JANGAN AMBIL SUAMIMU
tingkah suaminya, dia mengungkapkan k
istri, bersikaplah seperti istri yang baik, jangan buat suamimu marah
bersikap seperti seorang perempuan dewasa." Kini g
eh kedua orang tuanya mendadak
uarganya. Sekarang aku ingin bertemu dengan keluarganya. Aku ingin melaksanakan ibadah umroh kemudian aku ingin menemui kedua orang tuanya, menjabat erat tangan mereka dengan takdim, tapi mengapa M
dak suka, kamu bisa menyampaikan protesmu sejak pertama kali kalian akan menikah. Jika kamu merasa tidak suka, jika kamu merasa tida
Jawa. Lagi pula seorang laki-laki tidak wajib mendatangkan kedua orang tuanya saat laki-laki itu melaksanakan sebuah pernikahan. I
bar menunggu sampai Ahmadi merasa siap untuk mengenalkanmu dengan keluarganya, lag
ungguh-sungguh sangat percuma, mereka berdua sudah terlanjur menikah selama hampir 2 bulan lamanya dan sudah banyak orang yang mengetahui tentang pernikahan m
dia menggigit
ma tidak mau mendengar ada kalimat-kalimat buruk apalagi sampai mengarah kepada perceraian." Tuan Fajar Ayah Rayana mengucapkan kalimat itu
lipat kedua kaki itu dan memeluknya. Ada banyak sekali ketaku
ercaya kepada Ahmadi dan selama 60 hari bersama, Ahmadi tidak pernah melakukan hal-h
da setan yang terus berupaya untuk memisahkan kedua pasangan dalam pernikahan tersebut." Ibunda Rayana menambahkan k
ngguh berduka. Dia tidak tahu bahwa
njadi suaminya itu telah berdiri tegak
! Saat ini aku benar-benar ingin sendiri." Rayana merasa begitu mar
an seperti ini?" tany
pertemukan aku dengan kedua orang tuamu." Rayana berbicara sam
meminta Rayana untuk membalikkan tubuhny
emukanmu dengan kedua orang tuaku dan juga keluarga besarku tapi tidak saat ini, apalagi saat melaksanakan
buat-buat. Aku tidak percaya
ng suamimu katakan lantas siapa yang ak
kamu sampai tidak mau mempertemukan aku dan kedua orang tuamu di Mekah sana? Bukankah Mekah itu adalah tempat yang luar biasa bagi umat m
us berapa kali aku m
keluargamu pada saat mereka umroh nanti terserah kamu saja. Yang
endela, dia membiarkan pandangan matanya
a tenang dan juga rasa nyaman. Itulah mengapa dia selalu saja betah berdiri di sana bila sedang ada masalah melandanya seperti juga hari ini k
membiarkan Ahmadi menikmati malam ini sendirian. Ini adalah kali pertama mereka berdua saling be
rtengkaran, sama sekali tidak ada perdebatan. Jika ada sedikit riak-riak kecil maka