HELP: Psikopat itu Memburuku
on. Pandanganku sedikit mengintip dari balik jendela mobil untuk meliha
al. Teman? Kurasa tidak. Sebenarnya aku tidak berpikir mereka adala
il mengharapkan aku dapat me-notice mereka supaya dipamerkan. Dan kini, mereka ada di hadapanku. Ti
mobil sehingga diriku semakin terekspos d
a mulai menyemburkan terik
a kamu kembali Uni
ha ini
gkisan k
terimal
ingkisan b
kamu pasti
enjadi sema
terlihat segar sekali, Ayo berfoto
um tipis, berharap mereka segera berhenti. Untungnya Pak Agus membantuku meng
beri jalan kepada Nona
k Agus, mereka mulai menepi. Ha
NGG
endek dengan poni tipis yang menutupi keningnya. Sialnya, ketika jarak kami hampir dekat, dia kehilangan keseimbangan dan menumpahkan kopi panas ke tubuhku. Ia jatuh terjerembap sedangkan aku sudah seperti keledai y
as panjang menah
is ini selain aku. Terima kasih untuk hadiah tulus
tegur
rgi dan bawa semua
pi, ikut aku!
seok masih tertangkap oleh indera pendengaranku. Kami berhenti di tembok belakan
kanmu?" tanyaku sambil
a-aku minta maaf." uja
gkan tangan kananku ke ud
anku, ia tertun
ri karena mengagumimu. Aku ingin belajar banyak darimu. Aku ingin sepertimu. I
-sejadinya dan membuatku
ntuk putrinya, tapi putrinya malah ingin seperti putri dari ibu lain. Lihatlah apa yang terjadi sekarang! Cobalah hidup denga
ras
et perempuan. Kugebrak salah satu pintu toilet dan membantingnya keras-ke
mpuan. Kemudian suara obrolan itu terdengar sema
ta apes sekali hari ini, haha." Sahut salah satu di antara merek
rti itu! Kamu lihat wajahnya? Ia dengan munafik menah
di atas kloset yang tertutup. Dalam hitungan detik, aku akan segera m
n tutup mul
cipta saat aku menyerah pada rasa penasaran yang menyeruak. Melalui celah itu, aku bisa me
membuat bintang Universitas Dandelion kita m
adis Kopi-sebutan untuk seseorang ya
mereka semua tersentak, ketiganya berbalik kepadaku. Ekspresi kaget dan bodoh dilontarkan mereka kepadaku, kuambil pouch make up milik kedua gadis perundung itu dan m
eramenku buruk tapi ber
dipakai oleh salah
R
seiring terbelahnya ba
a kalian?"
sambil mengumpulkan ke
ab gadis bera
au k
putri
ring saat menden
nar nama
rdua, potongan bando tadi kugoreskan
Jangan berani-berani mengganggunya, sebab ia akan berjasa
k dan mengangkat dagun
?" tanyaku sa
Savira,"
ini. "Namaku Me
ada orang asing sebayaku. Setelah sebelas tahun memupuk masa lalu mengerikan yang mengurungku. Masa lalu dari
rang anak konglomerat yang ayahnya hilang bak ditelan bumi dan ibu yang memilih membangun keluarga baru di negeri orang dapat mem
sendiri untuk berani merasakan berbagi senyuman tulus kepada orang di sampingmu. Melalui uluran tangan ini, aku memberanikan