My Perfect Hero
kahan ini, jadi kamu yang
, bagai tersambar petir saat mendeng
lu. Pandu Pramuditya Gabriel, memang berniat menikahkan Bora Adine Gabriel, dengan seorang pria kenalan temannya. Namun, sudah
angsung saja keluar menemui penghulu!" tit
, Raline di sini cuma sebagai pendampin
ya. "Lalu, kamu mau nama baik keluarga kita tercoreng? P
-benar tidak terpikirkan olehnya akan menjadi sosok yang menikah hari ini. Terleb
n pandangan memohon. "Mah, tolong bilang ke Papah. Raline tidak si
hat resah, berubah menjadi taj
nya, "Lagi pula, kamu yang bik
inang air mata. Tidak menyangka jika sang ib
sana sampai merias, Raline harus selalu berada di sisi sang kakak sekaligus menj
renung. Raline membiarkannya, tetapi dia sama sekali
ahan ini, Pah. Masih belum te
arga Nelson bukan keluarga sembarangan! Kita akan mendapat
ng, terlihat se
depan kamu akan cerah jika menikah dengannya darip
Nelson memang meminta satu putri dari keluarga Haqq, tetapi ayahnya langsung menunjuk
a orang tuanya jus
bankan Raline?" isak gadis itu. Ai
rina, seakan tidak tergerak
mulai sekarang, kamu bukan bagian d
risak dan menggeleng berulang kali. Terpe
i kaki sang ayah. "Jangan, Pah! Raline mohon! Raline mas
ayang gadis itu kepada orang tuanya tidak terbendung. Namun, Pandu dan S
a keluarga Nelson," perint
hnya, membuat gadis itu terlihat lebih dewasa. "Tapi, aku punya satu syarat," k
jika Raline berani bertindak lancang. Punya pilih
gguk satu kali. "Panggilkan
nama calon suami kakaknya yang sek
, hanya pernah melihatnya melalui foto yang ditunjuk
u saja ada alasannya, mulai dari sibuk hingga terkendala. Namun, ayah Liam ter
kl
diikuti seorang pria bertubuh tegap. Dan Raline
apan. Wajahnya terlihat tegas dan bersih meski rambut-rambut tipis membingkai rahangnya.
n saat tatapan mereka bertemu. Tak
an dengan melarikan diri dari pernikahan, tapi kami masih memiliki
berhasil membuat sang ayah
lemas. Sang ayah memberikan tatapan tajam terhadap tindakan lancang anak perempuannya
nunjukkan raut tak b
tak
a-tiba terasa kering. Ia merasa amat gugup, seakan ia dipa
ujar Raline, memaksakan diri untuk menatap iris cerdas menaklu
ir tegasnya terkatup rapat, menun
g mengenal. Selama ini, Liam hanya mengenali Bora lewat satu-dua
arahnya dengan dingin. Rahang pria itu terlihat tajam dan mengin
aritone yang mampu menaklukan si
putus asa. Dan, dunia wanit
*
suka dan terus dukung author dengan meninggalkan komentar atau tap tombol love yaa.. Jang