icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bodyguard Mafia Seksi

Bab 3 Avyana Keras Kepala

Jumlah Kata:1585    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

gedipkan sebelah matanya. "Kamu akan menanda tangani kontrak kerja, ketika sampai di rumah kami." Dia berdiri, mele

nekuri lantai. "Bangunlah, kita akan ber

a ayahnya yang berlinang air mata. "Ayah, tolong jaga Ibu. Jangan mengkhawatirkan aku." Dia tersenyum sangat lebar, ber

pat dia lontarkan. Mulutnya terasa terkunci. Hanya

mata Drystan meluncur, padahal sekuat tenaga dia menahan bendungan di matanya. "Ibu, jangan lupa makan dan minum obat. Jangan lupa kontrol dan melakukan cuci darah. Jangan makan makanan sembarangan." Dia berkata dengan nada suara yang bergetar hebat, beruntung

ut anaknya. "Jaga diri kamu baik-baik. Jangan lupa makan dan

ak sangat menyayangi orang tuanya dan orang tuanya rela melakukan apa pun demi si anak. Yah, se

vyana. Takut-takut menatap mata cokelat Avyana. "Bisa

tampan Drystan yang disempurnakan dengan ma

an celana yang ada di lemari ke dalam tas ransel. Dia tidak akan lagi

s menatap Orson sangat tajam seolah sedang menembak kepala pria tua itu. "Kau harus tetap mengembalikan uang itu, saya beri waktu 3 bulan. Saya akan menambahkan jumlah obat-onatan yang kau edarkan dan harus terjual habis. Jika kau tidak m

tangannya, memohon. "Tolong tepati ja

r saya kembali percaya padamu." Dia melirik Isabel, ngeri melihat banyak plester di tang

stan tidak melebihi batas waktu yang telah ditentuka

eh salah satu anak buah Aramis untuk berjalan di belakang Avyana, dia tidak melepas pandangannya dari orang tuanya hingga dia keluar dari unit apartemen. Dia memilih menekuri la

mata yang berkaca-kaca. Ternyata di mobil terdapat dua pria berpakaian serba hitam duduk di kursi depan. Wajah mereka tanpa ekspresi, seperti robot. Drystan bergidik ngeri, apakah wajah

ungi lima mobil mewah warna hitam ini? Dan biasanya jam segini anak-anak bermain bola. Ke mana mereka? Kenapa

gang itu dengan lembut dan sensual. Drystan menoleh ragu. Avyana men

uk bergentayangan di otaknya. Apakah dia akan

ik. "Hanya agar kamu tidak me

mikian rupa. "Jangan khawatir. Aku tidak akan kabur. Demi orang tuaku." Di

tan sangat menyayangi orang t

keningnya. "Kenapa k

ana merogoh saku kemeja Drystan tanpa persetuju

antung Drystan berdebar sang

ystan yang memerah padam. "Di mana? At

tidak dapat melihat pelototannya. "Jangan." Dia merogoh kantong celanany

rsi kemudi, yang langsung mengerti apa yang harus dia lakukan pada ponsel jadul itu. "Tenanglah, Drysta

*

i mana dia sekarang. Ini bukan waktunya untuk dia mengagumi apa pun. Karena selama berada di sini, satu saja kesalahan yang dia perbuat, nyawanya dan orang tuanya dalam bahaya. Drystan meneguk salivanya yang entah ke berapa kalinya itu. Dia d

perlihatkan tubuh kekarnya yang terdapat tato gambar naga melintang di s

hanya ada Adrastus, tetapi juga dua wanita berpakaian seksi yang sedang menemani anak sulungnya itu. Para anak buahnya dan body

nding bukan main. Avyana mengangkat wajah Drystan agar menatap kakaknya. "Perkenalkan,

