Wanita Pilihan Istriku
nnya ingin meminta penjelasan dari Meysa soal permintaan yang istrinya ucapkan lew
urutnya konyol. Setelah dirinya sekali mengikat janji suci,
k hubungan serius seumur hidup. Dan Reihan hanya ingin
yang langsung memeluk tubuh sang istri
anmu," imbuhnya dengan memperlihatkan tangannya y
sakit hatinya Reihan semalam karenanya. Malam yang harusnya penuh kebahagiaan, j
Reihan yang sudah melepas pelukann
anku tadi. Aku juga mau... meminta maaf atas kesalahan yang aku buat semalam," jelas Me
p Reihan yang sudah sangat menahan rasa kesal di hati. "Akan aku siapkan. Tung
tak ingin mendengarkan perkataan Meysa. Ia
Melihat wajah suami yang terluka, Meysa makin yakin de
*
has soal permintaannya pada Reihan. Reihan sangat menghindari dan lebih s
elimut yang sama, Meysa member
s soal... permintaanku denganmu. Aku... masih ing
esin pendingan ruangan dan blower. Dengan hemb
erus-terusan melukaimu Mas. Aku ingin melihatmu bahagia.
habatku yang paling aku kenal. D
i pria itu. Masih memeluk Meysa dari belakang. Sehingga hemb
nku," seru Meysa. "Aku tak akan berhenti bi
a untuk menghadap sang suami. Sejenak wanita itu memandangi wajah Reihan y
ini sayang? Sudah aku katakan. Sampai kapanpun, aku tidak akan
Tidak akan ada lagi, Mae sebaik apapun, aku
embiarkanmu terluka seperti ini. Kau tau setiap kali aku sakit, bu
u lebih sakit dari apa yang aku rasakan. Oke sekarang sakitku masih di tahap seperti ini.
bukan penyakit sembarangan Mas. Ini penyakit langka yang tidak bisa di sem
ti orang gila. Atau mungkin aku bisa melukaimu lebih dala
ari ini, kau bisa bahagia. Aku mohon Mas. Please... menikahlah
ang istri. Hatinya sakit mendengar suara dan tet
tang. Tapi istrinya juga, dan pasti merasakan hal yan
ni justru akan menyakiti atau mungkin memperparah penyakit Meysa? Dan itu semua yang R
akan menjadi seorang istri yang baik untukmu. Aku juga bisa mem
kit di hati sang istri untuk mengucapkan hal ini. Ini pun tidak mudah untu
an istrinya. Ia hanya ingin memiliki keluarga dengan M
hagia di saat aku sedang tidak bisa lagi mengenalmu. Di saat aku tak men
penyakitmu. Aku tidak harus menikah. Ingatlah, akan selalu ada jalan keluar untuk kita. Allah tidak akan member
sembuh. Yang ada nanti aku akan semakin menjadi gila! Dan Allah memberikan Nadh
tanha yang sudah sangat memerah dan basah,
ang cerewet dan segala yang ada dalam dirin
i aku tidak bisa melihatmu menderita mas. Sakit di sini
adanya Nadhira, setidaknya kamu ada teman di saat saki
u. Aku tidak bisa," ucap Meysa yang a
mbil keputusan. Karena nyatanya ia lemah dengan
kinya sungguh sangat membuatnya takut. Dan itu yang mengusik piki
akhornya ia meneruskan ucapannya. "Aku setuju, dengan permintaanm