icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bodyguard Mafia Seksi

Bab 4 Resmi Menjadi Bodyguard

Jumlah Kata:1673    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

irinya. Lagi pula, dia sama sekali tidak melamar pekerjaan di sini sebagai bodyguard, Avyana yang menawarinya dan demi nyawa orang tu

i hingga laki-laki itu melirik sekilas ke arahny

ia meneguk salivanya, mengumpulkan sisa-sisa keberanian

ki-laki itu memelotot melihat Avyana mengancingi kemejanya. "Aku bisa sendiri." Drystan mundur satu langkah, lalu buru-buru dia melakukannya hingga semua kancing terp

ia mengelus dagunya yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Tampaknya Drystan tidak terlalu buruk. Dia berjalan mengitari Drystan, sekali lagi mengamati postur tubuh laki-laki yang suka menekuri lantai i

i lucu, Kak." Avyana mengelus perut Drystan, laki-laki itu kembali mundur satu langkah. Menjaga jarak dar

Dia tidak nyaman dengan tindakan

Drystan yang seperti itu, membuatnya semak

ampai ada air mata yang menggenang di sudut mata. "Kamu suka

perutnya agak buncit? Dan memangnya dia terlihat seperti laki-laki yan

u tangannya di pundak Drystan. Sontak saja tubu

a bertanggung jawab untuk melindungi kamu. Kalau dia lemah seperti

gi alasan yang membuatnya menawarkan pekerjaan pada Dryst

tapi lemah? Kalau begitu, pekerjakan saja dia sebagai tukang keb

alah satu caranya hanyalah dia harus menjadi bodygua

jadi beban bagi bod

eka tidak akan ada

u, tetapi dia membicarakanmu di belaka

ka adalah la

ik yang sedang berdebat karena diriny

di laki-laki kuat." Avyan

a sekali, bahkan perutnya buncit." Adrastus me

tanya terbelalak, kaget sendiri mendengar perkata

mudian mereka tertawa terbahak-bahak. Tampaknya Dry

takut dibunuh itu terdorong beberapa langkah ke depan. Kening Adrastus mengerut, melihat Drystan yang ham

ianugerahi iris mata warna hijau. Dia adalah spesies langka." Avyana melemparkan se

tampan. Masih kurang?" Adrastus kesal mend

Auranya seperti m

tus berked

berbadan gemuk, berkaki pendek, berbulu lebat warna putih, dan daun telinga yang melengku

akan dengan kucing dan bentuk tubuhnya disamakan

, karena tidak ada yang bisa menentang keputusan Avyana yang keras kepala, terutama kegilaannya terhadap laki-laki

ak Avyana itu lebih menyeramkan daripada Aramis. Jika Adra

ni, tidak ada jalan keluar dan kau tidak bisa mengundurkan diri. Kau akan selamanya berada di sini, mengabdi pada kami. Kehidu

ngangguk pelan. "Saya mengerti." Semua

yang berisi kontrak kerja

ali peraturan dan larangan yang harus dia patuhi dan taati. Dia memelotot ketika melihat durasi kontrak kerjanya, yaitu s

e arah Drystan yang bergidik nyeri. "Gores sedikit uju

rik dan mengembuskan napasnya secara perlahan, sebelum menggoreskan pisau tajam itu ke telunjuknya. Lalu Avyana mengarahkan jarinya ke kolom berisi tanda tangan itu. Dia mengen

i." Adrastus tidak menyangka dengan keberanian Drysta

ipi Drystan. Dia terkekeh melihat Drystan yang me

embentuk otot-ototmu. Kau juga harus bisa menguasai berbagai senjata tajam dan senjata api, dan minimal menguasai satu bidang ilmu beladiri, terutama judo." Adrastus berkat

nya, dia mengangguk pe

*

baik, walaupun dia sangsi akan hal itu. Dia berdoa dan berharap, semoga Drystan selalu dalam keadaan baik dan dapat bertahan bersama mereka yang menganggap remeh nyawa seseorang. "Tuhan, lindungilah anakku dan berikanlah dia kesehatan. Semoga aku bisa b

iambil oleh mereka adalah salahnya. Andai dia menyetorkan hasil penjualan dan tidak coba bermain-main dengan para mafia itu, hal ini tidak akan terjadi. Padahal dia ha

