Jangan rebut suamiku!
Sena dirumah ini seperti orang yang benar benar asing, Sena mengikuti alu
selalu memasang wajah datarnya. Itu membua
. Sena hanya diam seolah mengerti dan menerima tetapi dalam hatinya banyak pertanyaan, pergi kemana Arga? Apa yang akan dia lakukan? Apa Arga
.
et" Ucap Nata semba
an pengantin baru, giman
mannya, pandangannya mengitari setiap sudut cafe ini, ini adalah cafe dimana Arga dan Gisca bertemu. Kenangan tentang mereka menguap, Arga tidak bisa menutupinya lagi, dia me
sca
manggilnya. Dia melihat Arga, tampak kusut deng
hanya ingin memeluknya. Adnan dan Nata hanya bisa membulatkan matanya, tid
ba melepaskan diri tetapi
Gis..So much"
engusap tangan Arga lembut dan pergi meninggalkannya. Arga menahannya."Tidak, kamu bukan perusak, justru dialah yang merusak semua, merusak semua mimpi dan harapan kita" Ucap Arga memegang erat t
buruk, bisakah kamu belajar tanggung jawab?" Ucap Adnan dengan nada seri
agaimana kalau kita liburan?" Nata mencoba mengubah alur pembi
h Adnan, Arga masih diam dia tidak ingin terpancing dengan kata kata Adnan. "Jangan bermain main dengan perasaan
enti menyudutkan Arga. Dia tidak membela Arga tetapi
, belajarlah tanggung jawab terlebih dah
jawab di seluruh dunia, benar katamu, benar sekali" Arga m
hhh
a yang mulai mengeluarkan taringnya. tetapi sia sia, diantara mereka bertiga Nata memil
gusulkan project ini, aku tidak akan mau berurusan denganmu!" Arga memukul wajah Adnan sekali lagi, Adnan tidak sempa
ini!!!" Arga masih mencengkram kerah kemeja adnan, hidung dan sudut bibir Adnan mulai mengalir d
aku tidak akan pergi ke kota X , tida
U ARGA!!" Nata memotong pembicaraan
, dengan tatapan frustasi dan sedikit senyum yang menyeramkan. Adnan tidak bisa melawan posisinya kali ini sungguh
nya, air mata menetes dari sudut matanya sekian lama Adnan mengenal Arga, seingat Adnan baru dua kali ini Arga menangis. Pertama ketika dia dimarahi ayahnya ketika
rang orang yang menyayanginya!!" Arga menghempaskan tubuh Adnan hingga Adnan tersungkur kembali. Nata dengan cepat membantu Adnan, kemejanya terdapat bercak dara
a sangat suka berkelahi. Arga mencoba berdiri dengan memegang sudut bibirnya yang mengelua
r dari cafe tersebut. Susah payah Nata memapah kedua temannya, Arga lemas karena sekali pukulan kuat yang Adnan jatuhkan. Sedan
h menunggu lumayan lama,Sena membukakan pintunya. "Astaga Arga, a
ri Sena. dan duduk diruang tamu. Sena bing
Sena langsung mendeka
anya menggelengkan kepalanya. Ya jika Sena memiliki kekasih tidak menutup kemu
kan?" Tanya Arga lagi, Dan kali in
kan, jika aku memiliki k
?" Sena melemparkan pe
aku mencintainya katakan padaku apa yang harus kulak
berbicara dengannya, tapi disisi lain ada secuil rasa sakit di hatinya, dia memang tidak me
ir dia akan mengerti" Ucap Sena sebisa mu
ya bagaimana menurutmu?" Tanya Arga kali ini Arga membuka wajahnya,
uil perasaan sakitnya kali ini mulai sedikit membesar, mengapa Arga tidak me
ngis, menangis tanpa sebab dia bingung dia merasa di khianati tetapi dia tidak mencintai Arga, Bagaimana bisa Arga tidak memperdulikan perasaannya? mereka memang tidak
ga sudah rapi sedang memakan roti seperti biasa, Sena pun melewa
denganku"
engigit roti yang diambilnya d
baik jika mencoba berteman" Arga memakan rotinya dengan lahap. sedangkan Sena meng
rt
tem
tem
ari di kepala Sena, Sena han
h seceria hari ini, jika dengan ini bisa membuatny