Dive In You
e
n. Tapi, mereka berdua berhasil menahan
s terengah-engah, seraya memperbaiki posisi berdirinya, s
da di hadapannya saat ini. Kedua matanya sedikit melirik ke
lihat jalan yang ada di depanku." Kata Maryam menje
u, tersenyum. Cara bertanyanya terd
i-laki, yang sejak tadi terus menatap wajahnya denga
angguk denga
itu, yang kemudian menggeser tubuhnya ke samping
rti yang sedang laki-laki itu lakukan padanya. Lalu, dengan
leh laki-laki itu deng
laki-laki itu kembali. Sebelumnya, Maryam mengira kalau pertemuan dengan laki-laki itu
*
laki-laki yang akan dijodohkan dengannya, satu jam da
ran kedatangannya sangat terlambat dari waktu
jukkan oleh putrinya pada keluarga laki-laki dan juga pada l
ima oleh putri bungsunya itu. Dia bisa melihatnya dari cara Maryam
ena dia menyukai laki-laki pilihan orang tuanya. Melainkan, yang
Abi?" tanya Arga, saa
tanya Marya
sud ayahmu." Kata
Maryam lang
idak ada masalah." J
kalau dia melamarmu?
pertanyaan itu. Matanya langsung me
anya Arga, melalui kaca mobil melihat ke
ja- aku-" Maryam rag
lagi perjodohanmu." Arga sudah mulai mewanti ha
Tapi-" Maryam bingung, sanga
mau mendengar ala
am berbohong. Matanya mengerjap, dia pun menggigit ujung bibirnya. M
tak masalah jika putrinya memang sudah memiliki laki-lak
rena selama ini Ayah terus memaksa untuk menjodohkan aku dengan laki-lak
acaran dengan
-iy
berapa
r- satu
rnya. Tapi, dia hanya diam t
ui kaca depan. Terlihat jelas, ada raut kekecewaan
m untuk menikah dengan kamu nantinya. Yang terpen
ari Ibunya itu. Dia pun merasa yakin kalau laki-l
*
dah menginap di rumah itu, karena jarak rumah kakaknya
tubuhnya di atas sofa setelah
Tyas, seraya duduk tak jauh dari Maryam
Tapi, aku capek pikiran!"
yang membuat adik semata wayangnya itu sering dilanda kegalauan aki
t. Rasanya, beban hidupnya seperti paling sulit di
emarin sore, sebelum aku pergi ke tempat perjodohan itu.
ir. Karena dia tahu, Maryam bukanlah perempuan yang mudah jatuh cinta. Dia tak akan m
an kembali menolak per
Iy
enjudge perasaan adiknya itu. Dia juga tidak akan meminta Maryam untu
mencoba untuk benar-bena
siapa lak
ku temui
Iy
ida
alu
berhenti memikirkan sosoknya. Dia- begitu menawan. Senyumannya yang rama
mengakhiri kalimat hiperbolanya ten
Tyas pun tak me
daya tarik dari pria itu, tapi Maryam mengenyahkan semua yang buruk dari pria itu menjadi indah, indah, dan indah di dalam pikiran juga hatinya saat ini. Rasa yan
*