*

n kamar yang akan Drystan tempat

sar, lemari pakaian, dan kamar mandi. Kamarnya ini berada di lantai bawah di paling pojok. Terlalu mewah, seperti hotel yang pernah dia h

terperangah itu. "Aku tidak mengistimewakanmu, seperti inilah kamar semua bodygu

mbuka lemari, melongo melihat jejeran kemeja puti

edakan bodyguard-ku, kak Adras, dan ayahku." Avyana menunjukkan lencana beruku

i rak bawah yang kosong. Dulu dia bermimpi bekerja menge

erbicara tepat di depan wajah Drystan, lalu dia menempelkan bibir tebal dan mungilnya itu di bibir kering Drystan. "Kamu sudah ak

erjap-ngerjapkan matanya. Avyana sungguh berbahaya. Tadi pipinya,

mencuri ciuma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Siapa Mereka 2 Bab 2 Tawaran Pekerjaan3 Bab 3 Avyana Keras Kepala 4 Bab 4 Resmi Menjadi Bodyguard 5 Bab 5 Pelatihan6 Bab 6 Kelakuan Bos7 Bab 7 Suasana Berubah8 Bab 8 Terasa Menegangkan9 Bab 9 Dibawa Ke Kamar10 Bab 10 Bos Sedang Bad Mood11 Bab 11 Menggigil12 Bab 12 Janji Avyana13 Bab 13 Pasti Berhasil14 Bab 14 Mendalami Peran15 Bab 15 Pipi Merona16 Bab 16 Ketahuan17 Bab 17 Drystan Banyak Akal18 Bab 18 Bagaimana Jika Tidak Terpaksa 19 Bab 19 Tebak-Tebakan20 Bab 20 Berhasil Membuktikan 21 Bab 21 Perasaan Bersalah22 Bab 22 Salah Siapa 23 Bab 23 Bukan Mimpi24 Bab 24 Good Job, Drystan25 Bab 25 Secara Impulsif26 Bab 26 Selamat Ulang Tahun, Bos27 Bab 27 Bingung dan Gugup28 Bab 28 Menabur Rasa Curiga29 Bab 29 Batasan yang Telah Digariskan30 Bab 30 Wahai Tuan Pendongeng31 Bab 31 Kira-Kira Apa Saja Rencana Avyana 32 Bab 32 Mulai Membuka Diri33 Bab 33 Bos Belajar Membuat Kue34 Bab 34 Perlakuan yang Tidak Terduga35 Bab 35 Napas Buatan36 Bab 36 Alasan Avyana37 Bab 37 Saling Menyadarkan38 Bab 38 Kehangatan di Malam Hari39 Bab 39 Penyusup yang Mengganggu Keromantisan40 Bab 40 Menjadi Tawanan41 Bab 41 Misi Penyelamatan42 Bab 42 Suara Bising43 Bab 43 Surat yang Membisikkan Rindu44 Bab 44 Percayalah Padaku45 Bab 45 Hati yang Mengeras46 Bab 46 Waktu Berlalu Begitu Cepat47 Bab 47 Diganggu Ketika Sedang Bersama48 Bab 48 Ruang Bawah Tanah49 Bab 49 Sudut Pandang yang Berbeda50 Bab 50 Dikejar Musuh51 Bab 51 Tanpa Belas Kasih52 Bab 52 Akting yang Bagus53 Bab 53 Pagi yang Berbeda54 Bab 54 Mendapatkan Ancaman55 Bab 55 Keputusan Sepihak56 Bab 56 Hari yang Menyebalkan57 Bab 57 Menyesal58 Bab 58 Amarah yang Terpendam59 Bab 59 Memilih Kamu60 Bab 60 Menjadi Milikku61 Bab 61 Keputusan62 Bab 62 Bersama Tanpa Perlu Takut Diganggu63 Bab 63 Mendapatkan Restu