DINIKAHI CEO TAMPAN
. Ayah ingin b
apa a
sayang de
bertanya seperti itu.?
mbongan keluarga hartawan yang ak
aku saja tidak mengenal mereka, bahkan
hartawan, terimalah lamaran itu nak. Bantu ayah, jan
i ay
di sisa hidup ayah. Jika kamu sayang ayah, maka terimalah lamaran itu da
iki dulu ayah, be
lah n
au melihat mu terus menerus hidup susah, dan di hina ole
tidak membua
ah kan putri kita satu satunya, de
ia putra dari hartaw
ayah sudah bersahabat lama dengan nya, jadi
kannya. Dengan atau tida
rah ay
p miskin seperti ini. Bahkan aku sudah sangat muak dengan kehidupan ku di kam
i online, dan para wanita jalang, mungkin sa
unt
eruntung hartawan mau menolong ku, dan kami pun memang sej
. Mereka menganggap keluarga ku sangatlah miskin, bahkan t
porkan mereka. Mereka selalu mencem
mu melunasi hu
, sekarang aku be
ni, alasan s
kah, dan akan aku ba
awas bo
nggal disini, orang orang nya
an dulu, mungkin aku tidak akan bisa menika
g terkaya nomor satu di kota ini, semakin beru
hari t
ah memutuskan
. Katak
sahabat ayah. Tapi ayah, apa ia bisa mene
a seperti itu, ayah akan hubungi hart
kita akan menikah dengan orang kaya, d
ah ayah
ar kan kabar itu, aku langsung menghubungi hartawan, untuk me
asti semua warga di sini akan kaget, saat meliha
, awas saja mereka, yang sudah me
ahkan sebelum tidur aku mem
edang ingin, d
ku sedang da
i aku
edang datang bulan. Kebetulan biarpun rumah ku gubug, dan sederhana tapi semua kamar di
ayang... Ayok his
hh.
ng, lalu aku masukkan rudal ku ke
...... Sudah mas... Ak
n perkataan nya, dan terus
plok...
sita bermain. Sepertinya sudah lama aku tidak s
t aktivitas ku tadi. Biar lah ia menangis, aku
wan. Ia akan memajukan pertemuan kami. Mungkin lusa ia dan ke
temuan p
dengan sangat cantik, aku tak ingin
an dengan cantik, aku tak ingin ia kalah
mi menyambut nya dengan sangat baik. Bahkan terlihat para tetangga
amuala
tawan. Sahabat lamaku
nganmu.? Mana calon menantuku.?
lam. ayok
kemari. Tamu ki
k ma
nantuku ini. Sama seper
mu ini Roy. Oh ya apa p
n, bahkan hutang ku ban
lah di perusahaan ku, tidak usah sungkan kare
n bergabung dengan kami, sungguh c
striku, nah itu mereka sudah mun
om, Ta
antu kita. Aku sudah tidak sab
h bukan aku memilih nya un
endengar pujian mereka, tidak aku m
erlihat damar mengajak luna, untuk berbicara. Aku biarkan mereka saling
pada kami, bahwa setelah ijab Kabul. Kami tidak di perbolehkan ikut campur, dalam uru
dak ada kata perceraian, kami mendukung apapun it