My Perfect Hero
akan yang tertutup. Ragu apakah ia hendak masu
ebih baik ia masuk sekarang, daripada membuat Liam
kl
ndap. Berusaha tidak ketahua oleh Liam. Hingga jantungnya seakan co
menegang seolah kesal dan mata
mana k
tertunduk ke lantai. Melihat perutnya yang semaki
engan intonasi dingin. Aura hitam yang kental membuat
enggeleng. "Bukan seperti itu, Tuan.
am berumah tangga, gadis itu tidak akan pernah menyebarkan a
ngan dagunya yang tegas. "Bagaimana kau akan meyakinkanku jik
Tuan! Mohon maafkan aku kali ini," ujar Raline dengan
kesalahan lainnya jika dibiarkan
e membelalakkan mata dan men
ui mantan pacarku dan memberitahunya tentang pernikahan kita." Raline menjelaskan dengan
terdengar seperti terisak s
tidak dapat menemukan Raline di manapun. Padahal, ia sudah membeli lontong sayur terdekat untuk sarapan mereka. Namun, g
s karena menyesal
elah menerimanya dengan segena
ri dan membuka pintu kamar di sisinya. "
ukan ini." Raline berkata
ntung karena aku tidak memberikan hukuman
ali gadis itu. Dengan kepala tertunduk, Raline berjalan
tu menutup terbanting di belakang punggun
uah karpet plastik yang tergelar. Ranjang mereka masih berada di
ada pesan beruntun dari Chelse
anya agar suamim
elihat isinya adalah seorang wanita tan
lebih buruk, tetapi Raline tidak in
n pintu ini be
sudah habis. Aku haru
ar-benar tidak me
am. Sudah dibaca, tetapi tidak ada balasan dari pria itu
berbinar. "Terima kasih! Padahal, ak
sih terlihat kaku.
erjap bingu
yitanya. Beri
terjebak dalam kegelapan sepanjang malam
Liam, dan Raline menyodo
t menutup pintu, tetapi tiba
ya menyentuh dada bidang suaminya. Memberikan pergerakan jari
itu tertegun di bawah sentuhannya, tetapi sedetik kemudian, tatapannya kembal
uhku. Kau tidak akan aku
an Raline menjadi syok men
line, kemudian menyisir rambutnya frustrasi. Bahkan
a berkilat-kilat saat melihat sepiring lontong sayur. Pa
at, gadis itu mu
yaknya seorang suami,' pikir Raline,
ng
itu be
m pernah memberi nomor telep
uh. Masa bodohlah. Yang terpenting
*
rbangun saat merasakan perc
i memercikan air ke wajah g
am menjadi tidak sabar dan menumpahkan
, Raline terlonjak b
yang
" titah Liam. "Tidak ada satu pun
l setrika yang tergeletak di sudut ruangan. Rambutnya masih basah dan dia begitu
pat-cepat menarik tangan
Liam bertan
a menyelesaikannya," jawab Raline sem
b, kembali terfokus pa
mengetahui pekerjaanmu."
u alis bergerak naik. Terlihat menimbang
ngapa orang tuanya memaksa mengambil Liam sebaga
tersenyu
emua memang menjebak