icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bodyguard Mafia Seksi

Bab 9 Dibawa Ke Kamar

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

birnya. Kenapa yang lain biasa saja? Apakah karena sudah terbiasa? Berarti dia harus membiasa

rol dengan omnya. Avyana duduk di paha kakaknya itu tanpa malu. "Kakak

s yang berat membuat Avyana semakin memonyongkan bibirnya. "Dia menamparmu

u." Avyana mengedipkan sebelah matanya ke arah Drystan yang melongo tidak percaya dengan perkat

ngsung menunduk, menekuri sepatu

gan seperti itu, Kak. Aku tidak pernah salah memilih. Tung

ngnya, membayangkan Dryst

a hijau Drystan. "Jangan menunduk." Dia menepuk punggung Drystan lumayan kencang. "Punggung harus tegap dan pandangan mata lurus ke depan. Sedikit busungkan dada dan tangan terkepal di samping badan. La

ki kekuatan di kaki, dapat berlari mengelilingi lapangan sebanya

ungkin dia bisa berlari dengan cepat seraya membawa bom ke markas

. Membawa bom? Maksudnya dia dijadikan umpan?

dia melakukan itu." Avyana memeluk Drystan dari bel

aknya biarkan dia melakukan pelatihan itu." Roman menepuk pundak Drystan cukup kencang sebelum me

rus dia jaga agar tidak diambil. Lalu matanya bertemu dengan Adrastus yang me

rastus, singkat, padat, dan menyaki

yana berkata pada kelima bodyguard-nya yang berdiri di belakangnya. Setelah itu d

ab Drystan deng

bulu di sekujur tubuhnya berdiri, merinding dan seperti ada

lihat. Dia menyeruput minuman. Penasaran, kapan kiranya Avyana merasa bosan terhadap Drystan? Dia pun heran

ing berpandangan, lalu menatap pint

hari nanti dia akan merepot

rlari, aku pikir tidak terlalu b

kungan yang baik," ucap Newt yang waktu itu dis

emang berbeda." Mata

n kita berada di sini," ucap Rona

, mungkin Drystan bekerja di per

a, serempak semuanya ke kamar. Dia melirik kamar Drystan

*

Drystan!" Avyana memelotot tajam. "Masuk." Avyana mendorong tubuh Drystan dengan kesal hingga la

nekin, hanya matanya yang bergerak gelisah. K

Avyana ke kamar mandi setelah

di sini, dia merasa sebentar lagi dia akan kehilangan kewarasannya. Memiliki bos wanita yan

ucat Drystan. Entah kenapa dia menikmatinya. Dia membuka jas hitam yang bodyguard-nya itu kenakan. Drystan tida

rti akan meloncat keluar saking kagetnya. Bagaimana tidak? Avyana memeluknya dan meletak

Drystan. Semakin kencang debarannya dan tubuh yang menegang kaku. Avyana tidak dapat menah

ya mengenakan kaos putih dan celana jins pendek. Drystan menengadahkan kepala. Tuhan. Ini merupakan cobaan terberat dalam hidup

i telunjuk Avyana bermain-main di d

tan memelotot. Ke

ena, padahal bukan aku yang memberi tahu kakak. Bahkan kemarin aku kaget, mendenga

ar Avyana tidak memberi tahu Morland ata

berbeda warna itu saling bersitatap. "Kenapa baru sekarang kita bertemu?" Dia mengelus pi

rcaya diri, tetapi dari kemarin Avyana selalu me

berbeda." Senyuman menghiasi bibir me

mengerjapkan matanya. Kenap

mpuk karena ada rompi antipeluru yang berlapis-

da yang

ku hanya ingin leb

ood, cerita seperti apa yang dapat mengembalikan moo

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Siapa Mereka 2 Bab 2 Tawaran Pekerjaan3 Bab 3 Avyana Keras Kepala 4 Bab 4 Resmi Menjadi Bodyguard 5 Bab 5 Pelatihan6 Bab 6 Kelakuan Bos7 Bab 7 Suasana Berubah8 Bab 8 Terasa Menegangkan9 Bab 9 Dibawa Ke Kamar10 Bab 10 Bos Sedang Bad Mood11 Bab 11 Menggigil12 Bab 12 Janji Avyana13 Bab 13 Pasti Berhasil14 Bab 14 Mendalami Peran15 Bab 15 Pipi Merona16 Bab 16 Ketahuan17 Bab 17 Drystan Banyak Akal18 Bab 18 Bagaimana Jika Tidak Terpaksa 19 Bab 19 Tebak-Tebakan20 Bab 20 Berhasil Membuktikan 21 Bab 21 Perasaan Bersalah22 Bab 22 Salah Siapa 23 Bab 23 Bukan Mimpi24 Bab 24 Good Job, Drystan25 Bab 25 Secara Impulsif26 Bab 26 Selamat Ulang Tahun, Bos27 Bab 27 Bingung dan Gugup28 Bab 28 Menabur Rasa Curiga29 Bab 29 Batasan yang Telah Digariskan30 Bab 30 Wahai Tuan Pendongeng31 Bab 31 Kira-Kira Apa Saja Rencana Avyana 32 Bab 32 Mulai Membuka Diri33 Bab 33 Bos Belajar Membuat Kue34 Bab 34 Perlakuan yang Tidak Terduga35 Bab 35 Napas Buatan36 Bab 36 Alasan Avyana37 Bab 37 Saling Menyadarkan38 Bab 38 Kehangatan di Malam Hari39 Bab 39 Penyusup yang Mengganggu Keromantisan40 Bab 40 Menjadi Tawanan41 Bab 41 Misi Penyelamatan42 Bab 42 Suara Bising43 Bab 43 Surat yang Membisikkan Rindu44 Bab 44 Percayalah Padaku45 Bab 45 Hati yang Mengeras46 Bab 46 Waktu Berlalu Begitu Cepat47 Bab 47 Diganggu Ketika Sedang Bersama48 Bab 48 Ruang Bawah Tanah49 Bab 49 Sudut Pandang yang Berbeda50 Bab 50 Dikejar Musuh51 Bab 51 Tanpa Belas Kasih52 Bab 52 Akting yang Bagus53 Bab 53 Pagi yang Berbeda54 Bab 54 Mendapatkan Ancaman55 Bab 55 Keputusan Sepihak56 Bab 56 Hari yang Menyebalkan57 Bab 57 Menyesal58 Bab 58 Amarah yang Terpendam59 Bab 59 Memilih Kamu60 Bab 60 Menjadi Milikku61 Bab 61 Keputusan62 Bab 62 Bersama Tanpa Perlu Takut Diganggu63 Bab 63 Mendapatkan Restu