DINIKAHI CEO TAMPAN

Semua nya normal tapi ada salah satu saudara Wulan, yang menurut ku ke

an tangan pun dengan sengit nya ia berbisik

u Dinda. Dan ak

ng lain memuji dan mendoakan pernikahan kami, terlihat wanita itu seperti tidak suka. A

dan ayah mertua. Mengantar kan kami tapi tidak

ya diam membisu. Tak ada perkataan

i keturunan dari wanita yang tidak aku cintai? Bahkan kami juga baru saling kenal. Aku tidak cinta dengan dia. Meskipun ak

ghh

sempat nya ia bertanya mau apa masuk ke dalam kamar? Suda

kamu hamil. Cep

ah

tainya aku benci dengan wanita ini. Meskipun ia t

njuk ruangan baca ku, di sana terdapat

i. Dan saat keluar... Astaga. Kaget aku ia canti

tahu ia sangat lelah sama seperti ku

ah kibla

ku sambil menu

as

Aku mau i

at? Ayok kita s

Kalau mau sholat, sholat saja

lah saat melihat wajahnya yang beru

kan h

idak terdengar suaranya? Apa ia masih tidur? Atau sudah bangun?

kemeja dan lain sebagainya. Sudah di siapkan oleh

n. Ternyata wanita itu sudah ada di sana,

as." S

awab ku

hari ini? Mau teh a

aja. Sarapan ya

yiapkan semuanya, mamy dan papa

enantu mamy suda

i ma

." Ucapnya

ahwa sang istri telah membohongi nya, mereka sudah menikah sangat lama. Tapi belum juga di karuniai seorang anak. Sebenarnya Rah

~

v Ra

r kamu memakai pen

s. Jangan percaya u

kita." Inilah sisi lain mas Rahmad ia memiliki rasa ho

idak bohong, untuk apa

un aku tidak akan melepaskan mu begitu saja. Karena dulu aku harus mengelu

l

arkan kata kata kot

." Ucapnya tanpa melepaskan tangan istriku. m aku tidak sebar dulu. Jika du

i klinik tempat nya memasang pencegah kehamilan, aku sengaja membawa nya kem

at t

bih baik kita pulang saja dulu yu. Nanti

bos."

jak masuk, jika ia b

erontak sejadi jadinya, tapi tenaga mereka jauh lebih besar dari nya ya

u dengan dokter a

n duduk dulu nanti

ep

enar takut. Dengan semua ini, dan akhi

kan masuk dokter nya

enar saja itu dokter yang mem

au lepas pencegah

a kehamilan di istri saya. Dan b

langsung melirik nya, sungguh wanita ini. Tidak tau di untung, sudah untung aku mau menikahi nya

erkata sepatah kata pun. Sesampainya di rumah aku langsung menyeretnya masuk ke dalam kamar. Dan memulai