My Devil Bodyguard
AA
orang bocah laki-laki yang langsung tertunduk ta
ehari saja kau tak mempermalukanku?" se
n tangan yang menarik rambut bocah kecil tersebut tanpa be
bongkahan kayu dan beberapa tong besi tak t
untuk ujian selanjutnya." Bocah kecil berkaus mera
ah nilai A di kertas ujian sialanmu
erhempas ke tanah membuat dahi bocah berkaus merah itu terhantam batu. Darah me
i matanya. Menciptakan gesekan kasar di kulit tersebut. Ia tampak bersusah payah menahan butir
p kali ia melihatnya. Ia menjambak rambut gelap itu hingga si bocah berdir
ra pilu itu justru sema
kepala si bocah pada tong besi yang
enggelengkan kepalanya berharap sedikit harapan untuk mengambil napas. Perutnya terasa bergejolak ketika air hujan yang bercampur karat besi dan kotoran hewa
g di ranjang dengan gusar berusaha mene
dengan mata terpejam kuat hingga menimbulkan guratan-guratan di kening dan sudut
llo lebih keras sambil me
ngan yang begitu cepat, Dexter mengambil sebuah pist
anjiri pelipisnya. Moncong pistol yang menempel kuat di dahi itu seakan mel
masuk ke kamar Dexter, berusaha membangunkan bodyguard-nya yang ternyata sedang bermimpi buruk, tetapi kin
k menggelap. "Apa yang kau lakukan di sini?" Suara dingin Dexter merambat masuk ke
ngan semakin menekan ujun
kanmu dari mimpi buruk," jawab Vello
t dan beranjak bangkit dari ranjang. Vello mundur beberapa langkah dengan
kasar. "Pergilah, Nona," ujarnya pe
ngga suara pintu yang tertutup menandakan ki
U
ngan keras ke dinding bercat cokelat itu tak cuk
ambut dengan kedua tangannya dan langsung membenturkan
ari dahinya tak dapat menyiramkan air dari gejolak api yang membakar
ita di mimpinya itu yang terus terputar di otak, seperti video rusak yang tak terken
uc
ri di kamar. Tubuhnya haus akan pelampiasan darah ya
tergantung di dekat pintu, setelah sebelumnya ia menyempatkan untuk menyeka
tanpa suara. Ia sudah terlatih berjalan tanpa menimbu
sion yang menjadi penerang kediaman tersebut, mengingat jam sudah menunjukkan mulai memasuki d
lu itu tampak ingin mengejar bodyguard-nya. Tetapi logi
ketakutan Dexter saat bermimpi buruk itu terus menggelayuti dirinya. Ia takut terjadi sesuatu pada bodyguard-nya tersebut dan
hawatir terhadap Dexter. Ia menggeleng pelan pada kekonyolannya. Bagaimana bisa ia terpikir untuk menyusul Dexter karena khawatir
mansion. Pandangannya lurus pada pintu utama mans
nya dengan kecepatan tinggi. Tangannya mencengkeram era
makinya setelah memek
sar. Deru napasnya belum bi
terperanjat kaget ketika ia membuka mata dari
pintu kamar hingga nona muda itu kembali lancang ma
atu mini meroket. Hanya ada satu mobil yang ter
ata dan wajah pucatnya menyuarakan jelas bahwa ia pencandu obat-obatan. Dexter tak habis pikir bagaimana dengan pekerjaan dengan gaji yang pa
u kaca berembun itu, sudut matanya menangkap seorang wanita yang tengah mencuri pandang
salah satu tangannya mengambil dua botol yang ia pilih. Ketika berbalik, wanita berambut ikal tersebut su
tuk memperlihatkan aset yang menonjol dari balik kausnya yang perpoton
wanita itu, tetapi lengannya ditahan. Ia melirik jema
ani meny
ita itu tersenyum denga
g yang diartikan oleh wanita tersebut
ganku. Kita akan bersenan
di memperhatikan pria tampan yang tampak begitu liar dan misterius itu telah berhasil menyulut gairah hanya
gsung memeluk lengan Dexter dan dengan seng
wanita itu ke mobil setelah mem
ang sempat mengenalkan diri bernama Jolie, ketika mobil
ke hotel." Dexter
berbisik sensual. Ia bergel
ada satu pun orang yang dapat me
a Jolie. Membayangkan bercinta di ru
membuat pria itu meremas setir dengan rahang mengeras, menah
*
g hanya dibantu penerangan dari lampu mobil. Keduanya meneguk
exter perlu menjalankan mobilnya memasuki ja
yang saling bersahutan mengisi sel
ngnya di atas rumput sebelum akhirnya tangan i
tangan itu. "Bukan begitu aturan mainny
an mata sayu. Pria itu benar-benar me
ter pada pohon tak jauh dari mereka dengan tan
menanti percintaan dalam level
ori Dexter yang telah turun lebih dahul
i dan telah menanggalkan jaket hitamnya hingga menyisakan kaus b
ri kode wanita itu untuk lebih dahu
kan Dexter ketika pria itu menali kak
lu? Kau akan kesulitan nantinya ji
elunjuknya di bibir wanita itu, tetapi Jolie langsu
tu saja telah membuat inti tubuhnya basah. Ia t
sebuah menyandraan yang erotis?
