sedang mabuk" gumam Jordi dalam hati.

"Apa anda baik baik saja nona?

"Ah aku baik-baik saja terima kasih" jawab wanita itu sambil tertawa kecil.

"Uhhmm tapi sepertinya aku ingin muntah.

Dia pun mendekat ke arah tong sampah yang dibawa agen Jordi dan perlahan membukanya..

"Sial disini panas sekali" Gumam agen Kiros Sambil melirik ke atas karena ada cahaya masuk dari celah pintu tong sampah tersebut.

Disaat bersamaan mereka pun saling bertatapan

"Hei hei AARRGGHH.....teriak agen Jordi dan Kiros bersamaan

Agen Kiros yang menyadari wanita itu akan membuang sesuatu dari mulutnya spontan berdiri dari tong sampah dan menabrak wanita itu, lalu terjatuh ke lantai bersamaan dengan tong sampah tempat ia bersembunyi.

Tanpa sengaja dia menjatuhkan dompet yang memperlihatkan lencana polisi dari balik kemejanya.

"Hei apa yang terjadi, kalian berisik sekali" sahut agen Levi

"Ugghh ada sedikit masalah, bagaimana keadaan di dalam?" Tanya agen Jordi.

Di dalam kamar pria tambun itu mulai menekan tubuh ramping itu dari belakang. Disertai dengan tamparan lembut ke arah pantat gadis tersebut. permainan semakin memanas ketika dia menarik kedua lengan gadis itu dan kembali menekannya dengan kuat.

Wanita itu pun hanya merintih menahan tekanan pria tambun tersebut dengan tubuh yang dipenuhi keringat. Pria itu juga menarik rambut wanita itu dengan tangannya yang lain hingga membuatnya mengangkat dagunya.

Di lorong hotel "Aduhhh kepalaku sakit" Ucap wanita yang setengah mabuk itu setelah berbenturan dengan agen Kiros.

"Aduhh sial kenapa kau muntah disini Menjijikan sekali" Sahut agen Kiros sembari membersihkan pakaiannya..

"Apa kau baik-baik saja nona? Sahut agen Jordi sembari Membantu wanita itu bangkit dari posisinya.

"Aauhh pusing sekali, apa yang sedang kalian lakukan, kenapa kau bersembunyi di dalam tempat sampah ?" Ucap wanita itu

"Hei Levi bagaimana kondisi di dalam? Kenapa kau diam saja, hei...!!" Ucap agen Jordi sambil menjaga volume suaranya.

Di dalam kamar, Wanita itu mulai menjalankan tugasnya sebagai umpan. Dia merebahkan tubuh pria yang tampak kelelahan itu dan mendaratkan payudaranya di wajah pria itu. Perlahan dia mengambil sebuah borgol yang telah disiapkannya di laci meja sebelah ranjang dan memasangkannya pada pria tersebut.

Pria itu dengan beringas mencium dan menjilati dua bongkahan daging yang lembut itu tanpa menghiraukan borgol di tangannya.

Di luar agen Levi hanya terdiam dengan mulut yang terbuka dengan bahagia, rupanya agen Levi juga menikmati pertunjukan itu sehingga dia tidak merespon panggilan dari rekan2nya.

"Ohh hebat dia benar-benar seksi" Gumam agen Levi sambil menggerakkan tangannya maju mundur di area pribadinya di atas bangunan yang gelap itu.

Wanita yang mabuk itu kemudian melihat lencana polisi yang terjatuh di lantai. Kemudian dengan kondisi setengah sadar secara spontan dia berkata dengan nada yang sedikit histeris

"Ya ampun apakah kau polisi, maafkan saya pak polisi, saya tidak sedang mabuk, saya hanya tidak enak badan setelah acara di bawah.. mohon maafkan saya" ucap wanita itu dengan nada panik.

Melihat wanita itu panik agen Jordi dengan spontan menutup mulut wanita itu

"Hei hei tenanglah !!! ssstt sssttt kami bukan polisi, kami tidak akan membawamu" Ucap agen Jordi.

Dari dalam kamar wanita itu kemudian berusaha memasang pasangan borgol yang lain kedua tangannya. Namun ketika dia sedang mengarahkan borgol, pria itu tanpa sengaja mendengar kegaduhan di luar.

"Hah? Apa? polisi? Kau!? Sial rupanya ini semua jebakan".

Secara spontan dia mendorong wanita itu hingga terpental ke lantai

"Sial, seharusnya aku menyadarinya. apa kau pikir rencana kalian akan berhasil huh?"

Pria itu bergegas mengambil handphone dari saku jasnya. Setelah menekan beberapa kali di layar hp dia bergegas memakai celananya dan berlari keluar kamar.

"Hei sepertinya dia mendengar kebisingan kalian, dia baru saja berlari keluar kamar...!!!" Teriak agen Levi.

Di luar kamar agen Jordi dan agen Kiros melihat target keluar dan berlari ke ujung lorong ke arah pintu darurat.

"Uggh sial kita ketahuan "

"Ayo cepat kejar dia"

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Yann Yuarta

Selebihnya

Buku serupa

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku