icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istriku Bukan Selingkuhanku

Bab 5 Kehamilan Ajeng Semester Pertama

Jumlah Kata:1888    |    Dirilis Pada: 13/11/2022

ng P

idak berteriak minta diisi mungkin saja, aku masih bermalas-malasan di tempat t

tidak menghubungi ku yaa

hubungiku, karena aku tertidur, bisa jadi aku tidak mendengar panggila

beberapa kali, tidak satu pun panggilanku di jawab

jawab panggilanku, hmmmm lagi diman

, makanan atau camilan apa yang masih tersisa. Karena aku sudah

rgi." aku berbicara sendiri sambil mengambil

kan. Kemudian aku berjalan ke ruang keluarga. Aku berpikir, kalau aku menghabi

satu jam lamanya aku menunggu kedatangam Bram. Setelah aku dengar suara klaks

pintu pagar. Dan kulihat, Bram keluar dari mobil menuju

, aku langsung be

gak jawab panggilan ku? Memangnya la

nghampiri ku dan meminta maaf, karena ketika ia

waktu istirahat bunda dan pasien lain yang ada disana, aku harap

n aku hanya makan sepotong roti. Mendengar hal itu, Bram lalu memintaku u

Kita akan makan malam sa

kin. Setelah selesai mandi, aku langsung menuju ke ruang keluarga.A

mobil Bram berhenti di dekat Rumah Makan sate kambing. Dan

tu, aku dan Bram masuk ke dalam, mencari tempat duduk, l

an yang kami pesan, a

k sate disini?"

polnya, menandakan sangat enak sate disini.

akan Bram, membuat aku b

pernah mak

aku beberapa kali makan disini

ta pada Bram, kalau tadi aku tidur melampaui bata

. Lalu kami pun mulai menyantap makanan yang telah disajika

an rakus, membuat Bram

ungan kamu suka juga yaaa

oga calon bayiku akan baik-baik s

nkan sate dan.gulai satu porsi untuk dibawa pulang. Karen

esan, Bram beranjak ke kasir untuk membayar d

gir trotoal untuk sam

utar lagu kesenanganku, dan turut bernyan

ngendarai mobilnya, melirik ke ara

k agak keras?" aku bertanya padanya karena

s tidak terganggu, malah membuat aku

minta Bram untuk singgah ke tomo itu. Lalu, Bram

rapa camilan, aku lihat di dalam kulkas sama sekali tid

minta Bram untuk mengambil Troly, untuk mempermud

-rak bahan makanan, setelah merasa cukup dengan beberapa bahan yang aku be

arnya. Kami keluar dari swalayan menuju mobil y

bagasi saja," ucapku pada Br

gasi, lalu masuk kedalam mobil dan berlalu dari

dapur. Sedangkan aku berjalan mengikutinya dari belakangnya.

ramat sangat pada lambungku, sehingga aku berlari ke kamar man

as muntahanku, tanpa aku sadari

hkan, sekarang kamu ke tempat

sih membersihkan kamar mandi. Lima menit kemudian, Bram

asih ingin munt

legaan mas

kan pada bagian perut dan punggungku. Setelah itu ia mengam

bat mualnya,"

tidur dengan memeluk tubuhku. Bram dengan kasih sayang mengecup keningku da

ang belum terlihat buncit sambil ber

aa... jangan buat mama mual lagi,

ga bunda di Rumah Sakit. Lalu ia meminta izin aku, untuk menghubun

a ponselnya ketika ia menghubungi Dina,

bunda malam ini, bisa kamu gantikan aku disana? Karena kondisi Aj

yang menjaga bunda, juga itu sudah m

," ucap Bram pada akh

ram tidak pernah menyentuhnya. Walaupun mereka suami istri. Karena di dengar d

asa mual. Dan aku merasa baik-baik saja. Lalu, aku kembali m

memperbolehkan aku merapikan barang belanjaan itu,

usu dan meminumnya. Setelah itu, tiba-tiba saja B

as," bisikku ketika melepa

but ia mencium seluruh bagian tubuhku. Aku pun melakukan hal yan

h batang kelelakiannya. Melihat aku telah meraih alat tempurnya Bra

ayudaraku. Setelah hasratku semakin menggebu, aku yang berada diatasnya,

..mas," pint

erasakan kenikmatan yang luar biasa ketika Bram memasukkan lidahn

h...ennnaaknya," desahku terus menerus sa

an bokongku dengan keras hingga napasku tersengal-sengal. Sampai akh

mas, aku sudah kelua

tif. Aku yang masih merasakan rasa nikmat yang tadi ku raih, menjerit karena rasa ni

....Aaarhhmmm

,..Aarhhh...," pinta Bram sambil terus

ersama. Lalu kami berpelukan dengan cair

bil tersenyum puas kearah Bram dengan memperlih

sangat terkejut, dengan sedikit cairan merah ketika aku buang air kecil. Melihat hal itu

r pada saat aku buang air kecil,

enghubungi Dokter. Dan menurut Dokter, untuk mengetahu

n. Setelah tiga puluh menit kami sampai di tempat prakte

giliran kami, perawat meminta kami masuk ke r

kan m

eluhan yang aku rasakan. Akhirnya Dokter dibantu oleh asisten perawat yang ada di ruangan itu, me

iksaan dengan Ultrasonografi, aku kembali duduk disamp

. Menulis resep dan

ami istri jangan dilakukan, sampai kondisi kandungan membaik,

ak beristrahat, dalam istilah kedoktera

awab Bram dan di

ikan Dokter pada Kami. Setelah itu, kami keluar ruangan

kan. Setelah membayar, kami meninggalkan Apotik, menuju ke mobil da

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kereta Terakhir2 Bab 2 Penyakit Ibundaku3 Bab 3 Rahasia Yang Belum Terungkap4 Bab 4 Lorong Rumah Sakit5 Bab 5 Kehamilan Ajeng Semester Pertama6 Bab 6 Duka Ajeng7 Bab 7 Ke Kampung Halaman8 Bab 8 Keputusan Ajeng9 Bab 9 Benih Cinta Kedua10 Bab 10 Hasrat Terpendam11 Bab 11 Bagian Favorit Bram12 Bab 12 Kerinduan Ajeng13 Bab 13 Terlukanya Hati Istri14 Bab 14 Ke Puncak Asmara15 Bab 15 Hati Yang Kuat16 Bab 16 Angkara Murka17 Bab 17 Satu Hati Dua Cinta18 Bab 18 Dilema Cinta19 Bab 19 Kenikmatan Yang Mencairkan Kemarahan20 Bab 20 Kenikmatan Yang Berbeda21 Bab 21 Rahasia Hidup Dina22 Bab 22 Kembalinya Sang Ayah23 Bab 23 Pertemuan Dua Cinta24 Bab 24 Buah Hati Pembawa Restu25 Bab 25 Cemburu Istri Kedua26 Bab 26 Ketidakwarasan Dina27 Bab 27 Dilema Amarah Bram28 Bab 28 Kesempatan Kedua29 Bab 29 Hasrat Tujuh Hari30 Bab 30 Cinta Oh Cinta 31 Bab 31 Wujud Cinta Sejati32 Bab 32 Malam Pengantin33 Bab 33 Bayiku Sayang Bayiku Malang34 Bab 34 Obat Mujarab Stress35 Bab 35 Air Mata Perpisahan36 Bab 36 Hadiah Terindah Setelah Duka37 Bab 37 Menyimpan Rahasia Baru38 Bab 38 Hamparan Pagi Mengobati Luka39 Bab 39 Memancing Cinta Di Kolam Pancing40 Bab 40 Izin Untuk Sebuah Cinta41 Bab 41 Penghinaan Membuka Kejujuran42 Bab 42 Awal Sebuah Kehancuran43 Bab 43 Sepucuk Surat Pembawa Nestapa44 Bab 44 Ciuman Pertama Di Pantai Cinta45 Bab 45 Ketika Cinta Harus Memilih46 Bab 46 Ketika Dua Lelaki Berbicara47 Bab 47 Cinta Yang Tergantikan48 Bab 48 Cinta & Kenikmatan Dalam Lembaranku49 Bab 49 Kebahagiaanku dan Jalan Gelap Dini50 Bab 50 Duka Di Atas Luka51 Bab 51 Kenikmatan Cinta Teguh52 Bab 52 Bercinta Dalam Cinta53 Bab 53 Asa Yang Usai54 Bab 54 Gelombang Bahagia Dalam Cinta55 Bab 55 Akhir Sebuah Rahasia Kehidupan56 Bab 56 Akhir Pertemuan Dua Hati