an apa pun padanya termasuk menutup mulutnya dengan
ghukum jemari nakalmu. Apa
nyeringai, tetapi ketika sebuah pisau keluar dari
mencoba melontarkan protes namun suaranya sudah
a Jolie dan berbisik, "Jangan takut.
dah meluap entah ke mana bergantikan ketakut
li memandang ketakutan yang jelas tergambar di mata Jolie yang justru m
menahan tangan itu dengan kuat agar tak bergerak. Wanita itu memejamkan mata
ngan janji Dexter melubangi telapak tangannya secara perlahan. Gerakan pel
akin mengucur memberi warna di setiap tetes ya
dengan gerakan perlahan membuat luka pada tangan itu semakin mel
ainya." Dexter memasang wajah sedih sambil meng
da bagian tengah dengan darah yang terus mengucur seiring rasa per
emah, tetapi mampu dideng
Jolie!" Dexter terkekeh memper
enghilangkan salah sa
ter beralih pada tangan kanan Jolie, mengusap jari tengahnya. Ia dapat mendengar wanita itu terus mel
mujiku? Terima
i dengan teriakan kesakitan yang lagi-lagi tertahan oleh kain di depan mul
pai kepalanya menengadah
awa Dexter membuat ia semakin ketakutan dengan mata terpejam seiring sakit y
darah yang tak pernah berhenti mengucur membu
ya. Mata hijau kecokelatan itu tampak menggelap diselimuti amarah yang sudah tertahan dala
nariknya dengan keras, membuat kepala wanita itu mend
g!" teriak Dexter.
darah merembes membasahi kaus. Rahang Dexter mengeras. Ia kembali menusukkan pisau itu denga
seiring bayangan wanita di mi
antas
antas
antas
e neraka wa
berlumuran darah kental, kemudian me
menggorok leher Jolie hingga setengah bagian dengan dar
AA
ing jatuh di rerumputan dengan mata dan mulu
*
naiki tangga ketika sudut matanya menemukan sang
Pandangannya menelisik seluruh permukaan wa
erhadap nona mudanya yang tidur di sofa dengan masih mengenakan kacamata serta sand
ai mengerjapkan mata. Wanita itu terbangun dan menangkap
udah p
ki. Vello menyadari bahwa bodyguard-nya itu tak lagi mengenakan kaus yang sama sepert
sini?" Pria itu justru m
lehernya "Ah, aku terti
libi nona mudanya tersebut. Namun, tak ada buku di sekitar gadis itu. Ve
t dari duduknya berusaha kabur dari sorot pandangan Dext
k dan berjalan ke dapur. Dexter mengembuskan napas panjang sebelum a
n yang bertaburan lampu-lampu kecil. Mempercantik bunga-bunga di sekitar deretan pepohonan hijau yang terlihat k
ngalihkan pandangannya. Nona mudanya meletakkan dua mug dengan uap mengep
gai macam bunga dan Russell berhasil mengabulkan mimpi itu." Vello
sedang memandang taman. Namun, Vello cukup cerdas
annya meraih mug cokelat panas untuk m
berada di Spanyol, aku memiliki t
gepul itu bergulir ke samping dan lenyap. Bibir kemerahan apel itu menempel pada lekukan keramik mug berwarna putih. Menyes
a padaku cara meng
ah satu alis teba
bak pria itu asal setelah
ngun dari mimpi buruk, kita harus segera merubah posisi tidur dan membuan
mimpi buruk yang menurutnya terbilang sama anehny
tahu itu terdengar aneh. Namun, percayalah aku pernah beberapa kali mencoba dan berhasil. Namun,
buat suasana mansion yang sudah sunyi semakin
Vello menyambutnya. Memasuki lorong gelap itu semakin dalam, tetapi ketika dirinya tertelan oleh kegelapan itu, ia mendapati hatinya
Dexter yang berada di meja kaca berbentuk l
menatap gadis di depannya dengan tajam kemudian beralih pada jemari Vello di tangannya. S
menyakitimu?" pan
raut tak terbaca sebelum akhirnya pri
e Conti
a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang