Wanita Pilihan Istriku
utimu. Kau istriku. Aku sudah berjanji pada kedua orang tuamu. Jika aku akan selalu
i penyakitku semakin parah. Aku tak mungkin membiarkanmu menderita karena
g tidak aku inginkan ketika penyakitku kambuh. Itu akan sangat melukaimu. Aku tak ingin seperti itu
n hal yang sangat di benci Agama kita. Aku akan pergi kerja dulu. Assalamualaikum," ucap Reihan yang memb
n matanya yang terasa begitu perih menahan
intai Reihan. Tapi penyakitnya yang membuat pikirannya sempit. M
tahun. Cinta mereka tumbuh ketika Meysa dan Reihan bertemu saat kuliah di luar Negeri. Cinta m
snis kosmetik terbesar di indonesia. Kedua orang tuanya begitu menyayangi Me
ama tinggal di Arab Saudi untuk merintis karirnya sebagai designer. Sedang ayahnya adalah pemilik perusa
ia membeli rumah untuk mereka berdua tinggali. Reihan juga mendirikan sebuah p
a gangguan apapun dari luar. Seolah jal
e dua pernikahan mereka, ada sedikit kejanggalan pada Meysa. Dia tak mengingat ji
eadaan seperti itu. Tapi itu cukup membua
mereka sedang menikmat jalan-jalan menuju Manhattan, New York. Meysa menggila karena sudah menghin
i pukul oleh beberapa orang yang di mintai Meysa pertolongan. Dan mengharuskan mereka tinggal
an keluhan dari Reihan tentang istrinya. Belum memeriksa detail pada Meysa secara langsun
Reihan sebelum dia memastikan kembali dan memeriksa kesehatan
ah Reihan berani mengajak Meysa ke rumah sakit untu
di lapangkan hatinya. Setelah melakukan hasil pemeriksaan berulang ka
eihan dan Meysa yang menden
berkembang seiring berjalannya waktu dan memengaruhi beberapa fungs
ngat bersifat ringan, seperti tidak mengingat nama bend
i akan terjadi saat itu tiba. Kami sebagai dokter, hanya bisa memberikan pengobatan pen
i penyakit langka itu. Penyakit yang menggerogoti i
alami kejadian serupa. Hanya saja tak ada yang mengetahui akan hal itu.
Reihan sebagai suaminya. Bahkan dia juga pernah memukul Reiha
merasakan penderitaan suaminya karena penyakitnya ini.
pi sekali lagi, Reihan bukan hanya sekedar cinta dengan
nerima. Dia akan merawat Meysa sampai Sang
lihatmu tersakiti seperti itu? Aku tak sanggup mas Rei. Aku sudah sangat melukai
bahagian lain mas. Aku tak
kedua tangannya. Hanya dinding kamarnya yang menjadi
lalu, Meysa sama sekali tak pernah keluar dari kediaman
ahabat baik Meysa. Namanya Nadhira. N
ka sudah sangat jarang melakukan komunikasi lagi. Sampai akhirnya
tinggi dan budi pekertinya yang baik, membuat hati Meysa tergerak. Hingga akhirny
Nadhira harus bekerja dan mencari uang sendiri. Tak jarang Meysa selalu me
l Meysa terdengar. Buru-bur
ualaikum
sampai mana?" tanya Meysa s
h di depa
aja Nad. Aku akan tu
jahnya. Dia juga sedikit memberikan riasan pada wajahn
u kabar?" teriak Meysa yang baru saja turun dari lantai dua rumahnya dan langsung m
nya sudah melupakanku. Kau bahkan sudah menikah tapi tak mengundangku," ucap Nadhira sambil me
akan pernikahanku dengan besar-besaran. Hanya k
g sakinah, mawadah dan warohmah," jawab Nadhira lembut yang men
kau bisa m