My Perfect Hero
-samar menangkap pemandangan bahu lebar seorang pria. Pria dewasa itu tengah menganc
marin. Dengan seorang
erat. Pria itu tidak menoleh sedikit pun ke arahnya, membuat Ralin
pada sepasang pakaian yang
an ini?" tanyanya sambil m
ya dengan mata memicing. "Kena
gaan Liam. Ia menyambar setelan barun
didapat Raline sederhana saja. Hanya kaus abu-abu dan celana jins berwarna biru. Se
i kamar mandi, membuat Liam merasa lega sebab Ral
memerintah sambil memasang ar
heran dengan Liam yang tidak pernah berhas
ar pria itu, kemud
kemarin malam telah menghilang entah ke mana. Liam tidak membahasnya dan Raline pun tak
mereka akan mendatangi salah satu rumah koleksi keluarga itu. Liam pun tampak tidak memu
nya saat apa yang ia temukan justru hanya sebuah p
hanya bergurau
Pintu salah satu kontrakan berhasil terbuka, semakin meyakink
m, sontak membuat Ral
idak banyak. Hanya satu paket meja dan kursi, sebuah ranjang lengkap d
ini, bahkan lampu kamar mandi belum terpas
tidak puas den
m membuyarkan l
ka?"tanya pria itu den
yang nyaman, Tuan," jawabnya, setengah berbohong. Takut Liam akan mengusirn
entara waktu, kita akan tinggal di sini," ujar pria tampan itu
n tersenyum. Meski amat sederhana, setidaknya rumah ini akan m
atu bergemuruh
in sarapan?" Ral
unggung, kemudian menatap jam
dip bingung.
h dahulu membanting pintu
kap suami barunya. Tetapi kemudian gadis itu cepat
ponselnya hingga benda itu bagai tak merespons unt
enar juga. Ia harus pergi
*
ne tidak ta
memberi kabar dadakan ini tanp
npa modal apapun. Jikalau Adikara mengomelinya, biarlah itu terjadi. Ha
saat menemukan sepatu hak tinggi wanita t
cat, sementara batinnya bergejolak. Bimbang
u. Tidak dikunci. Seakan telah dapat menebak, Raline memilih
tengah berciuman mesra dengan seorang wan
anas itu, tangan mereka mulai me
engar bunyi berdebam. Adikara tersentak dan refleks men
," ujarnya
Raline melangkah maju da
lia memprotes seraya mendoro
Berani-beraninya kalian
l
i Raline. Caelia yang melakukan
"Adikara tidak akan tertarik padak
lia dengan sorot mengancam. Dialah yang mempertemukan Satya
dmu, perempuanlah yang salah dalam
tidak mau kalah dan balas menjambak rambut Raline. Adikara terpaksa ikut cam
*
sah dipusingkan," ujar Chelsea, mencoba menena
a dengan penampilan berantakan dan rambut compang-camping. Dia kira, Raline baru saja mendap
aline, "Tapi, ternyata tetap sakit," sambu
l sahabatnya dan member
ne. Pasti sakit. Tidak peduli apak
a. Namun, Raline berhenti sendiri saat ponselnya berbunyi. Sebuah panggilan da
e lagi-lagi menolaknya dan hal itu terjadi ber
jawabnya, sedi
ana k
e
uara
nselnya sekali lagi, ny
h riway
h sahabatku," jawab Raliga!" sentaknya dan
. Wajah Raline terlihat seperti b
line mulai menceritakan selur
n bilang, kamu tidak izin k
iasanya juga aku kalau mau
ami kamu harus tahu ke mana kamu pergi." Chelsea menepuk
lu kuduknya sudah menegang hanya
akan marah be
*
ung berubah jadi macan kalau lihat perselingkuhan. Tapi, kebay
ra-kira, giman