Wanita Pilihan Istriku
eysa, membuatkan minuman dan makanan ringan untuk Nadhira. Nadhira bahagia
yum manisnya, saat bibi memberikan secangk
permisi dulu," jawab
yang kau ka
wanita yang baik. Dia pasti bisa membahagiakan mas Reihan dengan baik. Tapi apakah mas R
denganmu? Apa aku bisa membantumu?
angkan. Wajah Meysa terlihat sedikit pucat
ta yang ceria. Selalu saja dia mampu membuat orang yang berada dekat denga
sa membantuku?" ta
p ya sudah nanti aja, tidak perlu di paksakan. Oh iya, bagaimana?
enapa? Ini bukan seperti Meysa yang aku kenal. Ada apa? Jika aku bisa m
iku?" tanya Meysa ragu-ragu. Jantungnya
untuk berbagi hati atau bercerai sekalipun. Tak ada yang rela. Tapi, apa
co, ah. Aku minum tehnya ya? Aku haus sekali. Maaf ya
inya minum teh, langsung terdiam dan meletakkan kembali
a denganmu? Apa kau sedang bertengkar dengan suamimu? Kalian bisa bicarak
hun yang lalu. Aku mengidap penyakit yang tidak bisa di sembuhkan itu. Aku sakit Nad," u
nku Mey. Aku bisa membantumu untuk berbaikan dengan suamimu jika kau mengijinkannya.
okter serta rekaman cctv di mana penyakitnya kambuh semua dia perlihatkan pada Nadh
. Aku tak ingin sampai dia menderita karenaku. Penyakit ini
yang terbaik untuk pernikahan kalian. Jika dia mau menikahimu, itu ar
Aku bahkan sampai sekarang belum bisa memberikan seorang anak padanya. Padaha
ah sudah tentukan. Jika kau menikah dengan mas Reihan, apalagi
m di berikan seorang anak, pasti ada maksud dari A
berkata seperti ini. Apa kau mengerti perasaan mas Reihan saat kau berkata
an semuanya adalah benar. Dia sama sekali tak memikirkan perasaan suaminya saat berkata se
imana menderitanya mas Reihan. Belum lagi saat dia penyakitnya
sendirian tanpa ada yang mengurusnya ketika wak
n hal yang sangat di benci seperti kata perceraian itu Mey. Sepertinya suamimu
reka mengobro
mauan suamimu. Karena dia tau yang terbaik untuk kalian. Aku pulang dulu. Nanti aku akan kemari lagi. As
eysa mengantarkan N
erani memandang wajah Reihan hanya menunduk dan mengucapkan
Kedua wanita ini sangat cantik. Jika wajah Meysa memiliki wa
g tebal dan kulitanya yang putih, serta tatapan matanya ya
amuala
aikum
mbil mengecup kening Meysa dan mera
i. kami sudah lama tak bertemu. Aku merindukannya. Dia cantik kan mas?
ntar tanpa membahasnya lagi. Seaka
eka makan malam. Saat makan pikirannya di penuhi dengan kata-ka
fkan aku ya sayang. Selama ini aku sama sekali tak memikirkan perasaanmu. Maafkan aku," ucap Me
au tetaplah istriku. Sudah jangan pernah memikirkan hal itu lagi. Kita bis
istrinya dengan lembut. Sampai Meysa mulai terl
dan membuat bagian bawahnya polos. Nam
gannya menyingkap baju tidur Meysa hingga perut.
penyatuan dengan Sang istri. Tapi tiba-tiba kepal
a denga