Wanita Pilihan Istriku
. Terserah apa kata Meysa. Ia hanya bisa pasrah. Melihat Meys
hati sang istri yang tentu saja akan merasa sakit. Walaupun itu yang menjadi pilih
a kini, wanita ini masih juga sesenggukan. Kenapa harus
Tapi siapa Reihan? Semua ini adalah ujian yang
erharap aku akan mencintai wanita lain," lirih Rei
intaimu Mas. M
*
i,i Nadhira dengan Reihan. Sore ini setelah pula
di salah satu Bank swasta di Indonesia. Se
ia akan sering bertemu sahabatnya seperti sedia kala. Apalagi kini Nadhira tau
sudah menunggu dirinya saat Nadhira sudah datang. Suar
edikit luka di dalam hati karena akan membagi Reihannya dengan
un memanggil Nadhira
nunggu anda di dalam." Wanita itu terus senyu
..." Belum selesai Nadhira mengucap Sa
an mengecup pipi kanan dan kiri Nadhira. Wanita itu langsung
arin, Nadhira jadi takut.
a 'kan?" tanya Nadhira lirih tanpa melihat ke arah lelaki
duduk di sebelahnya. Semakin salah tingkah, karena Meysa men
h duduk di pinggir sofa. Masih dengan
pada Meysa. "Biarlah tak apa. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu
nyaman. Mungkin jika tau seperti
arin kalian belum semoat kenalan 'kan?" sahut Meysa dan ked
gar itu jantung Nadhira semakin berdebar. Seolah dia tau apa yang
rtanya padamu soal... penawaranku untuk... menikah dengan mas Reihan.
la. Ia tidak ingin membagi hati dengan wanita lain, meski itu
l sang istri. "Jika kamu terus memaksakannya maka kamu akan makin sakit sayang. Le
u hanya merasakan sakit, karena istrinya gagal menjadi seorang istri yang b
alian. Sebenarnya ada apa dengan kalian? Dan kamu Mey, ke
han sudah setuju kok. Aku benar 'kan Mas? Kamu sudah setuju 'kan dengan pe
an mas Reihan? Aku mohon Nad. Kali ini saja, aku meminta tolong
kan hal ini. Lebih baik aku pulang saja. Kalian bicarakan baik-baik berdua. Kalau begitu aku permisi pul
aku mohon padamu. Menikahlah dengan mas Reihan. Selama ini aku bel
keukeh dengan keinginannya yang ingin menikahkannya dengan wanita lain
akukan hal lain untuk menghadapi permasalah ini. Aku yakin Allah a
Meysa tapi Nadhira buru-b
kan demikian. Karena aku juga tidak ingin suami yang aku miliki merasakan tidak bahagia. Tapi j
. Allah tidak akan menutup mata. Kamu pasti akan bisa melewa
embuatmu sadar sayang, aku berharap kamu mengur
Luka yang beberapa kali ia torehkan pada sang suami, sungguh menyakitin
ku niatkan dengan sangat matang. Karena itu aku memoho
ku. Aku akan pulang dulu, sampai kamu bisa tenang kembali, aku ak
ihan yang langsung menangkap tubuh i
ri bibi untuk minta di ambilkan aro
dan air hangat untuk Meysa. "Ini Mas." Nadhira memb
erus mendekatkan roll aromaterapi di hidung Meysa. Sampai beber
a. Dan mengecup singkat kening Meysa. "Sekara
mbali bingung menghadapi sahabatnya ini. "Nad, please... aku mohon pada
u sampai kapan bisa menjadi seorang istri.
aja melirik Reihan. Reihan seolah memberika
... aku