ystan Cordner." Dia menunduk lagi, karena hawa yang menguar dari tu

eneliti penampilan laki-laki yang tubuhnya gemetar i

lantai. Apakah dia

elihatnya." Avyana menjerit-jerit kegira

hat bentuk tubuhmu." Adrastus curiga,

asaran. Aramis menikmati minumannya, sedangkan dua

ah ke ruangannya, Avyana mengikuti mereka

a Drystan. "Letakkan tas ranselmu di lantai dan buka kancin

k membuka kancing kemejanya. Dia melirik Avyana yang berdiri

ep

rsatu kancing kemejanya, terlihatlah

duga. Dia pusing dengan adiknya yang

uh Drystan. Dia menepuk kedua pipinya. Astaga. Kenapa pikiran

inan dan juga malu. Apakah dia sudah

atanya. "Apa yang kamu suka dari dia

terlalu tampan ini. Sebelum dia direkrut oleh agensi model atau artis, lebih baik aku duluan yang me

dari hidung mancung Adrastus

beberapa kali mengatakan bahwa wajahnya tampan? Tetapi kenapa dia m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Siapa Mereka 2 Bab 2 Tawaran Pekerjaan3 Bab 3 Avyana Keras Kepala 4 Bab 4 Resmi Menjadi Bodyguard 5 Bab 5 Pelatihan6 Bab 6 Kelakuan Bos7 Bab 7 Suasana Berubah8 Bab 8 Terasa Menegangkan9 Bab 9 Dibawa Ke Kamar10 Bab 10 Bos Sedang Bad Mood11 Bab 11 Menggigil12 Bab 12 Janji Avyana13 Bab 13 Pasti Berhasil14 Bab 14 Mendalami Peran15 Bab 15 Pipi Merona16 Bab 16 Ketahuan17 Bab 17 Drystan Banyak Akal18 Bab 18 Bagaimana Jika Tidak Terpaksa 19 Bab 19 Tebak-Tebakan20 Bab 20 Berhasil Membuktikan 21 Bab 21 Perasaan Bersalah22 Bab 22 Salah Siapa 23 Bab 23 Bukan Mimpi24 Bab 24 Good Job, Drystan25 Bab 25 Secara Impulsif26 Bab 26 Selamat Ulang Tahun, Bos27 Bab 27 Bingung dan Gugup28 Bab 28 Menabur Rasa Curiga29 Bab 29 Batasan yang Telah Digariskan30 Bab 30 Wahai Tuan Pendongeng31 Bab 31 Kira-Kira Apa Saja Rencana Avyana 32 Bab 32 Mulai Membuka Diri33 Bab 33 Bos Belajar Membuat Kue34 Bab 34 Perlakuan yang Tidak Terduga35 Bab 35 Napas Buatan36 Bab 36 Alasan Avyana37 Bab 37 Saling Menyadarkan38 Bab 38 Kehangatan di Malam Hari39 Bab 39 Penyusup yang Mengganggu Keromantisan40 Bab 40 Menjadi Tawanan41 Bab 41 Misi Penyelamatan42 Bab 42 Suara Bising43 Bab 43 Surat yang Membisikkan Rindu44 Bab 44 Percayalah Padaku45 Bab 45 Hati yang Mengeras46 Bab 46 Waktu Berlalu Begitu Cepat47 Bab 47 Diganggu Ketika Sedang Bersama48 Bab 48 Ruang Bawah Tanah49 Bab 49 Sudut Pandang yang Berbeda50 Bab 50 Dikejar Musuh51 Bab 51 Tanpa Belas Kasih52 Bab 52 Akting yang Bagus53 Bab 53 Pagi yang Berbeda54 Bab 54 Mendapatkan Ancaman55 Bab 55 Keputusan Sepihak56 Bab 56 Hari yang Menyebalkan57 Bab 57 Menyesal58 Bab 58 Amarah yang Terpendam59 Bab 59 Memilih Kamu60 Bab 60 Menjadi Milikku61 Bab 61 Keputusan62 Bab 62 Bersama Tanpa Perlu Takut Diganggu63 Bab 63 Mendapatkan Restu