icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Devil Bodyguard

Bab 7 Wilfred Orville

Jumlah Kata:1960    |    Dirilis Pada: 02/10/2022

it seraya membukakan pintu mobil Range Rover berwarna pu

as yang tengah memakai jaket kulit cokelat berlap

e menanyakanmu,” tanyanya ketika D

na,” jawab Dexter tanpa menoleh dan datar seperti bi

tu segera membawa m

pan untukmu. Aku akan meleta

n nona mudanya yang meletakkan sebua

g tuaku begitu menerimamu dengan tangan terbuka.” Vello bergumam dengan sua

hawn hanya berusaha bersikap

t bibir bawahnya. Tak enak hati karena bodyguard tersebut mende

ah lama menggantung kalimatnya sendiri karena kesusahan memilah kata yang

k, N

orang beda usia itu di dalam mobil. Namun tak ada satu pun di antara

rada di pangkuannya, sedangkan Dexter be

lasan tak mengikuti sarapan karena ia justru baru saj

untuk menuntaskan segala misinya. Dengan itu Dexter semakin sadar bahwa Vernon sengaja tak memberikannya misi. Egonya benar-ben

ansion untuk melampiaskan gemuruh di dadanya. Ia cukup menikmati pelampiasannya pada

uk membereskan mayat-mayat tak berguna itu. Bahkan ketika berandalan itu sudah menjadi seonggok tubuh tak bernyawa pun mereka tetap menjadi sampah yang merepotkan. De

ata itu. Dexter juga turut merasakan perlakuan Rolland dan Camilla cukup berlebihan pada dirinya yang hanya sekada

atinya setiap kali mendapat perlakuan yang begitu baik dari Rolland

dua orang tua nona mudanya tersebut hanya menyalurkan kasih sayang atas

parkiran kampus. Seperti biasa, Dexter lebih dahulu keluar untuk membukaka

satu pun orang yang mencoba mengganggunya. Beberapa dari mereka hanya berani melukai dari sorot mata

engan satu tingkat lebih tinggi dari tempat duduk Arabelle. Tampaknya keduanya memang sudah tidak mem

Tentu saja ia masih tak sanggup untuk bertatapan dengan si pria tampan itu. Insiden bodohny

melirik ke arah pintu tempat Dexter berdiri. Tidak biasanya ia melihat pria bertubuh atletis itu sib

rnya adalah Dexter baru saja pulang dari rumah teman kencannya pagi tadi. Kini lipatan pada kening mungilnya menunjukkan bagaimana ga

ata yang sebenarnya masih berada pada posisi yang tepat. Ia melihat Dexter terse

aja dengan terburu-terburu. Vello mendesah lesu dan kembali

e arah parkiran. Semangatnya mencuat ketika mendapat sebuah pesan singkat dari

ah tanda baginya untuk mendapatkan misi. Dengan seringainya, Dexter keluar dari

berbadan tambun menabrak bahunya. Dexter tak berbalik untuk menegur pria itu karena sebuah ponsel keluaran tahun 2000-an suda

dikenal menyambut pendengarannya. “Maaf mengganggu masa cutimu. Mi

ngin segera kembali ke New York secepatnya.” Dexter mengeraskan rahangnya menahan diri unt

jutkan pada pembicaraan serius. “Misimu kali ini adalah membunuh Wilfred Orville. Kau tentu tahu siapa politikus sekaligus pengusaha sukses

isa menjalankan misinya tanpa gangguan. Ia berjalan keluar stasiun dengan

di meneleponnya karena dalam hitungan beberapa d

*

kir di dekat gedung pencakar langit di pusat ko

etik pada layar laptop untuk merentas CCTV g

CTV tersebut. Ia segera memindahkan laptop ke kursi penumpang di sampingn

kan pistol tersebut ke belakang pinggang. Dexter menyeberangi jal

ilfred Orville. Dexter segera memasang earpiece untuk mengecek apakah ia sudah terhubung. Ketika suara salah seorang bod

datangan Mr. Thomas,” ujar Dexter menirukan suara dan aksen yan

Wilfred Orville, setidaknya itu yang ia

awab masing-ma

di lantai tempat ruang kerja Wilfred Orville. Dexter dengan santai

endongak dari fokusnya pada le

Dexter melangkah lebih dekat hingga berad

dahi pria berambut putih itu semakin te

a di otak Wilfred Orville berbunyi nyaring. Ia gelapan mencoba meng

.” Dexter mengeluarkan pistol dari balik jaket kulit

di dekatnya dan menusukkan secara asal ke perut Dexter agar pria di depan

belalak merasakan nyeri

suara, tetapi mampu membuat pria paruh baya tersebut langsung terkulai tak berdaya. D

telah robek untuk melihat luka di bawah perut bagian k

tuh di lantai karpet tersebut. Membersihkan

begitu bodoh tak menyadari hal sepele seperti tadi. Dexter menaikkan rit

Dexter segera bergegas setengah berlari keluar

*

mengentakkan kakinya dengan kesal. Bagaimana bisa bodyguard itu malah berkencan dan me

ungi Dexter, tetapi ia urungkan ketika meliha

itu?” ejek gadis berambut pendek den

melewati gadis itu, tetapi salah sa

u gadis berambut ombre itu m

mu dariku,” tep

uk menekan dalam rasa takutnya agar tidak selalu ditindas da

AA

n mendarat d

inya kau mene

AA

bih keras. Napasnya memburu seiring g

ingis kesakitan. Vello tak ingin menyerah. Ia ikut menarik rambut gadis itu hi

satu dari mereka merobek baju Vello. Tak berhenti di sana, gadis berambut p

Namun, seakan belum puas, salah satu dari mereka sudah akan menyir

e Conti

a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka